Skip to main content

Dwi Madya Yani, Ketua Komisi III DPRD Bangli Mundur



Balibangol news, BANGLI,– Secara mengejutkan Ketua Komisi III DPRD Bangli, Ni Nengah Dwi Madya Yani menyatakan mundur dari jabatannya. Usut punya usut, keputusan mundur tersebut, telah diajukan anggota dewan dua periode ini bulan September 2015 lalu. Hanya saja, baru dibahas dalam rapat paripurna dewan, Selasa (5/1/2016). Sementara I Ketut Suastika disebut-sebut sebagai calon kuat untuk menggantikannya.

Ketua Fraksi PDIP Bangli I Wayan Kariyasa saat dikonfirmasi membenarkan terkait pengunduran diri Ni Nengah Dwi Madya Yani dari posisi Ketua Komisi III DPRD Bangli. Dikatakan, yang bersangkutan mengundurkan diri dari posisi tersebut lantaran kesehatannya terganggu. Karenanya, dia lebih memilih mengundurkan diri agar kinerja komisi III tidak terganggu. “Sejati yang bersangkutan telah mengajukan penguduran diri bulan Setember lalu. Alasannya karena sakit,” ungkapnya.

Selanjutnya, pengajuan pengunduran diri tersebut baru dibahas dalam masa persidangan  pertama tahun 2016. “Kini proses pergantian yang bersangkutan bakal digodok oleh Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Bangli,”tegas pria asal Dusun Selat Peken, Susu ini. Dikatakan, terkait dengan pengunduran diri itu, Fraksi PDIP selaku kepanjangan tangan partai telah menunjuk calon pengganti yakni Ketut Suastika yang sebelumnya duduk di Komisi I DPRD Bangli. “Kita telah siapkan calon pengganti buk Madya,”tegas dia.

Sementara  anggota Komisi III, Made Sudiasa ditemui terpisah mengatakan selama ini Komisi III DPRD Bangli berjalan kondusif. Jadi tidak ada persoalan di dalam. Jadi terkait pengunduran diri, Ni Nengah Dwi Madya Yani dari Komisi III, bukan lantaran ada persoalan di dalam. Melainkan, karena alasan pribadi yang bersangkutan. “Yang bersangkutan mengaku sakit, jadi tidak bisa melaksanakan tugas secara maksimal. Maka lebih memilih mengundurkan diri,”katanya.

Lebih jauh polisi Partai Demokrat ini menambahkan, pihaknya akan menerima siapa saja yang  menggantikan posisi Madya Yani. Malahan, pihaknya setelah Komisi III  ditetapkan, bakal segera menggelar rapat kerja dengan pihak Disbudpar  berkaitan masalah pelaksanaan proyek fisik penataan objek wisata di Bangli. “Kita di komisi III selama ini kondusif, jadi kita akan menerima siapa saja ditunjuk sebagai peganggi yang bersangkutan oleh PDIP,”pungkasnya.(sumber)

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b