28 February 2017

Diduga Gantung Diri, Lenyod Ternyata Dibunuh Suami Gara-Gara Dimintai Uang 200 Ribu

Balibangolnews, BANGLI, – Kasus menggegerkan terjadi di wilayah Hukum Polsek Bangli. Pasalnya, kasus ini awalnya sempat diduga korban bunuh diri dengan cara gantung diri. Namun ternyata dari hasil penyelidikan polisi, terungkap Ni Wayan Lenyod (44) warga Desa Landih, Bangli, ternyata korban pembunuhan. Tragisnya, pelaku pembunuhan sadis tersebut dilakukan oleh suaminya sendiri, I Ketut Redin (50). Pelaku  nekad membunuh korban, lantaran dimintai uang Rp 200 ribu. Namun, karena tidak mempunyai uang sejumlah itu, pelaku marah kemudian mencekik istrinya. Setelah sang istri lemas, pelaku merekayasa seolah-olah istrinya bunuh diri dengan jalan gantung diri di pohon kopi yang berada di kebunnya.

Sesuai informasi yang dihimpun dilapangan, kasus suami bunuh istri tersebut terjadi pada hari Senin (27/02/2017) sekitar pukul 08.00 wita. Sebelum kejadian,  keduanya sempat ngayah serangkaian upacara ngaben massal yang akan dilakukan  di banjar Landih. Namun saat itu, pasutri ini sempat cekcok gara-gara masalah uang Rp 200 ribu.

Kapolsek Bangli, Kompol Dewa Gede Mahaputra didampingi Kasatreskrim Polres Bangli AKP Deni Setiawan seizin Kapolres AKBP Danang Beny Kusprihandono, saat dikonfirmasi membenarkan kasus tersebut. Disampaikan, awalnya tewasnya korban memang sempat  diduga korban bunuh diri.  Namun, setelah dilakukan pra rekontruksi pihaknya  melihat banyak ada kejanggalan di lokasi.

Selain itu, jenazah korban saat dilakukan pemeriksaan medis, juga tidak menunjukkan adanya tanda-tanda seperti orang bunuh diri dengan cara gantung diri seperti pada umumnya. “Saat diperiksa, lidah korban tidak menjulur seperti pada korban gantung diri pada umumnya. Selain itu, saat dilakukan pra rekontruksi banyak kejanggalann yang kita temukan di lokasi,” ungkap Kapolsek Kompol. Dewa Gede Mahaputra.

Lanjut dia, kecurigaan polisi bertambah kuat, pasalnya pohon kopi TKP korban ditemukan tergantung batangnya sangat kecil sehingga tidak memungkinkan seseorang tergantung disana karena kakinya bisa menyentuh tanah. Karena kejanggalan itu, suami korban yang pertama kali mengaku menemukan korban dibawa petugas ke Polsek Kota Bangli untuk dimintai keterangan. “Hasil interogasi terhadap pelaku, akhirnya yang bersangkutan dengan terus terang mengakui telah membunuh istrinya,” jelasnya.

Disebutkan, korban tega menghabisi istrinya hanya lantaran persoalan sepele. Pelaku kesal dimintai uang Rp 200 ribu oleh korban. Sesuai pengakuan pelaku, istrinya dicekik dua kali. Pertama korban dicekik di rumah namun berhasil melepaskan diri dan kabur ke arah ladangnya. Selanjutnya pelaku mengejar korban kemudian kembali dicekik hingga lemas. Takut  ulahnya diketahui oleh keluarga, pelaku berupaya menghilangkan jejak dengan menjerat leher pelaku dengan menggunakan selendang.  “Istrinya kemudian dijerat dan digantung di pohon kopi, sehingga seolah-olah bunuh diri,” bebernya.

Tidak hanya itu, untuk menutupi perbuatannya, pelaku sempat melakukan upaya pencarian bersama anaknya. Saat berhasil menemukan tubuh istrinya lalu diturunkan dan disandarkan ke pohon sengon. Selanjutnya kasus tersebut dilaporkan ke Polsek Bangli karena gantung diri. “Pelaku masih kita terus mintai keterangan untuk pendalaman kasus. Sementara untuk memastikan penyebab korban meninggal, saat ini jenazahnya telah kita kirim ke RSUP Sanglah untuk dimintai otopsi,” pungkasnya.

