Banyak Batu Akik, Ratusan Warga Ramai-ramai Gali Lokasi Ini
Rendra Saputra, antv/tvOne
Saat ini, demam batu akik sepertinya tengah menggejala di banyak kalangan masyarakat. Tak kenal usia, baik muda ataupun tua, mereka ramai-ramai memburu batu akik sesuai kocek mereka.
Kondisi itu ternyata juga terjadi di Sukabumi. Bahkan, salah satu lokasi yang dahulu merupakan bekas pabrik pengolahan batu kini diserbu warga. Pemandangan ini terlihat di Jalan Arif Rahman Hakim, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Sukabumi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Sabtu 31 Januari 2015, nampak ratusan orang mencari bongkahan batu bekas potongan yang masih berserakan dan dibiarkan oleh pemiliknya. Warga dari berbagai wilayah itu tak hanya mencari batu yang berserak, mereka juga rela berpeluh keringat menggali beberapa titik yang dianggapnya terdapat batu akik.
Menurut salah seorang pemburu batu, Tedi (58), pabrik tersebut sebenarnya sudah tutup sejak 15 tahun silam. Namun karena banyak batu di lokasi, ia kemudian berinisiatif mencari dan menggalinya kembali.
Benar saja, hasilnya, ia bersama rekan-rekannya mendapatkan potongan-potongan batu akik yang diyakini berasal dari Sumatera, Kalimantan, hingga Maluku.
Karena banyaknya warga yang datang, dan berpotensi ricuh, polisi kemudian memasang police line di lokasi atas dasar permintaan pemilik lahan.
Kendati demikian, banyak warga yang mengacuhkan tindakan aparat dan hingga kini tetap mencari potongan-potongan batu tersebut.
Mohammad Akasah/TvOne/Sukabumi
Kondisi itu ternyata juga terjadi di Sukabumi. Bahkan, salah satu lokasi yang dahulu merupakan bekas pabrik pengolahan batu kini diserbu warga. Pemandangan ini terlihat di Jalan Arif Rahman Hakim, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Sukabumi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Sabtu 31 Januari 2015, nampak ratusan orang mencari bongkahan batu bekas potongan yang masih berserakan dan dibiarkan oleh pemiliknya. Warga dari berbagai wilayah itu tak hanya mencari batu yang berserak, mereka juga rela berpeluh keringat menggali beberapa titik yang dianggapnya terdapat batu akik.
Menurut salah seorang pemburu batu, Tedi (58), pabrik tersebut sebenarnya sudah tutup sejak 15 tahun silam. Namun karena banyak batu di lokasi, ia kemudian berinisiatif mencari dan menggalinya kembali.
Benar saja, hasilnya, ia bersama rekan-rekannya mendapatkan potongan-potongan batu akik yang diyakini berasal dari Sumatera, Kalimantan, hingga Maluku.
Karena banyaknya warga yang datang, dan berpotensi ricuh, polisi kemudian memasang police line di lokasi atas dasar permintaan pemilik lahan.
Kendati demikian, banyak warga yang mengacuhkan tindakan aparat dan hingga kini tetap mencari potongan-potongan batu tersebut.
Mohammad Akasah/TvOne/Sukabumi
No comments:
Post a Comment