Skip to main content

Kapolres Gianyar Minta Pelaku Penebasan Lain Menyerahkan Diri

AKBP Waluya, SIK Kapolres Gianyar

Balibangol news, GIANYAR, - Upaya jajaran Polres Gianyar dalam menguak misteri dibalik pembunuhan Dewa Gede Artawan (31),  yang merupakan salah satu anggota ormas di Banjar Dentiyis, Batuan, perlahan namun pasti mulai terungkap. Mulai dari motif penebasan, hingga jumlah pelaku juga ditemukan perkembangan baru.

Kapolres Gianyar, AKBP Waluya, Senin (13/06/2016) mengatakan, dari hasil pengembangan sementara, ada beberapa orang yang diduga juga ikut terlibat. "Motif awalnya disebutkan karena spontanitas lantaran insiden di jalan raya, tapi setelah dilakukan pengembangan, mulai mengarah pada pembunuhan berencana,"ungkapnya.

Dikatakan pula, sejumlah kejanggalan berawal dari hasil pemeriksaan enam orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Kemudian kejanggalan itu diperkuat dengan evaluasi pra rekostruksi yang dilakukan di TKP. Misalnya jumlah mobil pelaku. Dimana dari pengakuan para tersangka, awalnya hanya satu mobil. Namun, dari hasil pengembangan bertambah menjadi tiga mobil.

"Dua mobil sudah kami identifikasi, masing-masing mobil Ertiga dan Avansa. Namun satu mobil lagi, yakni mobil Xenia masih kami dalami, " terangnya. Dari fakta baru tiga mobil itu, dipastikan pula ada beberapa orang tambahan yang patut diduga melihat atau mengetahui dan ada saat kejadian itu."Sejumlah  nama sudah kami kantongi, kini masih dilakukan sejumlah langkah-langkah lanjutan,"terangnya.

Kecuali itu, Kapolres juga kembali mewanti agar tidak ada lagi gerakan atau reaksi yang mengarah main hakim sendiri. "Pimpinan Ormas sudah kami tekankan itu. Dan kepada mereka yang ada dalam kejadian itu, kami tunggu kehadirannya di Polres untuk bertanggungjawab. Karena cepat atau lambat kami pasti akan mengamankan mereka, " tegasnya.

Seperti diketahui, hingga saat ini ada enam orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka adalah  I Wayan Buda Artama (24), I Gede Nyoman Sukertayasa (23), I Made Edi Aryanta (30), I Kadek Juniantara (22) , Made Putra Mardana (32)dan Samson. Sementara beberapa nama lain yang diduga terlibat ada yang dipulangkan oleh penyidik. Tapi ada yang sampai saat ini diduga sebagai otak pelaku masih dalam pengejaran.

Penasehat hukum tersangka, Raymon Simamora saat dihubungi mengatakan keberatan jika ada yang menyatakan kasus ini adalah kasus berencana."Saya pikir  tidak tepat karena korban & pelaku tidak saling kenal," katanya. "insiden bermula dari senggolan dan caci maki, kalau tidak ada kecelakaan, tidak ada caci maki apalagi kata kasar mungkin bisa dikatakan begitu, ini kan ada sebab peristiwa terjadi, "pungkasnya.(sumber)

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b