Skip to main content

Dua pelajar ini jadikan daun pepaya sebagai pencegah karat pada logam

Daun pepaya yang dipilih adalah daun pepaya tua tapi belum menguning.


Balibangol news- Daun pepaya umumnya hanya diambil manfaatnya sebagai jamu, sayuran, dan pakan ternak. Namun di tangan Yusuf Farid Ahmad dan Nurul Hikmah Ad-Della, siswa kelas XII Madrasah Aliyah negeri (MAN) 1 Yogyakarta, daun pepaya dimanfaatkan untuk mencegah karat pada logam.Penelitian mereka tentang manfaat daun pepaya sebagai pencegah karat itu beberapa waktu lalu menjadi juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Kementerian Agama tahun 2015 untuk kategori IPA. Ia mengalahkan lima finalis lain yang tahap final yang diselenggarakan di Palembang 3-7 Agustus lalu. Enam finalis tersebut merupakan hasil seleksi dari sekolah di bawah naungan Kemenag seluruh Indonesia.Saat ditemui brilio.net di MAN 1 Yogyakarta, Jumat (14/8), Yusuf mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dalam ekstrakurikuler Karya Tulis Ilmiah di sekolah membuat ia sering membaca jurnal-jurnal penelitian. Melihat banyaknya daun pepaya yang hanya kering sia-sia di sebuah kebun samping sekolah, Yusuf dan Nurul tertarik untuk menggali berbagai manfaat daun pepaya. Ternyata daun pepaya mempunyai kandungan proteiolitik yang sama dengan nanas untuk mencegah karat. "Setelah itu, kami terus melakukan penggalian literatur dan melakukan eksperimen," terang Yusuf.Yusuf menerangkan, daun pepaya yang dipilih adalah daun pepaya tua tapi belum menguning. Daun tersebut kemudian dipotong kecil-kecil dan diblender. Setelah itu hasil blenderan tadi disaring untuk diambil airnya. Air inilah yang bisa digunakan untuk mencegah karat.Sementara untuk medium, Yusuf dan Nurul menggunakan H2SO4 dan air hujan. Setiapa medium, dibuat empat perlakukan, yakni tanpa diberi sari daun pepaya, ditambahi sari daun pepaya dengan takaran 10%, 20%, dan 30% dari volume."Kemudian kami rendam paku baja pada masing-masing cairan tersebut untuk membuktikan tingkat korosif atau karat," kata Yusuf.Setelah direndam selama tiga hari, paku pada masing-masing medium diangkat untuk ditimbang massanya. Dengan penimbangan massa itu dapat diketahui apakah ada perubahan massa paku sebelum dan sesudah direndam.Hasil dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali pada penelitian tersebut, didapatkan kesimpulan jika cairan medium yang ditambahkan sari daun pepaya dapat mencegah cepat terjadinya pengkaratan. Semakin banyak cairan sari daun pepaya, maka semakin lama juga terjadinya pengkaratan pada benda itu.Yusuf dan Nurul mengungkapkan jika pasca kemenangan itu, mereka bersama pihak sekolah akan mempatenkan hasil penelitian daun pepaya sebagai pencegah karat itu. Rencana untuk menjadikan hasil penelitiannya menjadi produk pun belum terlintas di pikiran Yusuf dan Nurul.

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b