19 March 2015

4360 Pecalang Siap Mengamankan Nyepi

4360 Pecalang Siap Mengamankan Nyepi 

Guna menjaga kondusifitas dan keamanan pelaksanaan hari suci Nyepi tahun baru Saka 1937, Sabtu (21/3) mendatang, sebanyak 4.360 pecalang se-Denpasar dikerahkan dan bertanggung jawab menjaga keamanan di 436 banjar adat dari 35 Desa Pakraman di Kota Denpasar. “Masing-masing Banjar Adat akan dijaga 10 orang Pecalang, dan mereka bertanggung jawab atas keamanan dan kondusifitas perayaan Catur Brata Panyepian di Banjarnya masing-masing,” ujar Manggala Agung Pasikian Pecalang Bali, yang juga Manggala Madia Pasikian Pecalang Kota Denpasar, I Made Mudra, ditemui di Kantor Walikota Denpasar, Kamis, 19 Maret 2015. Untuk memudahkan komunikasi, Kata Mudra, para pecalang tersebut dibekali dengan Handy Talky (HT) sebagai batas koordinatif dari pecalang di Desa Pakraman dengan Pasikian Pecalang. “Kita akan berusaha memantau situasi Kota Denpasar saat Nyepi dan berusaha membuat Denpasar tertib dan aman, sehingga umat dapat melaksanakan catur Brata Panyepian dengan khusuk” ujar Mudra. Made Mudra menjelaskan, berdasarkan seruan bersama majelis-majelis agama dan keagamaan Kota Denpasar dalam rangka perayaan hari suci Nyepi tahun caka 1937 ada tujuh poin penting yang harus dipahami warga Kota Denpasar. Pertama bagi umat Hindu agar melaksanakan Catur Brata Penyepian dengan sebaik-baiknya sebagaimana pedoman edaran PHDI Bali. Kedua, bagi umat Islam yang melaksanakan sholat berjamaan di masjid, mushola, langgar terdekat dari tempat tinggalnya dengan berjalan kaki dan tidak menggunakan pengeras suara dari hari Sabtu (21/3) pukul 06.00 wita hingga Minggu (22/3) pukul 06.00 wita. Ketiga, umat beragama Kristen, Katholik, Buddha, dan Konghucu agar menyesuaikan. Keempat, menyerukan agar tidak menyalakan petasan, bunyi-bunyian, dan mengkonsumsi minum-minuman keras (beralkohol) yang dapat mengganggu rangkaian ritual hari suci Nyepi dan membahayakan ketertiban umum. Kelima bila ada diantara warga yang kepancabaya (musibah/keadaan darurat) seperti sakit, melahirkan, kematian dan lain-lain agar berkordinasi dengan prajuru desa pakraman setempat. Keenam, bagi hotel-hotel yang ada di lingkungan Kota Denpasar agar tidak menyediakan paket hiburan. Ketujuh, aparat keamanan agar mengamankan seruan bersama ini. Ditanya soal adanya warga yang terpaksa keluar karena terkena musibah, Made Mudra mengatakan bila ada diantara warga yang terkena musibah seperti sakit, melahirkan, kematian dan lain-lain agar berkordinasi dengan prajuru desa pakraman setempat.“Pemkot punya 15 ambulans yang siap siaga mengantarkan warganya yang kena sakit saat Nyepi nanti. Masyarakat tinggal kontak call centre 223333. Nanti pecalang juga akan menemani sampai di rumah sakit,” ujar Penua Pecalang Desa Pakraman Denpasar, asal Banjar Batan Nyuh, Desa Pakraman Denpasar ini. (Her/SB)


By putu eka jaya
Suara bali.com

No comments:

Post a Comment

Mecingklak, Permainan Anak SD Tahun 90an Yang Habis Dimakan Jaman

Foto mecingklak Balibangolnews,- Mecingklak merupakan sebuah permainan menggunakan batu krikil yang dilakukan oleh satu orang atau le...