Skip to main content

Ini Yang Membuat Dewa Aji Iklas Dikubur Hidup-hidup Di Setra Dalam Rangkaian Pementasan Calonarang


Balibangol news, KLUNGKUNG, -  Pegelaran calonarang kali ini di Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan Klungkung menjadi buah bibir. Pasalnya untuk calonarang yang dipentaskan kali ke 11 ini sesuai pewisik, pemeran watangan atau layon dalam pagelaran Calonarang harus dikubur hidup-hidup. Artinya pemeran layon yakni Dewa Aji Tapakan,55 akan dikubur hidup-hidup di setra setempat malam ini, Kamis (13/10/2016).  

Seperti diketahui sejak 11 tahun terakhir di Banjar Adat Getakan rutin menggelar pementasan calonarang setiap tahunnya. Hal tersebut serangkaian upacara memasar dan memungel di banjar setempat. Namun, khusus dalam pementasan kali ini watangan atau yang dikenal dengan istilah bangke matah (bangkai mentah) akan dikubur dan ditinggal disetra selayaknya layon atau orang yang telah benar-benar meninggal.

“ Prosesi Watangan yang dikubur saat pementasan Calonarang ini, baru pertama kali kita lakukan di Banjar Adat Getakan. Ini berdasarkan pawisik yang kita terima, jika saat pementasan Calonarang yang ke 11 kalinya, watangan harus dipendem atau dikubur,” I Made Sucana Bendesa Adat Desa Pakraman  Getakan, sekaligus Kelihan Banjar Adat Getakan.

Lanjutnya, tidak terasa tahun ini merupakan tahun ke 11 pelaksanaan  tradisi tersebut. Secara pribadi dia dan warganya mengaku sedikit khawatir jika prosesi ini tetap dilaksanakan. “Namun dengan berbagai pertimbangan dan atas dasar kepercayaan kita akan pawisik ida sesuhunan, krama Banjar Adat Getakan sepakat untuk melaksanakan pentas Calonarang dengan watangan dipendem atau dikubur,” bebernya.

 Tidak hanya itu, melalui pembicaraan dan diskusi yang alot, dan melakukan beberapa kali pertemuan yang melibatkan pihak Krama Banjar Getakan juga Polsek Banjarangkan, disepakati jika Banjar Adat Getakan tetap akan melaksanakan ritual pertunjukan Calonarang itu. Dengan catatan, pihak Banjar Adat Getakan harus membuat surat pernyataan dengan pihak Dewa Aji Tapakan beserta istrinya. Intinya pada surat pernyataan tersebut, disebutkan tidak akan keberatan dan tidak akan menuntut jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan saat pelaksanaan ritual Calonarang dengan watangandipendem atau dikubur .  Selain itu, untuk keluarga besar Dewa Aji Tapakan juga dibuatkan surat perjanjian atas nama keluarga besar yang ditandatangani oleh  prajuru semeton.

Sementara Dewa Aji Tapakan, pemeran watangan atau bangke matah dalam pemetansan tersebut, mengaku sudah ngayah sebagai watangan atau layon sebanyak 10 kali, atau sejak tahun 2005. Sesuai pawisik yang diterima, ketika sudah memasuki pertunjukan Calonarang yang ke 11 di Banjar Getakan, Watangan harus dipendem atau dikubur. Ketika ditanya mengenai kesiapanya dalam prosesi tersebut, dengan suara pelannya ia menayatakan siap secara jasmani dan rohani untuk menjalani prosesi mependem atau dikubur  tersebut. “ Saya selama ini ngayah  sebagai layon (watangan). Saya sudah siap lahir batin walaupun harus mependem di kubur. Karena ini kehendak beliau, pasti beliau akan melindungi,” tegasnya yakin.

Sumber, http://suaradewata.com/read/2016/10/13/201610130003/Sesuai-Pewisik-Malam-Ini-Dewa-Aji-Dikubur-Hiduphidup-Di-Setra.html

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b