Skip to main content

PASANGAN INI GAGAL NIKAH GARA-GARA SABU



Balibangol news, TABANAN – Berawal dari cek cok dengan keluarganya karena terpengaruh barang haram narkotika jenis sabu, dua sejoli ini yakni W-S (33) asal Yeh Ganga, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan dan kekasihnya L-A (22) asal Banjar Bebali Kelod, Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg, dibekuk Sat Narkoba Polres Tabanan. Polisi yang curiga dengan gelagat W-S akhirnya melakukan serangkaian test narkoba. Alhasil dari hasil test tersebut ternyata tersangka W-S positif menggunakan narkoba. Tak hanya itu dari tangan tersangka W-S polisi juga berhasil menyita sembilan paket dan pipa kaca yang berisi sabu-sabu dengan berat total 3,89 gram bruto atau 2,1 gram netto. Barang haram itu disimpan tersangka di kandang babi orang tuanya yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Kapolres Tabanan AKBP Putu Putera Sadana, didampingi Kasat Narkoba AKP Made Maha Atmaja mengatakan tersangka di tangkap Sabtu (17/10/2015). Awalnya petugas mendapat laporan W-S mengamuk. Karena curiga dengan gelagat WS yang diduga sedang sakaw petugas akhirnya melakukan test narkoba terhadap pelaku. “Kami curiga karena gelagat WS seakan-akan takut melihat polisi. Dari kecurigaan itulah akhirnya anggota memeriksa urin W-S di Polsek Kota Tabanan,” ujar AKBP. Putu Putera Sadana, Senin (19/10/2015).
Hasilnya ternyata W-S positif nakoba. Saat itu L-A yang mengantar WS juga diperiksa urinenya. “Ternyata L-A juga positif narkoba,” bebernya.
Dari hasil tersbut Sat Narkoba Polres Tabanan dan jajaran Polsek Kota menggelandang W-S ke rumahnya di Yeh Gangga. Didalam kamarnya ditemuka satu buah timbangan digital, satu bendel plastik klip, kalender bali berisi tulisan (diduga rekapan barang datang), dua buah hand phone. Namun polisi tidak menemukan narkoba. Hal itu membuat polisi putar otak, yang kemudian mendesak WS, sampai akhirnya mengaku kalau menyimpan barang haram itu di dekat kandang babi milik orang tua WS. Benar saja di kandang babi milik orang tuanya itu polisi menemukan kulit rokok Djisamsoe yang ditimbun menggunakan sampah dedaunan. Didalam bungusan itu tedapat sembilan paket dan satu pipa kaca yang berisi 9 paket sabu-sabu dengan berat total 3,89 gram bruto atau 2,1 gram netto. “Untuk sementara tersangka mengaku pemakai. Terkait keterlibatanya sebagai pengedar masih kami dalami dan kembangkan,” pungkasnya.

Sementara itu W-S yang akan melamar L-A ini mengakui kalau ia memakai narkoba sejak satu tahun lalu. Ia membatah dikatakan pengedar namun mengakui kalau ia sebagai perantara semata. “Untuk jasa perantara saya dikasi komisi Rp 500 ribu,” ujarnya.
Kedua tersangka mengaku pacarandan sama-sama pemakai narkoba. “Kami pacaran, bulan depan rencananya menikah,”imbuhnya.
Keduanya kini mengaku pasrah dan harus menunda pernikahan mereka karena harus mendekam di balik sel tahanan.(sumber)

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b