Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Hari Raya Kuningan Menurut Lontar Sunarigama

Haywa amuja bebanten, kalangkahin tajeg Sang Hyang Aditya asuk juga kawengania, apan yan tajeg Sang Hyang Surya, Dewata amoring swarga. (Petikan Lontar Sunarigama) Maksudnya: Janganlah mengaturkan bebanten (Kuningan) setelah lewat tengah hari. Kalau sampai lewat tengah hari maka para Dewata telah kembali ke sorga. Foto by bangol Balibangolnews, Budaya,- UMAT Hindu di Nusantara menyelenggarakan upacara Hari Raya Kuningan pada waktu pagi hari sebelum matahani tegak atau tengah hari. Mengapa demikian? Umumnya umat kebanyakan mengatakan agar jangan ketemu dengan Dewa Berung. Padahal tidak ada konsep Agama Hindu yang menyatakan bahwa Dewa itu bisa berung atau luka di badannya. Pandangan yang salah itu mungkin pada awalnya berasal dan orang yang berpengaruh tetapi tidak begitu paham akan ajaran atau petunjuk tentang perayaan Galungan dan Kuningan. Perayaan Kuningan dilakukan pagi hari karena hari raya tersebut adalah simbol hari anugerah Tuhan atas perjuangan umat menegakka

54 Tahun Tertidur Kini Gunung Agung Bergeliat, Berikut Sejarah Panjang Letusan Gunung Agung Bali

Balibangolnews, KARANGASEM,- Kini gunung Agung Bergeliat dan sudah diserukan dalam status waspada. Gunung Agung punya sejarah panjang letusan. Berdasarkan catatan PVMBG, gunung dengan ketinggian 3.142 mdpl (meter diatas permukaan laut) ini pernah 4 kali meletus sejak 1800. Empat kali letusan itu terjadi pada 1808, 1821, 1843, dan terakhir adalah pada 1963. Erupsi terakhir tahun 1963 terjadi sejak tanggal 18 Februari 1963, dan berakhir pada 27 Januari 1964. Erupsi bersifat magmatis. Letusan gunung itu pada tahun 1963 mengakibatkan 1.148 orang meninggal dan 296 orang luka-luka. Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Gede Suantika mengatakan, sejak letusan terakhir pada tahun 1963, Gunung Agung belum pernah menunjukkan kenaikan aktivitas yang signifikan. Sejak tahun 1963 status gunung itu dipatok Aktif Normal. “Gak pernah naik satusnya dulu-dulu. Ini pertama kali (naik status)

Meski Terdengar Ledakan Dan Gempa, Binatang Belum Turun Gunung

Balibangolnews, KARANGASEM,-Aktifitas Gunung Agung semakin terasa, terbukti malam tadi (14/9) sekitar pukul 23.00 wita terjadi gempa dan suara ledakan sebanyak dua kali yang diduga berasal dari kawah Gunung Agung. “Semalam sempat gempa dan terdengar suara ledakan sebanyak dua kali,” ujar Mangku Pasek yang juga sebagi guide pendaki Gunung Agung. Menurutnya, meskipun terdengar cukup jelas, namun warga sekitar belum terlalu panik. Ini dikarenakan masyarakat diareal Gunung Agung memiliki semacam kepercayaan yaitu apabila binatang penghuni hutan seperti monyet, rusa dan burung sudah turun Gunung, itu baru dipercaya sebagai tanda bahwa Gunung Agung sudah akan meletus. Saat itulah warga tanpa diperintahkan akan langsung mengungsi. Sumber, https://www.balipuspanews.com/ketika-binatang-turun-gunung-diyakini-pertanda-gunung-akan-meletus.html

Cerita Drama Tari "ALAS DURGA LAYA"

Ni Puyung Sugih, Ajian Pudak Setegal Foto by Bangol Diceritakan seorang janda bernama Ni Simbar Mas memiliki seorang putri, Ni Luh Puyung Sugih. Ni Simbar Mas tinggal di Alas Durga Laya. Ia begitu teguh dalam melaksanakan bakti, tapa, brata, yoga samadi, selalu memuja Ida Sanghyang Widhi. Ia juga sangat ditakuti oleh masyarakat sekitar karena memiliki ilmu pengeleakan/ ilmu hitam atau yg sering disebut pengiwa. Banyak orang-orang dari berbagai penjuru datang untuk berguru pada Ni Simbar Mas. Namun demikian setiap Ni Simbar Mas memikirkan kehidupan anaknya, rasa sedih akan menyelimuti hatinya. Walau demikian, sebagai orang tua, ia tetap menyayangi anaknya. Ni Simbar Mas tak pernah henti menasehati agar tidak selalu mempergunakan Pudak Setegal untuk mencari pasangan karena semu adanya. Nama baik keluarga harus dijunjung tinggi agar tidak dicap sampah dalam masyarakat. Bakti adalah rasa menyayangi antara orang tua dengan anak pun sebaliknya. Rwa Bhineda akan selalu hidup berdamp

