Skip to main content

Puluhan Bajra Bergema di Wantilan Pura Goa Lawah




 

Wabup Kasta Hadiri Doa Bersama 108 Bajra.
Puluhan bajra atau genta bergema di wantilan Pura Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung, minggu (10/5) sore. Ini terkait kegiatan doa bersama yang digelar pasraman 108 bajra.

Doa bersama 108 bajra dihadiri Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta. Hadir pula Kadisdikpora Klungkung, Nyoman Mudarta dan puluhan siswa. Setidaknya 25 sulinggih dan puluhan pemangku se-Bali hadir dalam kegiatan tersebut. Acara diawali dengan nguncarang Puja Trisandya dan lantunan doa-doa diiringi suara bajra atau genta yang bergema di wantilan Pura Goa Lawah.

Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta dalam sambutan yang dibacakan Wakil Bupati, Made Kasta menyambut baik kegiatan ini. Menurut Wabup Kasta, doa bersama merupakan salah satu wujud untuk kerahayuan jagat baik sekala maupun niskala, sehingga tercipta kedamaian dan suasana yang harmonis antara bhuana agung dan bhuana alit. "Dengan merafalkan gayatri mantram secara bersama-sama diiringi suara bajra akan memberikan nuansa religius dan menggugah umat untuk selalu berfikir, berkata dan berprilaku berlandaskan kebenaran dharma,” ujar Wabup Kasta.

Sebelumnya, penggagas acara 108 bajra, Dewa Ketut Puja Suradnya menyampaikan, doa bersama 108 bajra digelar setiap bulan secara bergiliran ditiap-tiap Kabupaten di Bali. Kegiatan ini kata Dewa Suradnya telah berjalan lebih dari setahun. Salah satu tujuan dari kegiatan doa bersama 108 bajra menurutnya adalah untuk kedamaian dunia. "Salah satu tujuan doa bersama adalah untuk kedamaian dunia," ujarnya.

Doa bersama, kata Dewa Suradnya juga diisi dharmawacana tentang budi pekerti oleh Ida Pandita Mpu Yoga Natha dari geriya Giri kusuma Pangi, Desa Pikat, Kecamatan Dawan. "Melalui dharmawacana ini para siswa memiliki pemahaman untuk meningkatkan rasa saling menghormati," imbuhnya. (hms/klk)

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b