Skip to main content

Dibanderol Rp 20 M, Batu Cincin Ini Sampai Dikawal Polisi

SABTU, 18 APRIL 2015 | 09:00 WIB Batu mulia Serendibite saat disinari dengan lampu dalam pameran dan kontes batu mulia di halaman Kantor Badan Koordinasi Wilayah Madiun, 17 April 2015. Batu berwarna hitam tersebut mampu mengeluarkan warna hijau kekuningan hingga hijau kebiruan dan violet saat disinari. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

Dibanderol Rp 20 M, Batu Cincin Ini Sampai Dikawal Polisi 

Madiun - Lim Saputra, 28 tahun, warga Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun, membanderol batu mulia berjenis serendibite dengan kadar karat 4,85 miliknya dengan harga Rp 20 miliar. Batu itu telah dipoles dan siap diletakkan pada tempatnya alias emban cincin. "Harga tersebut terbilang murah karena harga per karat secara internasional Rp 24 miliar," kata Lim, ketika ditemui saat pameran dan kontes batu mulia Jawa Timur di halaman Kantor Badan Koordinasi Wilayah Madiun, Jumat sore, 17 April 2014. Tingginya harga yang dipatok itu, menurut dia, karena serendibite termasuk batu mulia langka di dunia. Bahkan, hanya bisa ditemukan di Sri Lanka dan Myanmar Utara. Adapun keunikannya memiliki penyerapan cahaya yang sangat tinggi. Saat disenteri, serendibite mampu mengeluarkan warna hijau kekuningan hingga hijau kebiruan dan violet pada permukaannya. Karena nilai jual dan keunikan yang tinggi, Lim khawatir ada pihak yang berniat jahat saat serendibite dibawa dari rumahnya menuju lokasi pameran batu mulia. Ia sengaja meminta pengawalan aparat Satuan Brigade Mobil Detasemen C Pelopor Madiun. Selain mengawal, dua petugas dengan dilengkapi senjata api juga menjaga batu mulia yang telah mengantongi sertifikat dari Asian Institute of Gemological Science (AIGS) di lokasi pameran. "Batu ini sangat bernilai dan langka, maka saya meminta pengawalan dari Brimob untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Lim yang juga pemilik usaha penjualan aksesoris mobil. Dalam pameran dan kontes batu mulia itu, Lim berencana melelang batu serendibite miliknya. Apabila ada yang berminat dan membeli sesuai harga yang dipatok, batu langka itu akan dilepas. "Kalau tidak ada enggak masalah karena niat utama saya memberikan edukasi kepada warga tentang adanya batu langka di dunia," ujar dia. Hubungan masyarakat pameran dan kontes batu mulia Jawa Timur Indra Budi mengatakan bahwa batu serendibite sengaja diikutkan dalam acara tersebut untuk menarik perhatian pengunjung, sehingga tingkat penjualan dari beragam batu mulia yang ikut pameran tinggi. "Kalau batu serendibite sifatnya hanya untuk eksibisi," kata dia. Menurut Indra, pameran dan kontes batu mulia itu berlangsung selama empat hari, mulai Kamis, 16 April 2015 hingga Ahad, 19 April 2015. Dalam kegiatan tersebut disediakan 106 stan yang diisi oleh perajin dan penjual batu mulia dari beberapa daerah seperti Jakarta, Bali, dan kabupaten/kota se-eks Karesidenan Madiun.






NOFIKA DIAN NUGROHO
Tempo.co

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b