Skip to main content

Upaya Evakuasi Ikan Terdampar di Padang Galak Masih Berlanjut




Denpasar, – Hingga pagi ini Tim Gabungan yang terdiri dari Basarnas, Balawista Denpasar, bersama pihak NGO, dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Udayana melakukan upaya evakuasi terhadap 4 ekor ikan yang diduga  paus mini di Pantai Padang Galak.

Kepala Balai Pengelola Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar dari Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Perikanan dan Kelautan Ikram Sangaji mengatakan, pihaknya terus melakukan pengamatan kepada 4 hewan mamalia yang salah satunya diduga mengalami luka.

“Kita sudah mengkoordinasikan untuk mengamati pergerakan posisi ikan, ikan ini masih aktif dan akan dilakukan evakuasi kalau dia mendekati pantai, diduga ikan terluka, karena dia tidak muncul kepermukaan, tim FKH malam ini akan melakukan pengamatan,” jelasnya.

Menurutnya, ikan yang memiliki ukuran 2 meter tersebut dikhawatirkan tidak dievakuasi dengan kekuatan manusia.”Jadi membutuhkan alat yang namanya seser, ini biasa digunakan pengangkutan dari laut ke darat, dibawah lebih jauh ke arah insure untuk dilepaskan. Diduga ikan ini luka kalau terluka dia cenderung  diam pasif, ikan ini bergerombol kalau satu ekor terluka dan mereka punya solidaritas tinggi,” imbuhnya.

Kepala Balawista Denpasar Wayan Sudiana menyatakan,  jenis ikan yang tengah berada di pantai tersebut adalah lumba-lumba.

Kesulitan pihaknya dalam menghalau ikan tersebut untuk kembali ke laut lantaran kurangnya alat evakuasi.”Kalau mau menyelamatkan ikan itu, saya minta jaring posisi ikan ke pinggir kita kurung, baru ikan itu bisa diselamatkan, infonya ikan terdampar, jadi mereka tidak bawa jaring,” tandasnya.Diduga ikan tersebut, terdampar ke perairan padang Galak karena konektivitas air laut yang pasang surut. Mereka diduga berasal dari perairan Laut Bali Selatan.




sumber berita

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b