Skip to main content

Saat Pertandingan Bhayangkara Cup, Dua Pemuda Gasak 31 Helm di Stadion I Wayan Dipta


Balibangol news, GIANYAR – Pertandingan sepakbola Bhayangkara Cup di Stadion Wayan Dipta Gianyar dimanfaatkan oleh dua remaja “nyolong” helm. Polres Gianyar bekuk dua remaja pada 27 Maret 2016, sekira pukul   20.00 Wita, di areal parkir Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

‪Menurut Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Marzel Doni mengatakan, dua tersangka tersebut ada Mavtuh Basuki Putra (21) asal Jalan Merpati, Gang Sirsak, No 6 Denpasar. Sementara pelaku kedua juga sama asal Denpasar yaitu Okik Darma Dewata (20).‬

‪Selama pertandingan kedua tersangka telah melakukan aksinya sebanyak  3 kali, dan berhasil gasak 31 buah helm dari berbagai merek. ‬

‪Pertama pada Sabtu,  19 Maret 2016  di areal parkir Stadion I Wayan Dipta,  Gianyar  kedua pelaku langsung mengasak 15 buah helm. Kejadian kedua Jumat, 25 Maret 2016, masih ditempat yang sama mereka berdua hanya mengambil 7 buah helm. Dan hasil operasi kedua penganguran tersebut pada Minggu, 27 Maret 2016 mereka mengambil 9 buah helm.‬

‪”Total helm yang di ambil oleh kedua tersangka ini ada 31 helm. Dimana merek helmnya sangat bervariasi,”ujarnya, di Polres Gianyar, Senin (28/3/2016).‬

‪Barang bukti yang diamankan saat ini ada 11 helm scupy warna putih,  1 helm GM warna putih, 5 helm KYT warna putih, 6 helm KYT warna hitam, 1 helm MDS warna hitam, 3 helm KYT warna merah, 1 helm KYT warna putih strip kuning, 1 helm INK warna hitam. Selain itu juga pihak Polres Gianyar mengamankan tas ransel warna loreng,  1 unit sepeda motor, dan 6 buah kantong plastik kresek.‬

‪”Sejauh ini pelaku mengaku mengambil helm-helm tersebut saat pertandingan bola sedang berjalan. Helm-helm tersebut di jual diwilayah Denpasar,”paparnya.‬

‪Tambahnya, para tersangka mengaku mencuri helm lantaran tidak ada kerjaan, dan hasil uang jual helm akan dipakai untuk membeli minuman dan pakaian.‬

‪Kedua tersangka telah melanggar pasal 362 KUHP, dengan pidana penjara paling lama 5 tahun.(sumber)

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b