Skip to main content

Unik, Tradisi Nyepi Adat Di Desa Pakraman Palaktiying Bangli


Balibangol news,  BANGLI,  - Beragam keunikan tradisi dan adat dapat kita jumpai di Pulau Dewata. Salah satunya berada di Daerah berhawa sejuk Bangli, tepatnya di Dusun Pakraman Palaktiying,  desa Landih, Kecamatan Bangli, terdapat keunikan yang dikenal dengan sebutan Nyepi Adat. Berbeda daerah lainnya di Bali, Desa Pakraman Palaktiying justru melaksanakan Hari Raya Penyepian dua kali dalam satu tahun. Selain melaksanaan perayaan Nyepi secara nasional, desa Pakraman ini juga melaksanakan Nyepi Adat. Bahkan Nyepi Adat ini, terbilang lebih ketata dari pelaksanaan Nyepi pada umumnya. Tak tanggung-tanggung, bagi yang melanggar dikenakan sanksi adat dengan membayar denda.

Bendesa Adat Pakraman Palaktiying Wayan Budi Karda  mengatakan Nyepi adat dilaksanakan berkaitan dengan Upacara Ngusaba Tegen-Tegenan di Pura Dalem Pingit. Kali ini, pelaksanaan Nyepi Adat bahkan berlangsung selama dua hari, dimulai dari hari Kamis (31/03/2016) dan Jumat (01/04/2016). Untuk menjaga kekhusukan pelaksanaan Nyepi Adat ditempat ini, sejumlah pecalang atau pengaman desa adat disiagakan. Semenatara dipintu masuk masing-masing rumah warga dipasang sawen atau tanda  dilarang masuk.Seluruh aktivitas pemerintahan maupun swasta dan warung yang ada diwilayah setempat juga ditutup. Meski demikian, sesuai namanya Nyepi adat ini hanya berlaku khusus untuk wilayah dan warga di Dusun Palaktiying saja. “Aktivitas warga saat Nyepi Adat hanya ada didalam rumah melakukan persembahyangan dan kegiatan yang positif saja"ungkapnya.

Dijelaskan, saat Nyepi Adat warga juga melaksanakan Catur Brata Penyepian yaitu Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelanguan (tidak melaksanakan hiburan), Amati Lelungan (tidak bepergian). Sama halnya saat Nyepi pada umumnya, warga pantang keluar rumah dan menerima tamu.. Dijelaskan, Nyepi Adat ini dilaksanakan setiap satu  tahun sekali. Tapi harinya tidak pasti. Hal itu karena menyesuaikan dengan eedan karya atau odalan yang ada di Pura Dalem Pingit. Biasanya, kenanya bisa sasih kesanga atau bisa juga sasih kedasa. “Tradisi Nyepi Adat ini sudah diwariskan secara turun temurun,” tegasnya.

Disampaikan, perayaan Nyepi Adat di Desa Pakraman Palaktiying dikatagorikan menjadi dua tingkatan. Nyepi Ageng  dan Nyepi Alit, sesuai tingkat upacara ngusaba yang dilaksanakan. Biasanya kalau pada Ngusaba  Tegen-tegenan  menggunakan pecaruan dengan sarana  sapi, maka brata penyepian biasanya dilaksanakan selama dua  hari. Bila Ngusaba tegenan melantaran ayam, maka brata penyepian  dilaksanakan hanya satu hari. “Untuk kali ini, pelaksanaan Nyepi Adat selama dua hari, karena pecaruannya menggunakan sarana sapi,” ungkapnya.

Ditegaskan Budi Karda, saat pelaksanaan Brata Penyepian,  seluruh  warga Desa Pakraman Palaktiying tidak boleh menerima tamu dari luar desa maupun luar dusun. Jika hal tersebut dilanggar, maka warga yang kedatangan tamu akan dikenai sanksi berupa denda. “Walaupun dendanya  tidak seberapa, tetapi yang ditakutkan warga adalah rasa malu melanggar,” jelasnya. Menurut sejumlah warga setempat, sanksi adat yang dikenakan bila melanggar Nyepi Adat, kalau dulu dendanya berupa uang kepeng dan sempat dirupiahkan menjadi Rp 2.000 per KK, sekarang dendanya berupa beras satu kilogram.  “Tujuannya agar  pelaksanaan Nyepi Adat tidak diremehkan  dan  pelaksanaan Nyepi Adat di Dusun Palakyiying  benar-benar  dimaknai sebagai  ajang instropeksi diri warga untuk kedepan menjadi lebih baik" ungkap I Nengah Sukerta Widana salah satu pecalang adat setempat.

Sementara itu, sehari sebelum pelaksanaan Nyepi Adat warga dusun Palaktiying melaksanakan ritual Ngusabha Tegen. Sesuai namanya, Ngusabha Tegen di Palaktiing menggunakan sarana sesajen berupa banten tegen-teganan. Dimana, keunikan banten tegenan ini terdiri dari dua bagian. Satu bagian dibuat dari sarana buah-buahan dan jajan. Dibagian lain terbuat dari ketupat. Sarana ini dibentuk sedemikian rupa dan dibawa dengan cara dipikul (tegen-red) dengan menggunakan kayu dapdap oleh kaum pria.

Sementara kaum perempuan membawa banten suunan yang juga dibuat dari hasil bumi. Semua sarana tersebut kemudian dihaturkan ke Pura Dalem Pingit dusun Palaktiying. Dikatakan juga banten tegenan ini, wajib dihaturkan satu kepala keluarga satu tegenan. “Selain kepala keluarga yang sudah nyada (lepas dari kewajiban banjar-red) juga tetap wajib menghaturkan tegenan. Jadi ada sekitar tiga ratus lebih tegenan yang dihaturkan warga kami,” ungkap Budi Karda. Tujuan Ngusabha Tegen, yakni sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang berlimpah. “Semua ini, dihaturkan kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa supaya dianugerahkan kemakmuran keselamatan alam semesta beserta isinya,” pungkasnya. Belum diketahui pasti sejak kapan Upacara Tegen-tegenan dan Nyepi adat itu dilaksanakan. Yang pasti, upacara Tegen-Tegenan dan Nyepi Adat sudah dilakukan dari nenek moyang mereka dan diyakini harus dilaksanakan untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan.

sumber-suaradewata. com

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b