Apa Sebenarnya Ujud Asli Barong Ket Atau Ket-Ket

Barong Ket Balibangolnews, BUDAYA,- Banyak orang yang tidak begitu paham dengan apa sebenarnya ujud asli dari Barong ket tersebut, tidak seperti Barong lainnya yang dengan jelas sudah bisa kita tebak sesuai namanya seperti Barong Macan, Barong Bangkal dan yang lainnyalainnya. Barong ket juga sering dikatakan perujudan dari seekor kucing banyak orang yang menyebutnya demikian dikarenakan diambil dari bahasa Inggris yaitu Cat yang artinya kucing namun tidak begitu banyak orang yang meyakininya kalau ujud barong ket ini sebetulnya adalah kucing. Sedangkan Barong menurut Kamus Bali-Indonesia (Warna, 1993: 63) merupakan perwujudan binatang mitologi sebagai lambang kebenaran untuk melawan kekuatan kebatilan yang merusak. Menurut Kardji (1993: 53) kata barong berasal dari kata Sanskerta “b(h)arwang“, yang berarti bear (dalam bahasa Inggris) atau binatang beruang (dalam bahasa Indonesia). Sedangkan Zoetmulder, 1995: 112; Titib, 2001: 417 berpendapat bahwa kata barong berasal dari

Lagi, PASAR KIDUL BANGLI TERBAKAR

Balibangolnews, BANGLI - Baru saja para pedagang direlokasi ke dalam pasar kini pasar kidul Bangli kembali terbakar, Puluhan kios di lantai 2, Pasar Kidul, Bangli ludes dilahap si jago merah Senin (6/3/2017) sekitar pukul 04.00 Wita. Sebagian besar kios yang terbakar, rata-rata menjual keperluan upacara Yadnya. Kapolres Bangli, AKBP Danang Beny K mengatakan, ada 25 kios yang terbakar di Pasar Kidul, Bangli. Dugaan sementara, api berasal dari lantai 2 sebelah pojok Timur Laut. Tepatnya  dari ruko milik Ida Bagus Aji yang menjual alat-alat untuk upacara keagamaan. “Sejauh ini ada 25 kios yang terbakar. Apinya sudah padam dan saat ini sedang pendinginan," ujarnya. Danang menjelaskan, untuk memadamkan api dikerahkan 6 unit mobil pemadam kebakaran dari Bangli dan Gianyar. Penyebab kebakaran diperkirakan akibat hubungan pendek arus listrik (korsleting). "Dugaan sementara ada korsleting listrik dalam kios tersebut," katanya. Danang menambahkan, kerugian akibat kebaka

Pra Rekontruksi, Terungkap Pelaku 3 Kali Cekik Leher Istrinya Sebelum Digantung Di Pohon Kopi

Balibangolnews, BANGLI, – Untuk mengetahui fakta-fakta yang terjadi dalam kasus pembunuhan istri oleh suaminya, jajaran kepolisian Polres Bangli bersama Polsek Bangli, menggelar pra rekontruksi langsung di lokasi kejadian, di desa Landih, Bangli, Rabu (01/03/2017). Dari pra rekontruksi tersebut,  terungkap cara pelaku I Ketut Redin (50) menghabisi istrinya Ni Wayan Lenyod (44), terbilang sadis. Pasalnya, pelaku menghabisi istrinya dengan cara mencekik leher korban sebanyak tiga kali sebelum akhirnya digantung di pohon kopi yang berada dikebun belakang rumahnya untuk merekayasa kasus tersebut. Kapolsek Bangli, Kompol. I Dewa Gede Mahaputra menyampaikan dalam pra rekontruksi tersebut pelaku memperagakan 24 adegan. Sementara korban diperankan oleh saah satu personil anggota Polsek Bangli. “Pra rekontruksi ini kita gelar untuk mengetahui kebenaran yang terjadi dalam kasus ini. Sebab, dalam beberapa kali pemeriksaan pelaku kerap menyampaikan keterangan yang berubah-ubah,” ungkap Kompo