Sumber, suaradewata.com

10 February 2017

Bencana Longsor Di Kintamani Memakan Korban 7 Meninggal Dan Luka-Luka

Evakuasi korban longsor di Kintamani

Balibangolnews, BANGLI,- Hujan deras yang terus-menerus ditambah kondisi lereng dengan banyak permukiman menyebabkan bencanalongsorr terjadi di Desa Songan, KecamatanKintamanii, Kabupaten Bangli, Bali pada Kamis (9/2) pukul 23.00 Wita. Longsor menimbun lima rumah dan menyebabkan tujuh orang meninggal dunia, dua luka berat, dan dua luka ringan.

"Tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi semua korban," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran persnya, Jumat (10/2).

Identitas ketujuh korban meninggal dunia tersebut adalah Jro Balian Resmi (33/P), Jro Balian Kadek Sriasih (7/P), Komang Agus Putra Santi (1/L), I Gede Sentana (40/L), Luh Bunga (40/P), Kadek (20/P), dan Ni luh Susun (40/P).

Sementara korban luka berat teridentifikasi bernama Budi (17/L) yang dirujuk ke RS Bangli dan Komang (14/P) irujuk ke RS Bangli.

Dan korban luka ringan atas nama Kadek Ardi (9/L) dan Jro Alep (30/P).

Longsor juga menyebabkan empat rumah rusak berat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli telah melakukan koordinasi dengan Kantor SAR Denpasar, BPBD Provinsi Bali, PMI, TNI, Polri, relawan dan dibantu oleh warga melakukan evakuasi dan penanganan kedaruratan. Semua korban sudah berhasil dievakuasi.

Hujan ekstrim dengan intensitas 145 mm per hari sempat terjadi di Karangasem, Bali pada 8 Februari 2017.

BMKG Bali melaporkan bahwa adanya tekanan rendah 984 mb di Australia Barat berdampak signifikan menyebabkan aliran massa udara di seluruh Indonesia didominasi oleh angin Baratan yang bersifat basah. Suhu muka air laut di sekitar Bali masih hangat sekitar 28 derajat celcius yang berkontribusi bagi pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar Bali.

Diprediksikan hingga 11 Februari 2017 hujan lebat terjadi di wilayah Bangli, Jembrana, Buleleng, Tabanan, Gianyar, dan Badung. "Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dari longsor, banjir dan puting beliung," ujarnya.

Sumber, http://m.harnas.co/2017/02/10/longsor-di-kintamani-7-tewas

7 February 2017

Tips Atasi Cabe Layu Pusarium Tanpa Tambahan Biaya

Foto by Mitalom
Balibangolnews, PERTANIAN,- Banyak petani bingung dengan kondisi tanaman tanaman cabenya yang mendadak menunjukan tanda-tanda layu sehabis cuaca buruk dan hujan berkepanjangan atau bahkan mereka menganggap remeh hal tersebut tanpa mengambil tindakan pencegahan karena mengira layu biasa.

Sebaiknya jika terlihat tanda-tanda tanaman cabe anda layu segeralah ambil tindakan karena kemungkinan besar itu merupakan layu Pusarium, diantara dua penyebab penyakit layu pada tanaman cabe adalah jamur fusarium oxysporum. Penyakit yang disebabkan oleh cendawan parasit ini adalah layu fusarium. Layu fusarium bisa menyerang tanaman cabe kapan saja, terutama pada musim hujan seperti sekarang ini. Pada musim hujan cendawan fusarium oxysporum mudah berkembang biak dan mudah menyebar dari satu tanaman ketanaman lainnya. Tingkat kelembaban udara yang tinggi sangat berpengaruh terhadap perkembangbiakan cendawan ini. Terlebih lagi jika terjadi genangan air hujan dilahan dan pH tanah yang rendah. 

