31 March 2016

Arema Cronus vs Sriwijaya FC: Singo Edan ingin lepas kutukan

Arema Cronus dibayangi tiga kegagalan di semifinal turnamen besar. Mampukah mereka memecahkan kutukan di semifinal Piala Bhayangkara kali ini?


Pesepakbola Bali United Ganjar Mukti (kanan) berebut bola dengan pesepakbola Arema Cronus, Cristian Gonzales (tengah) dalam babak penyisihan pertandingan sepakbola Bali Island Cup di Stadion Dipta, Gianyar, pada 18 Februari 2016. Foto oleh Nyoman Budhiana/Antara

Pesepakbola Bali United Ganjar Mukti (kanan) berebut bola dengan pesepakbola Arema Cronus, Cristian Gonzales (tengah) dalam babak penyisihan pertandingan sepakbola Bali Island Cup di Stadion Dipta, Gianyar, pada 18 Februari 2016. Foto oleh Nyoman Budhiana/Antara
JAKARTA, Indonesia — Ingatan Arema Cronus tentu masih belum pudar bagaimana Sriwijaya FC membuat mereka gagal pada Piala Presiden. Tinggal satu langkah lagi ke final. Tapi, harapan itu dipatahkan oleh Sriwijaya di semifinal.
Sakit hati dan kemarahan Arema juga tak akan pernah hilang gara-gara hasil pahit tersebut. Sebab, mereka belum pernah lagi melampiaskan kegagalan di Piala Presiden pada turnamen-turnamen sesudahnya.
Di Piala Jenderal Sudirman dan Piala Gubernur Kaltim, pasukan Singo Edan kembali gigit jari. Dan semuanya kandas di fase semifinal.
Kini, Milomir Seslija berusaha untuk memecahkan mitos. Kegagalan dirinya di Piala Gubernur Kaltim cukup menjadi pembelajaran untuk tampil lebih baik dalam laga semifinal melawan Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan, Kamis, 31 Maret, pukul 17:30 WIB.
Karena itu, pelatih yang akrab dipanggil Milo itu bakal menyiapkan timnya sebaik mungkin.
"Ya, telinga saya tidak enak mendengar bisikan kalau Arema selalu gagal di semifinal. Saya berharap tim bisa menang dalam waktu normal," kata Milo, Kamis.
Untuk itu, sebagai tim yang sudah saling bertemu beberapa kali, dia tahu Sriwijaya FC cukup berbahaya. Laskar Wong Kita —julukan Sriwijaya FC— memiliki pemain bagus dan memiliki cara main yang tak berbeda jauh dari timnya.
Menghadapi lawan yang sudah tahu sama tahu inilah, Milo meminta pemainnya bisa lebih maksimal dan memberikan tenaga ekstra. Bahkan, memberikan 120 persen tenaga, bukan hanya 100 persen.
Salah satu kunci mengalahkan Laskar Wong Kito, lanjut dia, adalah dalam diri pemain sendiri. Dia menuntut, para penggawa Singo Edan berani untuk lebih berkreasi dalam bermain.
"Atmosfir pasti berbeda. Kau tim pernah menang di Piala Gubernur Kaltim, saat ini pasti berbeda. Pemain harus bisa berkreasi, kreatif membangun permainan," kata Milo.
Target menang Arema itu saat ini akan mendapatkan dukungan penuh dari para pemain. Pasalnya, seluruh pemain Singo Edan dipastikan bisa tampil penuh. Apalagi, Esteban Vizcarra, pemain asing andalan Arema, bisa dipastikan tampil. Sebelumnya, dia mengalami cedera paha dalam fase grup.
"Kami ingin dia membawa perbedaan," ucapnya
Vizcarra juga sempat merasakan membobol gawang Sriwijaya FC pada Piala Gubernur Kaltim lalu. Karena itu, dia berharap bisa kembali mencetak gol ke gawang Sriwijaya.
"Tapi ini tidak akan semudah laga sebelumnya. Saya harus lebih maksimal dan kerja keras lagi untuk laga nanti, ujar Vizcarra.
Sementara itu, Pelatih Sriwijaya FC Benny Dollo meminta pemain tidak terpangaruh mentalnya dan tidak terkena tekanan. Menurut dia, pemain Arema selalu ngotot dan tak sungkan bermain keras.
Bendol-sapaan Benny Dollo-meminta pemainnya tak mudah terpancing dengan permainan keras lawan. Dia menganggap itu percuma karena memang hanya akan memancing emosi.
"Para pemain harus berani meladeni permainan keras Arema, tapi tidak boleh emosi terpancing," kata Benny.
sumber—Rappler.com

No comments:

Post a Comment

Mecingklak, Permainan Anak SD Tahun 90an Yang Habis Dimakan Jaman

Foto mecingklak Balibangolnews,- Mecingklak merupakan sebuah permainan menggunakan batu krikil yang dilakukan oleh satu orang atau le...