Skip to main content

Gejala-gejala Tanaman Kekurangan Unsur Hara

foto ilustrasi menaikan PH Tanah
Balibangol news, PERTANIAN, - Seperti telah kita ketahui bersama, tiap-tiap unsur hara mempunyai fungsi tersendiri dan mempengaruhi proses-proses tertentu dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Jika terjadi kekurangan salah satu unsur, maka fungsi tersebut akan terganggu pula.

Bila salah satu atau beberapa unsur hara tidak berada dalam jumlah yang cukup atau salah satu unsur berlebihan sedangkan lainnya sangat kurang, maka tanaman akan menunjukkan gejala-gejala kekurangan unsur hara.

Gejala-gejala kekurangan unsur hara cepat atau lambat akan terlihat pada bagian-bagian tanaman seperti pada daun, cabang, batang, bunga, buah atau bahkan pada seluruh bagian tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali menunjukkan tanda-tanda kekurangan dan ada pula yang lambat.Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian-bagian tanaman yang melakukan  kegiatan fisiologi terbesar yaitu pada bagian diatas tanah terutama pada daun-daunnya, misalnya terjadi perubahan warna, kematian jaringan, timbulnya bentuk-bentuk yang tidak normal, dan sebagainya.

Pengamatan gejala-gejala kekurangan hara dalam prakteknya tidak mudah dikenali sebab seringkali kabur dengan adanya gejala-gejala gangguan hama atau penyakit. Pengamatan dengan membuat foto berwarna atau slide akan sangat membantu dalam mengenal gejala-gejala kekurangan unsur hara tanaman.
Bila tidak ada factor-factor lain yang mempengaruhi, gejala-gejala atau tanda-tanda kekurangan unsur hara pada tanaman dapat diuraikan secara singkat seperti dibawah ini.
Kekurangan Nitrogen (N)

  •  Daun menjadi hijau kekuningan sampai menguning seluruhnya,
  • Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil,
  • Daun tua warnanya kekuningan, dan pada tanaman padi-padian warnanya kekuningan ini dimulai dari ujung terus menjalar kebawah melalui tulang tengah daun. 
Pada keadaan kekurangan N yang parah, daun menjadi kering mulai dari bagian bawah terus kebagian atas.
Kekurangan Fosfor (P)


  • Keadaan perakaran tanaman sangat kurang dan tidak berkembang,
  • Dalam keadaan kekurangan P yang parah, daun, cabang, dan batang berwarna ungu,
  • Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot.
  •  Pada jagung batangnya menjadi lemah, sedangkan pada padi-padian lainnya,beranaknya kurang.

Kekurangan Kalium (K)


  •  Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil,
  • Daun sebelah bawah seperti terbakar pada tepid an ujungnya, kemudian berjatuhan sebelum waktunya,
  • Tanaman mudah patah dan rebah,
  • Daun mula-mula mengkerut dan mengkilap, selanjutnya pada bagian ujung dan tepi daun mulai terlihat warna kekuning-kuningan yang menjalar diantara tulang daun. Kemudian tampak bercak-bercak merah coklat dan akhirnya daun mati,
  •  Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur, sedangkan pada padi-padian akan mempunyai batang yang lemas dan pendek.

Kekurangan Kalsium (Ca)

  • Daun-daun muda dan ujung-ujung dari titik tumbuh keriput dan akhirnya mongering. Daun-daun yang lebih tua  nampak berkeriput,
  • Kecuali perubahan warna, tenunan-tenunan daun di beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang tumbuh kembali akan mati,
  • Pada umumnya tanaman menjadi lemah.

Kekurangan Magnesium (Mg)


  • Warna hijau tua dari daun-daun tua (dari bagian bawah terus ke atas) menghilang. Warna daun tua berubah menjadi kuning dan bercak-bercak merah coklat, sedangka tulang dan sirip daun biasanya tetap hijau,
  • Batang menjadi kurus dan terdapat garis-garis berwarna hijau kekuningan, kuning muda atau putih pada seluruh permukaan daun,
  • Pembakaran oleh sinar matahari mudah terjadi karena daun tidak mempunyai lapisan lilin,
  • Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang.