Diduga Gantung Diri, Lenyod Ternyata Dibunuh Suami Gara-Gara Dimintai Uang 200 Ribu

Balibangolnews, BANGLI, – Kasus menggegerkan terjadi di wilayah Hukum Polsek Bangli. Pasalnya, kasus ini awalnya sempat diduga korban bunuh diri dengan cara gantung diri. Namun ternyata dari hasil penyelidikan polisi, terungkap Ni Wayan Lenyod (44) warga Desa Landih, Bangli, ternyata korban pembunuhan. Tragisnya, pelaku pembunuhan sadis tersebut dilakukan oleh suaminya sendiri, I Ketut Redin (50). Pelaku  nekad membunuh korban, lantaran dimintai uang Rp 200 ribu. Namun, karena tidak mempunyai uang sejumlah itu, pelaku marah kemudian mencekik istrinya. Setelah sang istri lemas, pelaku merekayasa seolah-olah istrinya bunuh diri dengan jalan gantung diri di pohon kopi yang berada di kebunnya. Sesuai informasi yang dihimpun dilapangan, kasus suami bunuh istri tersebut terjadi pada hari Senin (27/02/2017) sekitar pukul 08.00 wita. Sebelum kejadian,  keduanya sempat ngayah serangkaian upacara ngaben massal yang akan dilakukan  di banjar Landih. Namun saat itu, pasutri ini sempat cekcok

Bencana Longsor Di Kintamani Memakan Korban 7 Meninggal Dan Luka-Luka

Evakuasi korban longsor di Kintamani Balibangolnews, BANGLI,- Hujan deras yang terus-menerus ditambah kondisi lereng dengan banyak permukiman menyebabkan bencanalongsorr terjadi di Desa Songan, KecamatanKintamanii, Kabupaten Bangli, Bali pada Kamis (9/2) pukul 23.00 Wita. Longsor menimbun lima rumah dan menyebabkan tujuh orang meninggal dunia, dua luka berat, dan dua luka ringan. "Tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi semua korban," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran persnya, Jumat (10/2). Identitas ketujuh korban meninggal dunia tersebut adalah Jro Balian Resmi (33/P), Jro Balian Kadek Sriasih (7/P), Komang Agus Putra Santi (1/L), I Gede Sentana (40/L), Luh Bunga (40/P), Kadek (20/P), dan Ni luh Susun (40/P). Sementara korban luka berat teridentifikasi bernama Budi (17/L) yang dirujuk ke RS Bangli dan Komang (14/P) irujuk ke RS Bangli. Dan korban luka ringan atas nam

Tips Atasi Cabe Layu Pusarium Tanpa Tambahan Biaya

Foto by Mitalom Balibangolnews, PERTANIAN,- Banyak petani bingung dengan kondisi tanaman tanaman cabenya yang mendadak menunjukan tanda-tanda layu sehabis cuaca buruk dan hujan berkepanjangan atau bahkan mereka menganggap remeh hal tersebut tanpa mengambil tindakan pencegahan karena mengira layu biasa. Sebaiknya jika terlihat tanda-tanda tanaman cabe anda layu segeralah ambil tindakan karena kemungkinan besar itu merupakan layu Pusarium, diantara dua penyebab penyakit layu pada tanaman cabe adalah jamur fusarium oxysporum. Penyakit yang disebabkan oleh cendawan parasit ini adalah layu fusarium. Layu fusarium bisa menyerang tanaman cabe kapan saja, terutama pada musim hujan seperti sekarang ini. Pada musim hujan cendawan fusarium oxysporum mudah berkembang biak dan mudah menyebar dari satu tanaman ketanaman lainnya. Tingkat kelembaban udara yang tinggi sangat berpengaruh terhadap perkembangbiakan cendawan ini. Terlebih lagi jika terjadi genangan air hujan dilahan dan pH tanah

Basmi Keong Dengan Bahan Alami

Sumber fotofoto- wikiHow Balibangolnews, PERTANIAN,- Keong merupakan Binatang yang berjalan merayap pelan meskidemikian hama yang satu ini tergolong sulit untuk di kendalikan karena menyerang tanaman pada malam hari. Nah berikut tips membuat ramuan  yang mungkin bisa sedikit membantu mengendalikannya: Alat dan Bahan 1. Bawang putih 1 rumpun 2. Lengkuas bubuk 1 sendok teh 3. Cengkeh bubuk 1 sendok teh 4. Spiritus 0,25 liter 5. Air 1 liter 6. Sabun cair secukupnya Cara Pembuatan Peratama-tama kupas bawang putih haluskan dengan blender atau dapat juga ditumbuk. Setelah itu tambahkan lengkuas bubuk dan cengkeh bubuk kedalam adonan bawang halus. Tambahkan air dan aduk secara merata kemudian masukkan kedalam wadah bertutup. Diamkan larutan tersebut selama kurang lebih 24 jam sampai semua ampas mengendap. Saring untuk memisahkan ampas dengan air larutan. Tambahkan spiritus dan sabun cair saat akan disemprotkan. Dosis penggunaan larutan ini adalah setiap 0.25 liter larutan d

