Balibangol news DENPASAR, -Gerakan Fajar Nusantara atau lebih dikenal dengan Gafatar, pernah berdiri di Bali, tepatnya di daerah Klungkung dan Gianyar. Bahkan, anggota Gafatar dulunya berkeinginan untuk melakukan audiensi secara dengan Kapolda Bali. Kalau itu, Polda Bali masih dipimpin oleh Irjen Pol Benny Mokalu.
Namun, atas dasar informasi dari intelejen, Polda Bali tak diperbolehkan untuk menemui Kapolda Bali.”Kemudian mereka diarahkan untuk bertemu dengan Bidang Humas Polda Bali. Saat itu sayalah yang menerima mereka. Tujuannya mereka ingin meminta izin kepada Kepolisian untuk melakukan aksi yakni ingin mencabut seluruh paku-paku yang ditancapkan di seluruh pohon di Kota Denpasar dan sekitarnya karena pemasangan berbagai spanduk, iklan, dan sebagainya. Tujuannya sangat mulia tetapi ternyata dilarang,” terang Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hery Wiyanto, Kamis, 28 Januari 2016.
Namun, walaupun dulunya Gafatar pernah ada di Bali, ia memastikan jika saat ini organisasi tersebut sudah tidak aktif lagi. “Kita pastikan jika seluruh anggota Gafatar tetap dalam pemantauan pihak berwajib. Kita sudah mengidentifikasi seluruh anggota yang pernah masuk dalam Gafatar Bali dan tetap dalam pengawasan pihak berwajib,” katanya.
Mengenai adanya anggota Gafatar yang dulu pernah melakukan aksi di Lapangan Renon, ia juga membenarkan hal itu. Bahkan, juga sempat menjelaskan visi dan misinya di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS). Tetapi, pasca keluar larangan untuk Gafatar, seluruh anggota akhirnya satu persatu mengundurkan diri.
“Jumlahnya cukup banyak. Tetapi kita pastikan bahwa mereka sudah tidak aktif lagi sekarang ini pasca organisasi ini dibubarkan secara resmi baru-baru ini,” pungkasnya. (Sumbe-suarabali.com)
No comments:
Post a Comment