22 January 2016

Profesor Asal India Ingin Belajar Simantri


Balibangol news , DENPASAR – Keberadaan Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) di Bali membuat profesor Thimaimmah dari Associate Professor Sustainable Living Departement of Maharshi University, India sangat tertarik dan ingin mempelajari lebih jauh. Hal itu disampaikannya ketika diterima Gubernur Made Mangku Pastika di ruang kerja gubernur, kamis (21/1/2016). Sistem pertanian ramah lingkungan yang menggunakan teknologi modern diharapkan dapat didalami sehingga selanjutnya bisa Ia teruskan ke para mahasiswanya di India.
Menanggapi hal itu, Pastika sangat mengapresiasi, dan dengan antusias menjelaskan bahwa Simantri adalah salah satu program unggulannya yang mengadopsi zero waste system, karena semua limbah kotoran hewan pada Simantru bisa dimanfaatkan secara optimal, tanpa ada yang dibuang. “Kami memproduksi bio urine, bio gas dan pupuk organik dari limbah sapi tersebut, dan bisa digunakan untuk tanaman pertanian, hasilnya sangat bagus,” bebernya. Menurutnya, Simantri adalah perpaduan teknologi dengan sistem pertanian yang sangat ramah lingkungan, dan hasilnya juga melebihi yang diharapkan. Ditambahkannya sudah banyak pedagang tanaman hias menggunakan produk Simantri, bahkan istana kepresidenan di Tampak Siring dan hotel-hotel besar di Bali sudah menggunakannya. “Dan saya jamin hasilnya sangat bagus untuk tumbuhan di sana,” tambahnya. Ke depan, Simantri diharapkan dapat membawa Bali sebagai pulau organik. Karena dengan memproduksi pupuk organik akan menjadikan Bali sebagai pulau yang ramah lingkungan. Pastika mengungkapkan cita citanya menjadikan Bali sebagai destinasi pariwisata yang berkualitas, bukan pariwisata masal (mass tourism). Menurutnya pariwisata massal banyak memberikan dampak negatif seperti para wisatawan yang tidak bisa menjaga lingkungan.
Untuk lebih memahami tentang Simantri, Pastika mengundang Prof. Thimaimmah untuk mengunjungi salah satu unit Simantri, sekaligus melihat seecara lasngsung penerapan sistem pertanian tersebut.
Thimaimmah menjelaskan bahwa dirinya beserta rombongan sudah mengunjungi sejumlah kawasan pertanian yaitu Jatiluwih dan Plaga serta berinteraksi dengan para petani di sana sekaligus mempelajari sistem pertanian tradisional Bali. Dalam kesempatan itu dia menyatakan kekagumannya akan semangat masyarakat Bali yang masih teguh memegang tradisi dan budaya mereka. Dia juga mengungkapkan telah menghabiskan 25 tahun hidupnya mempelajari pertanian dari seluruh dunia, baru di Bali dia menemukan satu sistem yang unik sehingga ingin diangkat dan dibukukan olehnya.
Selain mempelajari sistem pertanian, prof Thimaimmah juga mengatakan telah mengunjungi SMA/SMK Bali Mandara. Dia sekali lagi menyatakan kekagumannya akan semangat para siswa kurang mampu tersebut. Dia juga menjelaskan sudah sempat mengajar di sana dan bertukar pengetahuan dengan para murid di sana. Prof Thimaimmah sangat mengapresiasi ide dan langkah Gubernur Pastika yang melahirkan sekolah itu.
Menanggapi hal itu, Pastika sangat berterima kasih, dan mengatakannya ini merupakan salah satu caranya mengurangi angka angka kemiskinan di Bali. “Hanya siswa dari keluarga kurang mampu yang bisa sekolah di sana, meskipun ada anak warga yang mampu ingin membayar untuk sekolaj di sana, kami tolak,” bebernya. Selain itu dia menjelaskan karena dia berangkat dari polisi, maka dia ingin menekankan kedisiplinan bagi siswa SMA/SMK Bali Mandara. “Dan saya senang sekali, kepala sekolah bapak Nyoman Darta mempunyai satu visi dengan saya,” tandasnya.
Di akhir kunjunganya, Pastika mengajak rombongan untuk melihat hasil kebun kantor gubernur yang menggunakan pupuk organik hasil Simantri.(sumber)

No comments:

Post a Comment

Mecingklak, Permainan Anak SD Tahun 90an Yang Habis Dimakan Jaman

Foto mecingklak Balibangolnews,- Mecingklak merupakan sebuah permainan menggunakan batu krikil yang dilakukan oleh satu orang atau le...