Skip to main content

BUJANG LAPUK GAULI ANAK DI BAWAH UMUR DI KEBUN JAGUNG


Balibangol news, KARANGASEM,-  Seorang anak perempuan dibawah umur berusia 10 tahun SR,  dicabuli oleh Wayan Suparta alias Leleng (50) seorang lelaki setengah baya di kebun jagung di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem Karangasem. Kasus pencabulan tersebut terbongkar beberapa saat kemudian setelah kakak korban yakni Ni Kadek RN (16) melihat adiknya pulang menangis dengan menenteng pakaian dalamnya pada Minggu (18/9/2016) sekitar pukul 15.00 wita.

“Saat itu saya baru pulang dari bekerja di toko bangunan. Saya lihat adik saya pulang nagis sambil menenteng celana dalamnya. Saat itu saya curiga ada apa makanya langsung saya tanyakan kenapa dan dia bilang baru saja disetubuhi oleh pelaku,” beber Ni Kadek RN  kepada wartawan di Mapolres Karangasem, Senin (19/9/2016) ketika mendampingi adiknya menjalani pemeriksaan oleh unit PPA Polres Karangasem.

Kepada kakaknya saat itu, korban menceritakan jika dirinya disetubuhi sebanyak satu kali oleh pelaku di kebun jagung di dekat rumah pelaku. Sebelumnya korban memang terbiasa bermain di dekat tegalan, dan saat itu pelaku yang melihat korban memanggil korban. Dengan polos korban pun mendekat, namun ternyata pelaku menggiring korban kevkebun jagung, menggagahi dan menyetubuhi korban sebanyak satu kali. Usai menuntaskan nafsunya, lelaki tua yang tidak menikah hingga seusianya itu lantas menyuruh korban pulang.

Sementara kakak korban yang tidak terima adiknya diperlakukan seperti itu, kemudian memanggil sepupunya Kadek Widana, untuk meminta bantuan. Setelah sepakat melaporkan kasus itu, Kadek Widana bersama pamannya lantas mencari pelaku. “Saya temukan pelaku di tegalan, dan saat itu pelaku tidak mengakui perbuatannya. Saya bilang ayo ikut ke Polsek nanti kamu jelaskan saja sama polisi!,” kata Kadek Widana.

Selama ini pelaku memang dikenal suka mengintip orang manmdi. Kelakukannya suka mengintip para gadis mandi itu cukup membuat para wanita yang suka mandi di sungai yang menjadi permandian umum itu merasa risih dan was-was karena jangan-jangan sedang telanjang diintip oleh pelaku. “Pelaku memang suka sekali ngintip orang mandi dari semak-semak di tegalan,” sebut Kadek Widana.

Sementara itu, kasus ini dilimpahkan penanganannya ke Polres Karangasem, dan sampai saat ini baik pelaku maupun korban sama-sama masih diperiksa oleh unit PPA Polres Karangasem. “Kasus ini masih kita dalami, korban dan pelaku masih dimintai keterangan oleh penyidik,” tegas Kapolres Karangasem, AKBP Sugeng Sudarso. Dan akibat perbuatannya pelaku dijerat dengan UU Perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sumber, suaradewata.com

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b