Ribuan warga memadati Pantai Tegal Besar saat Banyu Pinaruh (foto-semetonnews.com) |
Balibangol news, KLUNGKUNG, - Ribuan warga memadati Pantai Tegal Besar, di Banjar Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Minggu (26/6/2016) untuk Melukat (penyucian diri,Red) serangkaian Hari Raya Banyu Pinaruh.
Kendatipun gelombang masih bisa terbilang besar, warga tetap memilih Melukat di Pantai karena memang sudah menjadi tradisi yang dilakukan enam bulan sekali.
Salah seorang warga, Ni Nengah Kumpul, 56, asal Banjar Koripan Tengah, Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Melukat ke Pantai dianggap sudah menjadi keharusan pada Hari Banyu Pinaruh. Disamping untuk rekreasi juga untuk Melukat. "Setiap Banyu Pinaruh saya memang ke Pantai untuk melukat bersama keluarga," ungkapnya.
Makna Melukat sendiri merupakan penyucian diri dengan air yang selalu dilakukan saat Banyu Pinaruh. Setelah melukat para umat Hindu biasanya akan menikmati nasi kuning serta hidangan lainnya.
Sementara sebelumnya warga Bali juga memperingati hari Saraswati yang mana adalah turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban umat manusia.
Hari raya Saraswati diperingati setiap enam bulan sekali, tepatnya pada hari Saniscara Umanis wuku Watugunung. Pada hari Sabtu wuku Watugunung, semua pustaka terutama Weda dan sastra-sastra agama dikumpulkan sebagai lambang stana pemujaan Dewi Saraswati.
Di tempat pustaka yang telah ditata rapi dihaturkan upacara Saraswati. Upacara Saraswati yang paling inti adalah banten (sesajen) Saraswati, daksina, beras wangi dan dilengkapi dengan air kumkuman (air yang diisi kembang dan wangi-wangian).
Banten yang lebih besar lagi dapat pula ditambah dengan banten sesayut Saraswati, dan banten tumpeng dan sodaan putih-kuning. Upacara ini dilangsungkan pagi hari dan tidak boleh lewat tengah hari.
Setelah pemujaan terhadap Dewi Saraswati selesai, biasanya dilakukan semedhi ditempat yang suci di malam hari atau melakukan pembacaan lontar-lontar semalam suntuk dengan tujuan menemukan pencerahan dari Ida Hyang Saraswati (Dewi Ilmu pengetahuan). (sumber)
No comments:
Post a Comment