Kekurangan Belerang (S)

  •  Daun berwarna hijau keuning-kuningan, pertumbuhannya tehambat dan kerdil,
  • Batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil,
  • Jumlah anakan terbatas
  • Pada tanaman tebu, menyebabkan rendemen gula rendah.

Kekurangan Besi (Fe)

  • Timbul warna kekuningan pada daun, terutama pada daun-daun muda. Tulang daun yang berwarna hijau berubah menjadi kuning kemudian putih,
  • Pertumbuhan tanaman terhenti, daun gugur, dan akhirnya mati mulai dari pucuk (die back).

Kekurangan Chlor (Cl)

  • Pertumbuhan tidak normal (pada tanaman gandum dan kapas),
  • Pada tanaman sayuran dan pada buah tomat timbul warna tembaga,
  • Pada percobaan kultur jaringan, keurangan Cl menekan pertumbuhan akar.

Kekurangan Mangan (Mn)

  • Warna daun muda berubah dan dibeberapa tempat jaringan daun mati,
  • Pertumbuhan kerdil terutama pada sayuran (tomat dan kentang), tembakau, jeruk, dan kedelai. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah,
  • Pembentukan biji kurang baik.

Kekurangan Tembaga (Cu)
Kekurangan Cu biasanya dijumpai pada tanah-tanah organosol.

  • Pada tanaman jagung, daun-daun yang termuda berwarna kuning dan pertumbuhannya tertekan. Bila kekurangannya makin parah, daun yang muda menjadi pucat sedangkan daun yang tua mati,
  •  Pada banyak tanaman sayuran kekurangan Cu memperlihatkan tanda layu, timbul bercak-bercak hijau kebiruan, menjadi khlorotik, mengeriting dan bunga-bunga tidak terbentuk,
  • Pada jeruk, kekurangan Cu menyebabkan daun berwarna hijau gelap, berukuran lebih besar dan timbul mati pucuk (die back). Ranting berwarna coklat dan mati. Buah kecil berwarna kecoklatan.

Kekurangan Seng (Zn)

  • Ditemukan pada berbagai tanaman antara lain jagung, sorghum, jeruk, polong-polongan, kapas dan berbagai sayuran,
  • Gejala pertama terlihat pada daun yang muda. Dimulai dengan adanya khlorosis diantara tulang-tulangdaun diikutidengan berkurangnyalaju pertumbuhan tunas,
  • Pada tanaman padi : adanya pemutihan (white bud) dibagian tengah daun ; pada kekurangan yang parah, daun tidak mau terbuka,
  • Pada kacang-kacangan : jaringan diantara urat-urat daun menguning dan hanya urat-urat daun yang tetap hijau,
  • Tanaman kerdil dan polong sedikit.

Kekurangan Borium (B)
Menimbulkan berbagai penyakit fisiologi pada berbagai jenis tanaman.

  • Umbi-umbian : Pertumbuhan kerdil, jaringan-jaringan dalam dari akar pecah dan memberikan warna hitam yang dinamakan hati coklat atau hitam (Brown atau Black heart), seperti terlihat pada bit gula,
  • Sayuran daun, seperti bayam, selada : pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna kehitam-hitaman. Anak daun berbecak-becak coklat.
  • Jagung : biji tidak dapat tumbuh (terbentuk) pada tongkolnya.

Kekurangan Molibdenium (Mo)

  • Timbul gejala khlorosis diantara tulang daun. Pada tanaman polong-polongan, daun-daun biasanya menjadi kuning pucat dan pertumbuhannya tertekan. Kekurangan Mo menggangu fiksasi N, assimilasi nitrogen dan reduksi nitrat, yang berarti mengganggu sintesa asam amino, dan protein.
Pada tanaman sayuran, pertumbuhan tidak normal, daun berkeriput dan mengering.

Nah tuh kan baru tahu kalau bertani itu susah kita jadi petani sekalian sebagai peneliti dan Dokter buat tumbuh-tumbuhan. (sumber)

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b