Belum Naik, Burung Pak Ita Sudah Ngeplong

Lomba kicau burung pleci Balibangolnews, BANGLI,- Pak Ita (40) adalah seorang peserta lomba kicau burung Pleci yang diselenggarakan oleh Sekaa Teruna Giri Seraya Desa Pakraman Langkan, Bangli dalam rangka menyambut ulang tahunnya yang 30, setelah beberapa hari lalu di adakan beberapa lomba lainnya kini di laksanakan Lomba kicau Burung pada, Selasa (24/01/17) dilapangan Br Langkan. Burung  Pak Ita pria yang mempunyai nama lengkap I Wayan Radi ini mampu memukau penonton yang hadir, dengan cepatnya berkicau padahal belum dinaikan pada babak final burungnya sudah ngeplong ditambah lagi ketika sudah dinaikan ke atas tempat yang telah disediakan panitia burung pun langsung berkicau atau yang sering disebut ngeplong, juri yang menilai pun langsung mengambilnya dan menetapkan inilah juaranya. Setelah sebelumnya di fase penyisihan yang dinaikan pada undian ke dua yang bersaing hampir dengan dua puluhan burung burung Pak Ita pun hanya tampil sebentar karena di amankan juri karena sudah

Seorang Remaja Tenggelam Saat Banyupinaruh

I Kadek Ari Ariana (17), warga Desa Pesinggahan, Dawan Klungkung saat dievakuasi menuju rumah sakit. Remaja tersebut harus menghembuskan nafas terakhir setelah tenggelam di Pantai Segara Goa Lawah, Pesinggahan, Klungkung, saat melukat banyupinaruh.  Balibangolnews, KLUNGKUNG, - Nasib nahas menimpa I Kadek Ari Ariana (17), warga Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung, Bali. Remaja tersebut menghembuskan nafas terakhir setelah tenggelam di Pantai Segara Goa Lawah, Pesinggahan, Klungkung saat melukat banyupinaruh, Minggu (22/1/2017). Kadek Ari Ariana berangkat untuk melaksanakan banyupinaruh jam enam pagi bersama tujuh kerabatnya di Pantai Segara Goa Lawah, Pesinggahan. Sesampainya di TKP, Siswa kelas II SMK N 1 Manggis tersebut langsung berenang di pantai. Namun tiba-tiba ada gelombang besar yang menyeret korban dan kerabat lainnya, yakni  I Kadek Eka Jaya dan I Gede Ariawan. I Kadek Eka Jaya dan Gede Ariawan dapat ditarik oleh temennya yang lain. Sedangkan korban tidak dapat di

Ngaku Ke Notaris, Satu Keluarga Belum Pulang Hingga Berbulan-Bulan

Balibangolnews, GIANYAR,- Ni Kadek Bonita, 23, warga Banjar Jasan, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, melaporkan keluarga yang telah mengilang sejak bulan Agustus 2016 lalu, ke Mapolsek Tegallalang, Kamis (12/1). Sudah berbulan-bulan Bonita mencari kedua orang tua serta kakaknya yang hilang tanpa jejak. Informasi yang didapatkan, keluarga yang menghilang terdiri dari sang ayah atas nama I Ketut Nata, 47, ibu Ni Nyoman Suniari, 46, dan kakak Ni Wayan Yunita, 24. Dalam laporannya, Bonita mengungkapkan bahwa orang tua dan kakak meninggalkan rumah pada 29 Agustus 2016 pukul 09.00 wita. Ketika itu Bonita yang sedang menghaturkan sesajen melihat keluarga masuk kedalam mobil. Bonita sempat menghampiri keluarga yang sudah berada di dalam mobil. "Saya sempat tanya pada Ibu, tapi bapak menjawab bilang mau pergi ke notaris. Setelah itu keluarga saya pergi dan sampai saat sekarang belum juga balik," jelas Bonita seorang mahasiswi ini. Sekian bulan Bonita mencoba mencari d