Skip to main content

Posts

Mecingklak, Permainan Anak SD Tahun 90an Yang Habis Dimakan Jaman

Foto mecingklak Balibangolnews,- Mecingklak merupakan sebuah permainan menggunakan batu krikil yang dilakukan oleh satu orang atau lebih, dengan menggunakan beberapa batu, pemain berusaha mengambil batu-batu tersebut dengan cara tertentu. Mendengar kata mecingklak sontak saya teringat ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) yang saat itu sangat senang sekali dengan permainan ini permainan ini sebetulnya mengadu ketangkasan kita dalam mengambil batu dengan memantulkan batu lainnya ke atas kemudian di ambil kembali dan tidak jatuh ke tanah atau lantai, ada beberapa istilah yang seeing kita katakan waktu beemain, sepeeti Gujir, ngetog, ngencet, gosekan dan masih banyak istilah lagi yang teekadang membuat kita tertawa teebahak - bahak teekadang juga membuat kita merasa emosi namun itulah tingkat keasikannya. Batu krikil untuk mecingklak Namun seiring dengan berjalannya waktu dan teknologi permainan ini sekarang sudah sulit kita jumpai di mainkan oleh anak-anak karena
Recent posts

Hari Raya Kuningan Menurut Lontar Sunarigama

Haywa amuja bebanten, kalangkahin tajeg Sang Hyang Aditya asuk juga kawengania, apan yan tajeg Sang Hyang Surya, Dewata amoring swarga. (Petikan Lontar Sunarigama) Maksudnya: Janganlah mengaturkan bebanten (Kuningan) setelah lewat tengah hari. Kalau sampai lewat tengah hari maka para Dewata telah kembali ke sorga. Foto by bangol Balibangolnews, Budaya,- UMAT Hindu di Nusantara menyelenggarakan upacara Hari Raya Kuningan pada waktu pagi hari sebelum matahani tegak atau tengah hari. Mengapa demikian? Umumnya umat kebanyakan mengatakan agar jangan ketemu dengan Dewa Berung. Padahal tidak ada konsep Agama Hindu yang menyatakan bahwa Dewa itu bisa berung atau luka di badannya. Pandangan yang salah itu mungkin pada awalnya berasal dan orang yang berpengaruh tetapi tidak begitu paham akan ajaran atau petunjuk tentang perayaan Galungan dan Kuningan. Perayaan Kuningan dilakukan pagi hari karena hari raya tersebut adalah simbol hari anugerah Tuhan atas perjuangan umat menegakka

54 Tahun Tertidur Kini Gunung Agung Bergeliat, Berikut Sejarah Panjang Letusan Gunung Agung Bali

Balibangolnews, KARANGASEM,- Kini gunung Agung Bergeliat dan sudah diserukan dalam status waspada. Gunung Agung punya sejarah panjang letusan. Berdasarkan catatan PVMBG, gunung dengan ketinggian 3.142 mdpl (meter diatas permukaan laut) ini pernah 4 kali meletus sejak 1800. Empat kali letusan itu terjadi pada 1808, 1821, 1843, dan terakhir adalah pada 1963. Erupsi terakhir tahun 1963 terjadi sejak tanggal 18 Februari 1963, dan berakhir pada 27 Januari 1964. Erupsi bersifat magmatis. Letusan gunung itu pada tahun 1963 mengakibatkan 1.148 orang meninggal dan 296 orang luka-luka. Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Gede Suantika mengatakan, sejak letusan terakhir pada tahun 1963, Gunung Agung belum pernah menunjukkan kenaikan aktivitas yang signifikan. Sejak tahun 1963 status gunung itu dipatok Aktif Normal. “Gak pernah naik satusnya dulu-dulu. Ini pertama kali (naik status)

Meski Terdengar Ledakan Dan Gempa, Binatang Belum Turun Gunung

Balibangolnews, KARANGASEM,-Aktifitas Gunung Agung semakin terasa, terbukti malam tadi (14/9) sekitar pukul 23.00 wita terjadi gempa dan suara ledakan sebanyak dua kali yang diduga berasal dari kawah Gunung Agung. “Semalam sempat gempa dan terdengar suara ledakan sebanyak dua kali,” ujar Mangku Pasek yang juga sebagi guide pendaki Gunung Agung. Menurutnya, meskipun terdengar cukup jelas, namun warga sekitar belum terlalu panik. Ini dikarenakan masyarakat diareal Gunung Agung memiliki semacam kepercayaan yaitu apabila binatang penghuni hutan seperti monyet, rusa dan burung sudah turun Gunung, itu baru dipercaya sebagai tanda bahwa Gunung Agung sudah akan meletus. Saat itulah warga tanpa diperintahkan akan langsung mengungsi. Sumber, https://www.balipuspanews.com/ketika-binatang-turun-gunung-diyakini-pertanda-gunung-akan-meletus.html

