24 January 2017

Belum Naik, Burung Pak Ita Sudah Ngeplong

Lomba kicau burung pleci
Balibangolnews, BANGLI,- Pak Ita (40) adalah seorang peserta lomba kicau burung Pleci yang diselenggarakan oleh Sekaa Teruna Giri Seraya Desa Pakraman Langkan, Bangli dalam rangka menyambut ulang tahunnya yang 30, setelah beberapa hari lalu di adakan beberapa lomba lainnya kini di laksanakan Lomba kicau Burung pada, Selasa (24/01/17) dilapangan Br Langkan.

Burung  Pak Ita pria yang mempunyai nama lengkap I Wayan Radi ini mampu memukau penonton yang hadir, dengan cepatnya berkicau padahal belum dinaikan pada babak final burungnya sudah ngeplong ditambah lagi ketika sudah dinaikan ke atas tempat yang telah disediakan panitia burung pun langsung berkicau atau yang sering disebut ngeplong, juri yang menilai pun langsung mengambilnya dan menetapkan inilah juaranya.

Setelah sebelumnya di fase penyisihan yang dinaikan pada undian ke dua yang bersaing hampir dengan dua puluhan burung burung Pak Ita pun hanya tampil sebentar karena di amankan juri karena sudah ngeplong.

Banyak peserta yang emosi ketika burungnya tidak mau bersuara saat dinaikan tapi jangan lah terlalu berkecil hati karena panitia akan kembali mengadakannya dalam waktu dekat dengan peserta yang lebih banyak atau yang disebut open seperti apa yang disampaikan oleh salah satu Panitia, Nyoman Werjaya (22)  pada acara telah berakhir.(wi/bb)


22 January 2017

Seorang Remaja Tenggelam Saat Banyupinaruh



I Kadek Ari Ariana (17), warga Desa Pesinggahan, Dawan Klungkung saat dievakuasi menuju rumah sakit. Remaja tersebut harus menghembuskan nafas terakhir setelah tenggelam di Pantai Segara Goa Lawah, Pesinggahan, Klungkung, saat melukat banyupinaruh. 
Balibangolnews, KLUNGKUNG, - Nasib nahas menimpa I Kadek Ari Ariana (17), warga Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung, Bali.
Remaja tersebut menghembuskan nafas terakhir setelah tenggelam di Pantai Segara Goa Lawah, Pesinggahan, Klungkung saat melukat banyupinaruh, Minggu (22/1/2017).
Kadek Ari Ariana berangkat untuk melaksanakan banyupinaruh jam enam pagi bersama tujuh kerabatnya di Pantai Segara Goa Lawah, Pesinggahan.
Sesampainya di TKP, Siswa kelas II SMK N 1 Manggis tersebut langsung berenang di pantai.
Namun tiba-tiba ada gelombang besar yang menyeret korban dan kerabat lainnya, yakni  I Kadek Eka Jaya dan I Gede Ariawan.
I Kadek Eka Jaya dan Gede Ariawan dapat ditarik oleh temennya yang lain.
Sedangkan korban tidak dapat ditarik karena sudah terseret ombak besar.
Kejadian ini menghebohkan warga, yang ketika itu memadati areal pantai segara Goa Lawah.
Warga sekitar lalu melakukan upaya pertolongan terhadap korban Kadek Ari Ariana.
Sekitar 15 menit kemudian, warga berhasil mengevakuasi Kadek Ari Ariana yang sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Korban lalu dilarikan ke RSUD Klungkung oleh pamannya, I Ketut Widana.
Namun sesaat setelah mendapatkan penanganan medis, korban telah dinyatakan meninggal dunia.
"Saat dalam perjalanan, korban mengeluarkan air banyak dari mulut," Jelas Ketut Widana yang saat itu mengantar korban ke RS.
Saat ini jenazah masih berada di RSUD Klungkung, dan keluarga korban histeris di depan IRD RSUD Klungkung.

Sumber,-bali.tribunnews.com

13 January 2017

Ngaku Ke Notaris, Satu Keluarga Belum Pulang Hingga Berbulan-Bulan


Balibangolnews, GIANYAR,- Ni Kadek Bonita, 23, warga Banjar Jasan, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, melaporkan keluarga yang telah mengilang sejak bulan Agustus 2016 lalu, ke Mapolsek Tegallalang, Kamis (12/1). Sudah berbulan-bulan Bonita mencari kedua orang tua serta kakaknya yang hilang tanpa jejak.

Informasi yang didapatkan, keluarga yang menghilang terdiri dari sang ayah atas nama I Ketut Nata, 47, ibu Ni Nyoman Suniari, 46, dan kakak Ni Wayan Yunita, 24. Dalam laporannya, Bonita mengungkapkan bahwa orang tua dan kakak meninggalkan rumah pada 29 Agustus 2016 pukul 09.00 wita. Ketika itu Bonita yang sedang menghaturkan sesajen melihat keluarga masuk kedalam mobil.

Bonita sempat menghampiri keluarga yang sudah berada di dalam mobil. "Saya sempat tanya pada Ibu, tapi bapak menjawab bilang mau pergi ke notaris. Setelah itu keluarga saya pergi dan sampai saat sekarang belum juga balik," jelas Bonita seorang mahasiswi ini. Sekian bulan Bonita mencoba mencari dan menghubungi keluarga, namun semua komunikasi terputus. Telepon orang tua maupun saudaranya tidak bisa dihubungi. Sampai akhirnya Bonita melaporkan kehilangan keluarga pada pihak kepolisian.

Kapolsek Tegallalang AKP Putu Gede Ardana saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa Bonita terlebih dahulu mencari keluarga namun sampai saat ini tidak ada kabar atau petunjuk apapun akhirnya baru melapor. Dikatakan pula pihak kini sedang meminta keterang sejumlah saksi. "Kasus masih kami selidiki. Kami juga masih mendalami apa sebelum apa masalah hingga satu keluarga ini menghilang," ungkapnya.

Sumber,suaradewata.com

Mecingklak, Permainan Anak SD Tahun 90an Yang Habis Dimakan Jaman

Foto mecingklak Balibangolnews,- Mecingklak merupakan sebuah permainan menggunakan batu krikil yang dilakukan oleh satu orang atau le...