Skip to main content

Sering Keluar Masuk RSJ Bangli, Seorang Pria Tantang Warga Dengan Keris

Debi Arianto, warga yang mengalami gangguan jiwa.

Balibangol news, BULELENG,- Tahun lalu Debi Arianto, 31, mengamuk, membakar rumah polisi dan menusuk Perbekel di lingkungan tempat tinggalnya. Kini, Senin (25/7/2016) malam. Debi yang mengalami gangguan kejiwaan mengancam ayahnya sendiri, Ketut Sumitra. Tak hanya itu, sambil menenteng keris dia menantang warga sekitar.

Dikutif dari Semetonnews.com, Debi yang tinggal di Banjar Dinas Padma Kencana, Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, mengancam Suminta. Mengetahui Debi kumat gilanya, Sumitra memilih kabur.
Melihat ayahnya kabur, Debi malah mengambil sebilah keris yang langsung keluar rumah. Warga yang sedang kumpul, kaget melihat Debi marah-marah sambil menantang semua warga dengan menodongkan keris.

Warga yang takut ada korban jiwa, secara beramai-ramai langsung melumpuhkan Debi, hingga terkapar. Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi TKP, dan langsung mengamankan Debi dari amukan warga.

Kapolsek Busungbiu AKP Nengah Muliadi mengatakan, dari hasil koordinasi pihak Kepolisian dengan keluarga Debi, memang membenarkan bahwa Debi mengalami gangguan jiwa dan sering keluar masuk Rumah Sakit Jiwa di Bangli. "Kebetulan kemarin Debi kumat dan mengancam ayahnya, karena ayahnya tidak bisa mengendalikan, Debi keluar rumah dan mengancam warga sekitar dengan membawa keris, untuk mengantisipasi agar tidak ada korban jiwa, akhirnya Debi dilumpuhkan warga," ujar Muliadi, Selasa (26/7/2016).

Kini pihak Kepolisian Busungbiu sudah membawa Debi ke RSUD Buleleng dan masih dirawat di RSUD Buleleng, untuk mendapatkan penanganan medis. Untuk mengantisipasi tindakan ini terulang, pihak keluarga disarankan agar kembali membawa Debi ke RSJ Bangli.

Sumber, semetonnews.com

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b