Skip to main content

Hindu Untuk Indonesia, Tema Acara KMHD UI

Foto - NUSABALI. Gus Teja (kiri) dan Saras Dewi (nomor dua dari kanan) menjadi nara sumber dalam talk show KMHD UI. -Nopi

Agenda tahunan Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Indonesia (KMHD UI), Hindu for Generation (HFG) kembali digelar. Kali ini HFG X mengambil tema Hindu untuk Indonesia.

Balibangol news, DEPOK,- Project Officer HFG X Ni Luh Putu Ayu Septia Megantari atau biasa disapa Mega menyatakan, tema tersebut diambil lantaran Hindu tidak hanya berada di Bali.

“Melainkan Hindu ada di seluruh Indonesia. Selain itu, kerajaan Hindu yang sangat berkembang yakni kerajaan Kutai justru berada di Kalimantan Timur. Ini menandakan Hindu ada di daerah-daerah nusantara, Hindu untuk Indonesia,” ujar Mega di Auditorium Fakultas Hukum UI, Minggu (22/11).

Hal senada dikatakan KMHD UI 2014-2015 I Putu Ardi Mahardika. Menurut Mahardika, selama ini orang selalu beranggapan Hindu centris alias Hindu hanya berada di satu tempat yaitu di Bali atau Jawa. Padahal Hindu sangat luas, penganutnya ada di sejumlah daerah di Indonesia karena Hindu merupakan agama tertua.

Melalui HFG X, mereka sepakat mengambil tema tersebut agar kalangan muda Hindu tidak lepas dari etika, susila, dan upakara Hindu. “Kami juga berharap agar kaum muda Hindu tidak malu mengakui keyakinannya sebagai umat Hindu,” imbuh Mahardika. Dalam penutupan HFG ditampilkan pula berbagai tarian dari beberapa daerah semisal tarian Bali, Betawi, Kalimantan, dan Papua.

Tak ketinggalan mereka menggelar talk show dengan menghadirkan tokoh-tokoh muda Hindu yang tak asing lagi. Ada pemain suling Gus Teja dan penyanyi Lembayung Bali yang kini menjadi Ketua Program Studi Filsafat di Fakultas Ilmu Budaya UI, Luh Gede Saras Dewi Dhamantra. Saras memaparkan tentang Gerakan Pemuda Pemudi Hindu.

Gerakan itu, kata Saras, adalah suatu aktivitas yang melibatkan individu-individu yang bertindak melalui organisasi-organisasi untuk suatu perubahan. “Gerakan pemuda harus berakar dari nilai sosial dan spiritual, tidak boleh sembarangan karena pemuda Hindu berperan besar dalam meneruskan nilai dharma yang terpendam dalam Weda,” ucap Saras.

Ia pun menceritakan masa kecilnya ketika diasuh oleh kakek dan neneknya di Bali. Saat sebagian besar anak-anak pulang sekolah bisa langsung menonton televisi, tetapi tidak dengan Saras. Ia dididik untuk membaca Weda. Ia sempat bertanya, kenapa harus membaca Weda sepulang sekolah. Sedangkan teman sebayanya bisa main, menonton atau baca komik.

Saras mendapat penjelasan dari kakek dan neneknya, jika ia tidak peduli dengan sastra atau Weda, maka akan percuma saja lantaran tidak bisa membantu orang lain dengan ajaran Weda. Dari pemaparan itu, Saras pun mengikuti saran dan masukan sang kakek dan neneknya untuk selalu membaca Weda usai sekolah. Ia berharap agar generasi muda Hindu tidak apatis, tetapi memiliki kepercayaan untuk melakukan perubahan.

Ia juga mengingatkan pemuda Hindu perlu memperjuangkan nilai-nilai Hindu seperti nilai kemanusiaaan. “Ini perlu dikuasai dan disebarkan untuk kepentingan kebangsaan karena nilai-nilai Hindu sangat universal dan sejalan untuk membangun Indonesia,” jelas Saras. Sebelum talk show, serangkaian acara HFG telah berlangsung. Pada 25 Oktober kemarin adaYoga bersama di Balairung UI.

Pada tanggal 31 Oktober-1 November ada kompetisi futsal se-Jawa yang diikuti 16 tim. Delapan tim berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan delapan dari luar Jabodetabek. “Terjauh dari Malang dan Surabaya,” kata Mega. Kemudian 8 November ada Cerdas Cermat Agama Hindu tingkat SMA/SMK se- Jabodetabek. “Rangkaian kegiatan ditutup dengan kegiatan sosial di pura Bogor minggu depan,” imbuh Mega.(sumber)

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b