18 April 2015

Mayat Tanpa Kepala Kampih di Bibir Pantai Labuan Aji

Mayat Tanpa Kepala Kampih di Bibir Pantai Labuan Aji 

Singaraja, – Sesosok mayat tanpa identitas, ditemukan dipesisir Pantai Labuan Aji Desa Temukus Kecamatan Banjar Buleleng. Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga sekitar. Sontak penemuan tersebut, membuat warga sekitar geger.
Mendengar informasi tersebut, Tim pencari dari Orari dan Basarnas, langsung menuju ke lokasi penemuan mayat. Saat ditemukan, mayat tersebut terapung 2 meter dari bibir pantai. Kondisi mayat yang diketahui berjenis kelamin laki-laki tersebut, kondisinya sudah tidak utuh lagi, yang tersisa hanyalah tulang tangan, tulang paha dan tulang bokong yang masih utuh. Sementara bagian kepalanya sudah tidak ada. “Saat habis penyisiran di sungai Banyuasri kami dicalling untuk ke Barat. Jenazahnya sudah habis, hanya tersisa beberapa bagian saja,” ujar seorang penemu dari Tim Orari Komang Suardika Adi Putra. Mayat tersebut akhirnya dibawa ke ruang jenazah RSUD Buleleng untuk segera divisum. “Mayatnya itu sekitar sudah satu bulan lebih lamanya, karena kondisinya sudah sangat hancur. Kalau 6 hari kondisinya cuma bengkak saja. Prediksi kami itu memang bukan Doglas,” jelas Adi Putra. Mayat tersebut sempat diduga adalah Doglas, yang merupakan korban hanyut di Air Terjun Aling-aling Desa Sambangan Kecamatan Sukasada Buleleng, saat berusaha menolong wisatawan beberapa waktu lalu. Mendengar informasi tersebut, keluarga Doglas, akhirnya mendatangi RSUD Buleleng untuk memastikan, apakah mayat tersebut Doglas atau bukan. Namun setelah dipastikan, ternyata mayat tersebut bukan Doglas. Sebab, adik Douglas mengaku, melihat saat Doglas hanyut diketahui tanpa mengenakan baju. Sedangkan mayat tersebut, saat ditemukan masih mengenakan baju berwarna abu-abu dan celana berwarna merah. “Itu bukan bli kelet (Doglas, red), soalnya waktu itu dia tidak pakai baju. Bukan kayaknya itu,” ujar adik Doglas dengan yakin, setelah melihat kondisi mayat tersebut. Setelah memastikan, mayat tersebut bukan Doglas, akhirnya keluarga Doglas meninggalkan Rumah Sakit. Mereka pun masih tetap berharap, agar Doglas bisa ditemukan, meskipun mereka sudah yakin kondisi Doglas sudah tidak bernyawa lagi. “Kami berharap saja pada ican Bhatara yang diatas, kalau memang bisa ditemukan supaya jalannya dipermudah, kalau tidak, tentu kami tidak bisa apa, karena yang mengatur itu tuhan. Tapi, kalau memang tidak bisa ditemukan, kami akan tetap lakukan upacaranya sambil metuunang (mempertanyakan secara Niskala, red),” pungkas Sepupu Doglas bernama Putu Sri. (KR2/SB)



Cp (suarabali.com)

No comments:

Post a Comment

Mecingklak, Permainan Anak SD Tahun 90an Yang Habis Dimakan Jaman

Foto mecingklak Balibangolnews,- Mecingklak merupakan sebuah permainan menggunakan batu krikil yang dilakukan oleh satu orang atau le...