Skip to main content

SOPIR TRUK NYAMBIL JUALAN NARKOBA




Denpasar,- Satuan Narkoba Polresta Denpasar kembali mendapatkan tangkapan besar. Yakni mengamankan seribu butir ekstasi dari tangan seorang sopir truk yang juga sebagai pengedar narkoba bernama, Putu Alit Parmadi, alias Cenik (45), warga asal Singaraja, Buleleng, pada Rabu lalu (3/6) sekira pukul 17.00 wita.

Menariknya, narkoba sebanyak itu, pelaku itu mengaku bahwa ia mendapatkan dari orang bernama Budi, yang sedang mendekam di dalam Lapas terbesar di Bali (kerobokan, red).

Kepada awak media saat berlangsungnya jumpa pers di lingkungan Polresta Denpasar, Kamis (4/6) tersangka yang dikenakan pasal 112 ayat (2), UU. RI. No. 35 tahun 2009, tentang Narkotika ini, mengaku bahwa, dia di amankan petugas di kos miliknya yang terletak di Jalan Kargi Taman Sari V, No. 7, kamar No. 7, Umasari, Ubung Kaja, Denpasar Utara.

Ia pun mengaku mendapatkan barang tersebut dari orang yang bernama Budi, dan Budi sendiri dijebloskan ke lapas karena kasus narkoba juga.

“Saya dikenalkan dengan orang yang bernama Budi ini dari teman saya bernama Fandi, pada 7 bulan lalu. Dengan tujuan mengedarkan narkoba milik Budi itu,” ujar Sopir truk ini.

Berjalannya waktu, Cenik, pun tertarik dengan bisnis tersebut dan akhirnya ia pun mengizinkan Fandi untuk memberikan Nomor teleponnya kepada Budi. Akhirnya tersangka pun menekuni pekerjaan tersebut sejak 4 bulan lalu.

“Saya dapatkan barang sebanyak ini dari Budi, dengan cara berhubungan via telepon. Dan saya mengambil barang itu di tempat yang ditentukan nya, dan barang tersebut di ambil dengan cara tempel juga,” pungkasnya.

Lebih dijelaskan, kiriman yang terakhir ini merupakan kiriman yang ketiga. Namun kiriman pertama dan kedua hanya berjumlah puluhan butir saja. Dan hasilnya di kirim ke lapas, dengan mendapat potongan mencapai Rp 5 juta.

“Kiriman terakhir ini sebanyak 1000 butir lebih namun yang lain saya berhasil mengedarkan,” paparnya.

Sementara itu Kapolresta Denpasar, Kompol Anak Agung Sudana, melalui Kasat Narkoba, Kompol I Gede Ganefo menjelaskan bahwa, pihaknya berhasil mengungkap kasus tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat dan mereka pun langsung melakukan penyelidikan dengan membuang waktu mencapai sepekan.

"Orang tersebut merupakan target kita. Namun ia sudah dilacak karena selalu berpindah tempat kos. Setelah mengetahui keberadaannya, akhirnya tim langsung melakukan penggerebekan di kos nya di kawasan  Jalan Kargo,” papar mantan kasat Intel Polresta Denpasar, Kamis (4/6).

Awalnya, saat melakukan penangkapan, tersangka berada di depan kamar kos dan hendak keluar. Karena pergerakannya seperti hendak kabur, akhirnya petugas pun langsung melakukan penangkapan, penggeledahan dan interogasi.

Saat dilakukan penggeledahan, tim tidak menemukan barang bukti. Polisi pun sebenarnya akan lepaskan korban saat itu juga. Namun saat ditanya terkait di mana kamar kos nya, justru jawabannya berbelit-belit dan ia mengaku bahwa bukan di situ tempat kos nya.

Lanjutnya, kebetulan saat melakukan penangkapan dan ada juga pemilik kos, maka pemilik kos dan beberapa penghuni kos pun menunjukkan kamar kos nya.

“Tim pun langsung melakukan penggeledahan kos. Lalu ditemukan barang bukti berupa ecstasy sebanyak ini yang di taruh dalam dua plastik berbeda lalu dimasukkan dalam botol Aqua besar yang telah dirakit itu,” kata Ganefo.

Seraya menambahkan, barang tersebut di taruh di tempat tersembunyi juga. di laci mejanya,” imbuhnya. Selanjutnya petugas langsung menggiringnya ke Mapolresta bersama barang bukti untuk melakukan pengembangan.

"Dari hasil pengembangan yang dilakukan, ia mengaku dari lapas. Dan hal itu kita masih dalami lagi. Apa benar atau tidak.,” kilahnya.

Dia pun mengaku bahwa, kiriman sebanyak itu, ia sudah mengedarkan seratus butir di kawasan Jalan Gunung salah, dan lima butir di jual di kawasan Jalan Pedungan.

“Cara jual barang haram oleh tersangka yang pernah bekerja sebagai buruh bangunan ini dengan cara tempel juga. Kepada sia di jual, kita pun masih Dalami. Sebanyak 1000 butir ini, kita kalkulasi harga jual mencapai Rp 3,53 juta. Per biji dijual dengan harga 400 ribu," tutupnya.

sumber

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b