Skip to main content

PAGERWESI, Tradisi Memunjung Di Pemakaman Umat Hindu Di Buleleng

Umat Hindu di Buleleng menghaturkan sesaji diatas pemakaman keluarganya, dalam tradisi Memunjung, di Setra Desa Pakraman Buleleng.Rabu (29/06)

Balibangol news, BULELENG, - Puluhan Umat Hindu di Buleleng memadati areal Kuburan atau Setra Desa Pakraman Buleleng, dalam hari raya Pagerwesi, pada Rabu (29/6/2016) sejak pukul 09.30 wita hingga pukul 11.00 wita. Mereka mengunjungi, anggota keluarga yang sudah meninggal dan di kuburan Buleleng, dengan membawakan sesajen atau sodaan yang ditaruh diatas makam keluarganya.

Kegiatan ini merupakan tradisi memunjung, yang dilakukan saat perayaan besar agama Hindu, baik Pagerwesi, Galungan dan Kuningan dan sudah dijalankan secara turun menurun, sebagai rasa hormat terhadap arwah para leluhur.

Mereka melakukan prosesi doa sembari mengaturkan banten punjungan. Usai sembahyang diatas makam, mereka tidak langsung pulang ke rumah, melainkan mengobrol bersama keluarga di setra, sembari memakan makanan yang tadinya sempat dihaturkan.

"Kalau setiap hari raya, kami selalu membawa punjungan semacam sesaji, berisi banten dan makanan. Usai sembahyang di sanggah kami lanjutkan memunjung ke kuburan Buleleng. Ini makam ibu saya," ujar salah seorang warga, Parwata, di setra Buleleng.

Sementara Klian Desa Adat Desa Pakraman Buleleng, Nyoman Sutrisna menjelaskan, tradisi memunjung ini diperingati setiap hari besar keagamaan Hindu, sejak zaman Mpu Kuturan. Tradisi memunjung ini, sebagai rasa syukur yang dipersembahkan kepada kerabat yang sudah meninggal dan dikubur di Setra Buleleng.

"Mereka bersama keluarga menghaturkan sesaji banten atau memunjung yang di persembahkan kepada keluarga atau kerabat yang meninggal dan dikubur di setra. Setelah selesai sembahyang, makanan dari sesaji itu lalu dinikmati bersama keluarga,"

Diharapkan, melalui hari raya Pagerwesi ini, segala perbuatan, pikiran, dan perkataan, harus berlandaskan niat baik serta tulus ikhlas, sebagai bentuk pengamalan Tri Kaya Parisudha.

sumber-semetonnews.com

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b