Skip to main content

Dijilat Anjing, Bocah 9 Tahun Meninggal Akibat Penyakit Rabies


Balibangol news, KLUNGKUNG – Kasus penyakit Rabies kembali merenggut nyawa bocah berusia 9 tahun bernama AA Gde Yoga Arimbawa asal Kahuripan Panjarangkan, Klungkung, Bali, Senin (7/3/2015).
Menurut Direkutur Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung, I Nyoman Kesuma mengatakan, korban dinyatakan meninggal tadi pagi sekitar pukul 06.30 Wita.
Dia menerangkan, jika korban baru masuk ke UGD pada Minggu (6/3/2016) kemarin pada pukul 09.01 Wita di RSUD Klungkung. Kemudian pihak RS melakukan pemeriksaan terhadap pasien, dimana hasilnya menandakan ada gejala penyakit rabies.
“Dari sana ada kecurigaan bahwa pasien menderita rabies. Hanya saja saat digali apakah ada gigitan itu tidak jelas. Pasien dan keluarga mengaku korban ini tidak digigit anjing tapi hanya dijilat,”ungkapnya.
Pihaknya menegaskan, pengakuan korban awal hanya dijilat anjing pada lututnya. “Tapi karena gejalanya sangat menyerupai rabies maka pihak kami tetap merawat pasien sebagai pasien rabies. Sekitar pukul 10.30 Wita korban kami tempatkan diruang isolasi,”paparnya.
Sekitar pukul 19.00 Wita korban sempat berontak dan mencabut infusnya, pihak dokter yang menjaga akhirnya memberi obat penenang.
“Tadi pagi sekitar pukul 06.00 Wita korban memberontak lagi, bahkan pasien juga mengalami sesak nafas. Pada saat itu kami sudah memberikan bantuan pengobatan. Tapi sekitar pukul 06.30 Wita korban sudah tidak bernyawa,”terang Kesuma.
Pihaknya mengatakan, timbulnya gejala penyakit rabies ini diantaranya ada demam, korban sangat phobia dengan air, sinar matahari, dan paling parah adalah ketika korban berperilaku seperti anjing.
“Korban saat ini sudah dibawa pulang oleh pihak keluarganya. Dari tubuh korban memang tidak ada tanda gigitan, saat ini pihak dinas kesehatan sedang menyelidikinya, “pungkasnya.

Sumber-beritajalanan.com

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b