situasi di TKP saat kejadian |
Balibangol news, GIANYAR, -Satu lagi warga tewas sia-sia. Satu orang anggota organisasi masyarakat (ormas) yang diduga anggota Laskar Bali tewas bersimbah darah didaerah Sukawati, Gianyar.
Korban Dewa Gede Artawan (30), Banjar Payuk desa Peninjoan Tembuku Bangli, itu memiliki ciri-ciri kaos berlambang Ormas Laskar Bali dan ditangannya ada tato trisula. infonya, korban Ditebas orang tak dikenal yang menggunakan cadar.
Jenasah korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar untuk di otopsi.
Berikut kronologis dari pihak kepolisian terkait peristiwa berdarah yang membuat kita turut prihatin.
Sekitar pkl 11.00. ormas laskar Bali sekiar 150 gunakan ran r4 dan r2 melayat yang ke 2 kali ...kerumah ketua DPC laskar Bali an Alit Rama karena orang tuanya meninggal dunia..
sekitar pukul 13.30 setelah selasai pengabenan rombongan yang melayat membubarkan diri..sebagian yang menggunakan sepeda motor melewati jalur sukawati...pkl 14.14 wita terjadi ..keributan di simpang 4 batuan ..diawali dengan serempetan sepeda motor...dengan kendaraan roda 4 avansa dan Ran ertiga ..korban yng membawa sepeda motor...dikejar oleh 2 orang memekai cadar salah satu membawa pedang dan terjadi penebasan...yang mengakibatkan korban TEWAS ditempat.
diduga korban salah satu pok ormas LB karena dikaos ada lambang Ormas LB ..dan ditangan ya ada tato trisula.
Korban diburu dua orang bercadar bersenjata pedang dan ditebas di beberapa bagian tubuhnya hingga tewas.
Kematian korban benar-benar tidak diduga sebelumnya. Pasalnya, berdasar kronologis kejadian, korban bersama teman-temannya
saat itu sedang melayat ke rumah ketua ormas di Gianyar, Nyoman Alit Sutarya alias Alit Rama di Banjar Sengguan Kangin, Kelurahan Gianyar.
Dia datang bersama 150-an anggota ormas untuk mengikuti upacara pengabenan alm Wayan Bajra, orang tua Alit Rama.
Bahkan, beberapa pentolan ormas ikut hadir. Mereka datang mengendarai 30 unit mobil dan 20 unit motor dengan dikawal aparat kepolisian.
Setelah parkir di Lapangan Astina Raya, Gianyar, mereka kemudian menuju rumah duka di Banjar Sengguan Kangin, Gianyar.
Prosesi pengabenan dimulai pukul 10.30 dan berakhir kurang lebih pukul 13.30. Setelah selesai pengabenan, mereka kembali kumpul di Lapangan Astina dan pulang ke rumahnya masing-masing.
Saat itulah insiden memilukan itu terjadi. Saat melintas di simpang empat Batuan, tepatnya di rumah Made Wandiana alias Made Suweja, korban diburu dua orang bersenjata pedang.
Korban kemudian ditebas di sekujur tubuh dan tewas di tempat kejadian. Insiden tersebut dibenarkan Kapolres Gianyar AKBP Waluya.
“Benar, korban diserempet mobil lalu dikejar dan ditebas dua orang bercadar,” ujar AKBP Waluya.(sumber)
No comments:
Post a Comment