Cerita Drama Tari "ALAS DURGA LAYA"

Ni Puyung Sugih, Ajian Pudak Setegal Foto by Bangol Diceritakan seorang janda bernama Ni Simbar Mas memiliki seorang putri, Ni Luh Puyung Sugih. Ni Simbar Mas tinggal di Alas Durga Laya. Ia begitu teguh dalam melaksanakan bakti, tapa, brata, yoga samadi, selalu memuja Ida Sanghyang Widhi. Ia juga sangat ditakuti oleh masyarakat sekitar karena memiliki ilmu pengeleakan/ ilmu hitam atau yg sering disebut pengiwa. Banyak orang-orang dari berbagai penjuru datang untuk berguru pada Ni Simbar Mas. Namun demikian setiap Ni Simbar Mas memikirkan kehidupan anaknya, rasa sedih akan menyelimuti hatinya. Walau demikian, sebagai orang tua, ia tetap menyayangi anaknya. Ni Simbar Mas tak pernah henti menasehati agar tidak selalu mempergunakan Pudak Setegal untuk mencari pasangan karena semu adanya. Nama baik keluarga harus dijunjung tinggi agar tidak dicap sampah dalam masyarakat. Bakti adalah rasa menyayangi antara orang tua dengan anak pun sebaliknya. Rwa Bhineda akan selalu hidup berdamp

Apa Sebenarnya Ujud Asli Barong Ket Atau Ket-Ket

Barong Ket Balibangolnews, BUDAYA,- Banyak orang yang tidak begitu paham dengan apa sebenarnya ujud asli dari Barong ket tersebut, tidak seperti Barong lainnya yang dengan jelas sudah bisa kita tebak sesuai namanya seperti Barong Macan, Barong Bangkal dan yang lainnyalainnya. Barong ket juga sering dikatakan perujudan dari seekor kucing banyak orang yang menyebutnya demikian dikarenakan diambil dari bahasa Inggris yaitu Cat yang artinya kucing namun tidak begitu banyak orang yang meyakininya kalau ujud barong ket ini sebetulnya adalah kucing. Sedangkan Barong menurut Kamus Bali-Indonesia (Warna, 1993: 63) merupakan perwujudan binatang mitologi sebagai lambang kebenaran untuk melawan kekuatan kebatilan yang merusak. Menurut Kardji (1993: 53) kata barong berasal dari kata Sanskerta “b(h)arwang“, yang berarti bear (dalam bahasa Inggris) atau binatang beruang (dalam bahasa Indonesia). Sedangkan Zoetmulder, 1995: 112; Titib, 2001: 417 berpendapat bahwa kata barong berasal dari

Lagi, PASAR KIDUL BANGLI TERBAKAR

Balibangolnews, BANGLI - Baru saja para pedagang direlokasi ke dalam pasar kini pasar kidul Bangli kembali terbakar, Puluhan kios di lantai 2, Pasar Kidul, Bangli ludes dilahap si jago merah Senin (6/3/2017) sekitar pukul 04.00 Wita. Sebagian besar kios yang terbakar, rata-rata menjual keperluan upacara Yadnya. Kapolres Bangli, AKBP Danang Beny K mengatakan, ada 25 kios yang terbakar di Pasar Kidul, Bangli. Dugaan sementara, api berasal dari lantai 2 sebelah pojok Timur Laut. Tepatnya  dari ruko milik Ida Bagus Aji yang menjual alat-alat untuk upacara keagamaan. “Sejauh ini ada 25 kios yang terbakar. Apinya sudah padam dan saat ini sedang pendinginan," ujarnya. Danang menjelaskan, untuk memadamkan api dikerahkan 6 unit mobil pemadam kebakaran dari Bangli dan Gianyar. Penyebab kebakaran diperkirakan akibat hubungan pendek arus listrik (korsleting). "Dugaan sementara ada korsleting listrik dalam kios tersebut," katanya. Danang menambahkan, kerugian akibat kebaka