Skip to main content

Adu Visi Misi Paslon Pilkada Bangli di Ombudsman


Balibangol news,-DENPASAR – Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Bangli, Made Gianyar- Sang Nyoman Sedana Arta dan Ida Bagus Brahmaputra-Ketut Ridet beradu visi misi tentang pelayanan publik di Ombudsman RI perwakilan Bali, Jumat (6/11/2015). Saat memaparkan visi misi dan programnya, salah satu isu yang menjadi fokus kedua paslon ini adalah pengembangan destinasi pariwisata Kintamani yang selama ini tidak diperhatikan.

Pada kesempatan itu, calon Wakil Bupati Bangli I Ketu Ridet menyodok pasangan calon incumbent, Made Gianyar- Sang Nyoman Sedana Arta yang diusung PDIP.
Ridet mengatakan, selama lima belas tahun terahir masayarakat Bangli, terutama daerah yang terpencil seperti Kintamani hanya diberi janji oleh pemerintah daerah Kabupaten Bangli, sehingga terus menjadi daerah tertinggal hingga sekarang.

“Infrastruktur tidak memadai, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat cukup rendah,” kecam Ridet.

Padahal menurut politisi partai Demorkat itu, Kabupaten Bangli terutama wilayah Kintamani memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata. Selain memiliki Gunung Batur, pertanian di Kintamani sebenarnya bisa dijadikan objek wisata yang bisa ditawarkan pada wisatawan. “Bicara masalah kintamani harus terintegrasi, pariwasta dan pertaniannya,” katanya.

Selain itu, lanjut Ridet, yang perlu menjadi perhatian untuk meningkatkan pariwisata Kintamani adalah pembanguanan infrastruktur yang memadai. “Karena infrastruktur sangat penting bagi masyarakat. Jika infrastruktur memadai maka pariwisata bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, pendidikan juga akan lebih maju jika infrastruktur memadai. Namun keyataanya selama ini Kintamani dibiarkan seperti tidak terurus sehingga menjadi daerah tertinggal. ”Terpenting infrastruktur, masyarakat tidak minta uang. Jangan selama lima tahun ini dijanjikan-janjikan doang,”sindirnya.

Karena itu, menurut dia, Bangli memerlukan pemimpin yang tegas dan memiliki komitmen untuk menyejahterakan masyarakatnya. Menurutnya, selama ini pemerintah Kabupaten Bangli tidak tegas dalam menerapkan aturan dan tak memiliki niat dan komitmen untuk menyejahterakan masayarakatnya. ”Kalau pemerintah gabeng seperti sekarang, sampai saat ini, Kintamani itu ya tertinggal seperti sekarang,” cecar Ridet.

Menaggapi sodokan Ridet, calon Bupati Bangli I Made Gianyar mengatakan, masalah upaya pengembangan pariwisata di Kintamani dihadapkan pada masalah yang sangat kompleks. Salah satunya soal pola pikir masyarakatnya. Masyarakat yang bergerak di sektor pertanian di sana masih berkeyakinan bahwa mereka bisa hidup meski tidak ditunjang sektor pariwisata. “Padahal perlu ada sinergi antara pertanian dengan pariwisata,” kata Gianyar.

Ia menegaskan, rusaknya Kintamani, misalnya yang disebabkan oleh adanya aktivitas galian C (pasir), bukan hanya terjadi lima tahun terakhir namun sudah semenjak dulu. “Karena pelakunya investor lokal. Ketika mau menegakkan hukum masyakat menolak. Ini kompleksitas permasalahan pengembangan pariwisata yang ada di Kntamani,” katanya.

Gianyar mengakui, penataan pariwisata di Kintamani masih jauh dari harapan. Ke depan, perlu ada penajaman programnya. Di bidang infrastruktur juga diakuinya belum memadai sehingga perlu perbaikan infrastruktur untuk menunjang pariwisata dan perekonomian masyarakat Kintamani.

Sementara itu, calon Wakilnya, Sang Nyoman Sedana Arta, menambahkan, terkait pendapatan asli daerah (PAD) di Bangli dari sektor pariwisata diakuinya memang belum maksimal. “Ke depan, salah satu yang dilakukan pemerintah akan meningkatkan lagi pemberdayaan masyarakat. Bisnis terbesar di dunia saat ini adalah pariwisata. Sehingga jika pariwisata sudah ditata dan dikelola dengan baik maka manfaat pariwisata akan dinikmati masyarakat,” ujarnya.

Usai memaparkan dan beradu visi misi, kedua pasangan calon kemudian menandatangani komitmen calon kepala daerah untuk peningkatan kualitas pelayanan publik di daerah pemilihannya jika nantinya terpilih sebagai kepala daerah.(sumber)

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b