Skip to main content

Mengapa Kita Harus Meyakini Tuhan?

IDA PANDITA MPU JAYA ACHARYA NANDA
Balibangol news - Dalam Hindu, tubuh manusia dikontruksi dari panca maha bhuta, alam pikiran atau cita, dan aspek psikis.
Selain itu tubuh kita juga dikontruksi berdasarkan perspektif utuh kasat mata dunia fenomena yang disebut dengan roh atau sang hyang atma.
Hukum causa prima adalah penyebab dari semua yang ada.
Ini berlaku bagi yang menganggap bahwa semua berasal dari sebuah zat yang disebut dengan Tuhan.
Mengapa kita harus meyakini adanya Tuhan?
Jawabannya, karena tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa penyebab.
Ada yang menyatakan Tuhan mengatur segalanya, sehingga penderitaaan manusia diatur oleh Tuhan.


Namun apabila cobaan yang dihadapi manusia sudah sampai di ambang batasnya, maka manusia mulai mempermasalahkan Tuhan.
Saat seperti inilah manusia memiliki persepsi yang beda.
Melihat realita, manusia melihat manusia lainnya yang hidup berlumuran dosa kok masih sehat, nyaman, aman dan bahagia.
Sebaliknya bagi yang bersungguh-sungguh berbuat kebaikan, justru cobaan yang terus diterima.
Tuhan pun lalu mendapat stereotip berlaku tidak adil terhadap ciptaannya.
Di situ letak titik pangkal keragauan tersebut.
Manusia cepat mengambil kesimpulan dan membangun opini bahwa Tuhan itu tidak adil.


Sejatinya kita tidak perlu mengkambinghitamkan Tuhan.
Tuhan memang menciptakan segala-galanya. Ingatlah dengan karma.
Tuhan melahirkan hukum alam atau Rta untuk menegakkan hukum karma di dunia ini.
Namun manusia melakukan pertentangan dengan hukum tersebut.
Bagaimana bisa dia bahagia? Terlebih menentang hukum Rta.
Tuhan tidak terlibat langsung dalam urusan penderiataan manusia.
Jika kita mau berjalan pada jalur yang benar, maka kita tidak akan menerima penderitaan.


Masalahnya, manusia banyak melakukan pelanggaran.
Aksi pelanggaran akan menimbulkan reaksi, itulah yang menyebabkan derita.
Ada juga cara pandang yang terlalu berlebihan terhadap realita.
Kadang Tuhan memberikan wangsit melalui penderitaan agar manusia sadar dengan kesalahannya.
Namun, manusia justru menganggap itu sebagai hal yang buruk, atau akhir dari sebuah kehidupan. Bangun pikiran yang positif.(sumber)



Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b