Gejala serangan cendawan fusarium oxysporum dapat terindentifikasi dengan mudah, yaitu jika terdapat tanaman cabai yang tiba-tiba layu pada siang hari dan akan segar kembali di sore hari. Kesokan harinya tanaman kelihatan segar dan tidak ada tanda-tanda tanaman bermasalah, tetapi tanaman cabai akan layu pada siang hari. Hal ini berlangsung selama 7 – 10 hari, hingga kemudian tanaman yang terinfeksi akan mengering dan mati. Serangan penyakit layu fusarium bisa terjadi pada semua fase pertumbuhan tanaman cabai, mulai dari pembibitan, tanaman muda / tanaman sebelum berproduksi hingga tanaman cabe yang sudah berproduksi. 

Banyak kasus layu fusarium yang mengakibatkan kegagalan panen secara total, untuk itu tindakan pencegahan perlu dilakukan sejak dini. Sebab jika sudah terlanjur parah, penyakit layu fusarium sulit dikendalikan.

Tindakan pencegahan sebaiknya dilakukan sejak pemilihan benih, pembibitan, pengolahan lahan serta pencegahan penyebaran pada tanaman cabai di lahan. 

Namun jangan khawatir saya akan membagikan tips menurut pengalaman saya mencegah menjalarnya layu Pusarium ke tanaman Lain dan mungkin tanpa tambahan biaya.
- Sebagai petani anda pasti mempunyai stok obat-obatan baik bagi kalian yang bercocok tanam organik maupun yang kimia , seperti Insektisida, fungisida, dan pupuk cair atau vitamin tanaman.
-  Nah untuk mengatasi layu Pusarium anda cukup ambil fungisida secukupnya kemudian dicampur dengan air (dosis 2kali) kemudian Kocorlah tanaman yang nampak Layu pada sekitar akar dan dilanjutkan dengan tanaman sebelah kanan dan kirinya dengan alasan spora jamur tidak menyebar ke tanaman lainnya

Itulah cara yang pernah saya lakukan dan berhasil. (Wi/bb)

2 February 2017

Basmi Keong Dengan Bahan Alami

Sumber fotofoto- wikiHow

Balibangolnews, PERTANIAN,- Keong merupakan Binatang yang berjalan merayap pelan meskidemikian hama yang satu ini tergolong sulit untuk di kendalikan karena menyerang tanaman pada malam hari.

Nah berikut tips membuat ramuan  yang mungkin bisa sedikit membantu mengendalikannya:

Alat dan Bahan
1. Bawang putih 1 rumpun
2. Lengkuas bubuk 1 sendok teh
3. Cengkeh bubuk 1 sendok teh
4. Spiritus 0,25 liter
5. Air 1 liter
6. Sabun cair secukupnya

Cara Pembuatan
Peratama-tama kupas bawang putih haluskan dengan blender atau dapat juga ditumbuk. Setelah itu tambahkan lengkuas bubuk dan cengkeh bubuk kedalam adonan bawang halus. Tambahkan air dan aduk secara merata kemudian masukkan kedalam wadah bertutup. Diamkan larutan tersebut selama kurang lebih 24 jam sampai semua ampas mengendap. Saring untuk memisahkan ampas dengan air larutan. Tambahkan spiritus dan sabun cair saat akan disemprotkan. Dosis penggunaan larutan ini adalah setiap 0.25 liter larutan dicampur dengan 1 sendok makan sabun cair. Aduk agar tercampur secara merata kemudian masukkan ke dalam sprayer.S emprotkan pada pangkal tanaman dan bagian yang diserang hama siput cangkang dan siput telanjang saat sore atau malam hari. Penyemprotan bisa dilakukan setiap seminggu sekali atau paling cepat dua hari sekali.(wi/bb)

Mecingklak, Permainan Anak SD Tahun 90an Yang Habis Dimakan Jaman

Foto mecingklak Balibangolnews,- Mecingklak merupakan sebuah permainan menggunakan batu krikil yang dilakukan oleh satu orang atau le...