Balibangol news,BANGLI, –Terlantarnya aset propinsi berupa lahan seluas dua hektar yang berada di belakangan RSJP Bangli dan berdekatan dengan RSU Bangli, menjadi sorotan kalangan DPRD Bangli. Pasalnya, lahan seluas itu akan mubasir jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Terlebih, RSU Bangli juga berencana akan melakukan perluasan dengan memanfaatkan lahan terlantar tersebut. Karena itu, kalangan DPRD Bangli juga mengaku siap akan memback up rencana permohonan hibah lahan bekas RSJP tersebut ke Propinsi.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Bangli Komang Carles didampingi Wakil Ketua Nyoman Basma dan Ketua Komisi I, Wayan Redana, Jumat (22/01/2016). “Saat sidak beberapa waktu lalu, kita melihat kondisi lahan yang berada dibelakang RSJP dan RSU Bangli itu sangat mubazir jika tidak segera dimanfaatkan. Karenanya, pihak RSU Bangli dan kita juga berharap agar lahan tersebut bisa dihibahkan untuk pengembangan dan perluasan rumah sakit Bangli,” ungkap Komang Carles. Dengan lahan itu, Diektur RSU Bangli, dr Wayan Sudiana yang menerima rombongan DPD saat itu, berencana untuk mengembangkan ruang perawatan baik kelas III maupun kelas perawatan yang lain. Tak hanya itu pihaknya juga sangat mengharapkan lahan tersebut bisa dihibahkan untuk dijadikann jalan melingkar serta perluasan area parkir.
Sesuai pantauan saat sidak, lahan tersebut kini hanya ditumbuhi semak belukar dan sejumlah pohon menjulang tinggi yang tak terawat. Kondisinya yang tak terurus tersebut, justru dikhawatirkan menjadi sarang ular. Atas kondisi tersebut, pihak RSU Bangli sejatinya sudah mengajukan permohonan kepada Propinsi Bali melalui PJ Bupati Bangli. “Sesuai keterangan dari rumah sakit, saat ini permohonan pengajuan hibah lahan itu sudah dimeja PJ Bupati. Kita di Dewan tentunya sangat mendukung dan akan ikut mengawal agar bisa direalisasikan,” jelasnya. Sebab, menurut Carles hal tersebut mesti dilakukan untuk pemerataan pembangunan yang ada di Bali.
Sebaliknya, jika Propinsi sudah mempunyai rencana untuk memanfaatkan lahan tersebut, Ketua DPC Partai Demokrta Bangli itu, berharap agar tetap dikembangkan untuk pembangunan Rumah Sakit saja. Terlebih, sesuai informasi yang berkembang kondisi di Rumah Sakit Indra sudah overload. Karena itu, bila diperlukan diharapkan dipindah ke Bangli saja. “Jika RS Indra ingin diperluas kembali, sebaiknya memanfaatkan aset terlantar yang ada di Bangli tersebut. Supaya Bangli juga mempunyai Rumah Sakit khusus dan tidak selalu terkenal dengan keberadaan rumah sakit jiwanya saja. Ini juga untuk pemerataan pembangunan,” pungkasnya.(sumber)
No comments:
Post a Comment