Skip to main content

Fungsi Barong Menurut Lontar BARONG SWARI


Balibangol news, BUDAYA,- DiBali hampir disetiap Desa Pakraman Memiliki Barong sebagai sungsungan yang di anggap sebagai penjaga Desa, Dalam Lontar Barong Swari ada dinyatakan bahwa di bumi ini manusia diserang oleh wabah yang sangat hebat. Dari utara bumi ini diserang oleh wabah yang disebut Gering Lumintu. Dari barat diserang oleh Gering Amancuh. Dari Selatan diserang oleh Gering Rug Bhuana. Dari timur diserang oleh Gering Utah Bayar. Serangan wabah ini membuat hidup manusia benar-benar sangat menderita. (Gering = wabah)

Untuk mengatasi wabah tersebut manusia melakukan langkah-langkah sekala dan niskala. Langkah niskala yang dilakukan oleh manusia dipimpin oleh para pandita dan pinanditanya memanjatkan permohonan pada Tuhan Siwa. Tujuan permohonan itu untuk mendapatkan kekuatan spiritual melawan wabah tersebut.

Tuhan Siwa mengutus Dewa Tri Murti turun ke dunia untuk menuntun manusia melenyapkan penderitaan dan kesedihan tersebut. Dewa Brahma turun menjadi Topeng Bang. Dewa Wisnu turun menjadi Topeng Telek. Sedangkan Dewa Iswara turun menjadi Barong. Dengan pementasan Topeng Bang, Topeng Telek dan Barong ini Dewa Tri Murti memotivasi rohani umat manusia untuk bangkit mendapatkan kegembiraan rohani.

Dari kegembiraan rohani inilah akan muncul gagasan-gagasan cemerlang untuk mengatasi serangan wabah yang disebut gering itu. Dalam Lontar Babad Rangda dan Barong ada sedikit perbedaan mengenai simbol barong itu. Dalam babad tersebut barong itu dinyatakan sebagai perwujudan Banas Pati Raja. Banas Pati Raja itu artinya rajanya hutan atau pelindung hutan.

Cerita ini adalah pesan ajaran tattwa agama Hindu yang dikemas dalam bentuk mitologi. Untuk mengatasi penderitaan masyarakat hendaknya ditempuh langkah yang bersifat sekala atau nyata dan yang bersifat niskala. Pementasan barong yang umumnya disertai dengan tari Topeng Bang, dan Telek sebagai media untuk membangkitkan vibrasi spiritual pada masyarakat. Vibrasi spiritual itu untuk membangun kejernihan rohani.

Rohani yang jernih itu sebagai langkah awal membangun pemikiran yang jernih. Dari pikiran yang jenih akan muncul wacana dan langkah nyata untuk memberantas penyakit yang datang dari berbagai penjuru. Penyakit yang harus diberantas adalah penyakit fisik dan nonfisik. Demikian pula penyakit yang muncul karena rusaknya lingkungan alam dan lingkungan sosial.

Mengatasi semuanya itu harus dimulai dari menguatkan daya spiritualitas. Daya spiritualitas itu datang dari kuatnya keyakinan umat pada Tuhan. Keyakinan dengan menguatkan daya spiritualitas itulah Tuhan akan menurunkan karunianya dalam wujud memberi kegembiraan rohani. Kegembiraan rohani itulah yang disimbolkan dengan pementasan barong lengkap dengan Topeng Bang dan Topeng Telek yang lemah lembut.

Kadang-kadang hanya ada barong yang Ngelawang mengelilingi desa. Lebih-lebih pada Sasih Kaenem (Bulan keenam dalam kalender Bali) banyak wabah terjadi. Saat itulah banyak desa pakraman barongnya Ngelawang. Barong ngelawang ini di masing-masing desa pakraman atau daerah tertentu tradisinya berbeda-beda. Tetapi, maknanya sama yaitu sebagai simbol untuk menghadirkan kekuatan suci Batara Iswara memotivasi umat menghilangkan segala sumber penyakit yang menyengsarakan masyarakat. Barong yang dinyatakan sebagai perwujudan Banas Pati Raja itu bermakna untuk memotivasi umat melindungi hutan. Hutan memiliki banyak fungsi dalam kehidupan ini.

 Salah satu fungsinya sebagai penyerap air untuk dialirkan melalui danau dan sungai-sungai. Air adalah unsur terpenting dari kehidupan seluruh makhluk hidup di kolong langit ini. Barong ngelawang itu juga dimaksudkan untuk memotivasi kesadaran umat melindungi hutan. Tanpa hutan air akan menghilang ke laut dan juga menimbulkan banjir di kota. Akibatnya wabah pun merebak. (sumber)

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b