Skip to main content

Ini Kronologis Pembunuhan Di Songan, Tiga Pelaku Dan Sajam Diamankan


Balibangol news,  BANGLI – Pasca penganiayan hingga menyebabkan seorang warga warga Banjar Ulundanu, Songan, Kintamani, Bangli,
Bernama Gede Pasek (34) tewas, Polisi terus melakukan pendalaman.

Polisi berhasil mengamankan sejumlah senjata tajam, termasuk mengamankan tiga pelaku yang diduga melakukan penganiayaan yang langsung menyerahkan diri beberapa saat setelah kejadian.

Ketiganya masing-masing Komang KW (36), Jro Wayan LW (47) dan Jro S (43). Sementara sajam yang diamankan dari tangan pelaku diantaranya pedang, kapak dan kayu pentongan yang diduga dipergunakan menganiaya korban.

Kapolres Bangli, AKBP. Danang Beny Kusprihandono mengatakan kronologis kasus yang mengemparkan warga
tersebut, berawal karena persoalan yang sepele.
Awal salah satu pelaku Komang KW, tidak terima disoraki oleh warga saat berulang kali terjatuh ketika mengendarai sepeda motor trail di tkp. “Awalnya pelaku Komang KW yang dalam kondisi mabuk, mengendarai sepeda motor trail terjatuh dan disoraki oleh warga,” ungkapnya, Jumat, (8/4/2016).

Agar tidak terus menerus disoraki warga, selanjutnya pelaku sempat diamankan pecalang. “Diduga pelaku tersinggung dan tidak terima setelah disoraki oleh warga, pelaku pulang mengambil senjata tajam,” jelasnya.

Pelaku Komang KW asal Denpasar yang baru tinggal sekitar enam bulan terakhir bersama Jro Wayan LW di banjar Tabu, Songan ini, langsung kembali ke TKP bersama dua rekannya tersebut dengan mengendarai Mobil mini bus warna hitam. “Sesampai di TKP, pelaku langsung keluar dan mengamuk membabi buta dengan senjata tajam.
Akibatnya dua orang menjadi korban, salah satunya meninggal,” ujarnya Danang Beny.

Gede Pasek, yang diduga sempat menyoraki pelaku saat terjatuh, meninggal dengan luka robek akibat tebasan sajam pada bagian leher, tangan dan bagian tubuhnya yang lain. Ia meninggal dunia, dalam perjalanan menuju RSUP Sanglah setelah sempat menjalani perawatan di RSU Bangli, Kamis (7/4/2016) malam sekitar pukul 19.00 wita. Korban lain yang juga mengalami penganiayaan bernama I Kadi (40). Korban dianiaya oleh dua rekan pelaku yang lainnya. I Kadi hanya mengalami luka ringan dan sempat menjalani perawatan di RSU Bangli.

Agar kasusnya menjadi terang dan untuk memastikan peran masing-masing pelaku termasuk motif penyebab kasus tersebut, Polres Bangli akan segera menggelar pra rekontruksi di TKP. “Nanti sore kita menggelar pra rekontruksi, untuk memperjelas motif termasuk peran masing-masing dari pelaku,” pungkasnya.(sumber)

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b