Skip to main content

Kalahkan Persib 2-0, Arema Angkat Trofi Piala Bhayangkara 2016


Balibangol news, JAKARTA,  — Arema Cronus berhasil keluar sebagai juara Piala Bhayangkara 2016 usai menundukkan Persib Bandung 2-0 di partai final di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu, 3 April.

Kedua gol Arema dicetak oleh Raphael Maitimo pada menit ke-59 dan Sunarto pada menit ke-84.

Meski gol baru tercipta pada babak kedua, laga ini langsung menyuguhkan permainan cepat sejak pertandingan dimulai. Bahkan, Cristian Gonzales langsung mengancam gawang Persib yang dijaga I Made Wirawan beberapa menit setelah peluit dibunyikan.

Ancaman dari Gonzales menjadi cambuk bagi anak asuh pelatih Persib, Dejan Antonic, untuk berbalik melakukan serangan. Bahkan, tim Maung Bandung menguasai jalannya pertandingan, sedangkan Arema terlihat banyak melakukan kesalahan.

Meski menekan, Persib justru kehilangan sang motor serangan, Atep, yang harus ditarik keluar dan digantikan Tantan. Keluarnya pemain yang biasa disebut Sang Pangeran ini sedikit berdampak pada tekanan.

Namun, seiring berjalannya waktu justru Tantan nyaris membuka kebuntunan. Hanya saja, tendangannya mampu dibaca oleh kiper Arema, Kurnia Meiga.

Arema juga beberapa kali mendapatkan peluang. Selain melalui Johan Alfarizie, tim Singo Edan memiliki peluang dari Dendi Santoso maupun Esteban Viscara. Hanya saja upaya untuk menciptakan gol oleh anak asuh Milomir Sislija itu belum membuahkan hasil.

Mendapatkan dukungan penuh dari supporter masing-masing, kedua klub terus berusaha memecah kebuntuan.

Bahkan permainan keduanya cenderung keras sehingga membuat wasit mengeluarkan kartu kuning pada Alfarizie dan Viscara dari Arema dan Tony Sucipto dan Belencoso dari Persib.

Skor kacamata bertahan hingga turun minum.



Memasuki babak kedua, kedua tim tak mengendorkan serangan. Saking kerasnya tempo permainan, bahkan pemain Persib, Rudolof Yanto Basna, langsung diganjar kartu kuning, 10 di awal babak kedua.

Arema, yang terlihat bingung pada babak pertama, mulai menunjukkan taringnya dan memecah kebuntuan pada menit ke-59 melalui gol Raphael Maitimo menggunakan tumitnya. Sebuah gol yang sangat spektakuler.

Kedudukan 1-0 untuk Singo Edan.



Persib kini di bawah tekanan. Akibatnya, Yanto Basna kembali dikenakan kartu kuning keduanya. Ia pun diusir keluar lapangan pada menit ke-10.

Pemain terbaik Piala Jenderal Sudirman 2015 itu menendang botol air minum ke arah Vizcarra sehingga mengenai kepala pemain asal Argentina tersebut.

Unggul jumlah pemain, Arema semakin gencar menyerang. Puncaknya pada menit ke-84 ketika Sunarto menggandakan keunggulan menjadi 2-0.

Gol Sunarto menyambut umpan silang Cristian Gonzales dengan baik di depan muka gawang Persib. Padahal Sunarto baru saja masuk ke lapangan hanya beberapa menit sebelumnya, menggantikan Lopicic.

Skor 2-0 untuk Arema. Tim Singo Edan berhak mendapatkan gelar juara Piala Bhayangkara 2016.—Rappler.com

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b