Kebakaran diduga akibat gas bocor di salah satu kios bagian belakang, hingga meludeskan 7 dari 8 blok bangunan di Pasar Desa Adat Legian.
Balibangol news, BADUNG,- Pasar Desa Adat Legian, Kecamatan Kuta, Badung ludes terbakar, Rabu (6/1) sore. Dari total 220 kios yang ada di pasar Desa Adat Legian, sebanyak 202 unit di antaranya hangus dilalap api. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa maupun terluka dalam musibah kebakaran hebas yang ditaksir menimbukan kerugian material miliaran rupiah ini.
Kebakaran hebat Pasar Desa Adat Legian yang berlokasi di Jalan Sri Rama kawasan Banjar Legian Kaja, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta ini terjadi Rabu sore sekitar pukul 15.15 Wita. Musibah ini bikin warga panik, karena lokasi pasar berada tak jauh dari pemukiman penduduk. Kobaran api baru bisa dipadamkan setelah mengamuk selama 3 jam.
Saat api berhasil dipadamkan 10 unit mobil pemadam, hampir seluruh bagian Pasar Desa Adat Kuta yang terdiri dari 8 Blok sudah hangus. Tercatat hanya 18 unit dari total 220 kios yang ada selamat dari amuk api. Kios berjumlah 18 unit ini semuanya berada di bangunan Blok D. Sedangkan 202 kios lainnya yang tersebar di Blok A, Blok B, Bl;ok C, Blok E, Blok F, Blok G, dan Blok H sudah ludes terbakar. Kios-kios tersebut hangus berikut isi barang dagangannya dari beragam jenis, mulai bahan sembako, kain, palen-palen, mainan, buah, hingga kelontong.
Hingga tadi malam, belum diketahuio apa penyebab pasti kebakaran hebat di Pasar Desa Adat Legian ini. Namun, informasi yang dihimpun NusaBali di lapangan, kuat dugaan kebakaran dahsyat dipicu oleh terjadinya tabung gas bocor kena percikan api di salah satu kios Blok H.
Sayangnya, kobaran api terlambat diketahui oleh pemilik kios di Blok H yang tabung gasnya bocor. Ketika diketahui, api sudah berkobar hebat. Dalam sekejap, kobaran api menjalar ke kios-kios lainnya. Bahkan, 7 unit dari total 8 Blok yang kios-kiosnya ludes terbakar.
Blok H Pasar Desa Adat Legian yang paling awal dilanda kebakaran, berada satu areal (Los) dengan Blok G. Dari Blok H dan Blok G, api dengan cepat menjalar ke bangunan Blok E dan Blok F. Di dua blok ini saja, terdapat 28 unit kios yang menjual ‘makanan jadi’ ludes terbakar.
Kecnangnya hgembusan angin, membuat kobaran api dengan cepat merembet ke bangunan Blok B yang berisi 52 unit kios. Kios-kios yang ludes terbakar di Blok B ini menjual ikan, sayur, dan sembako lainnya. Terlambatnya petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi TKP, membuat kobaran api kian merajalela.
Setelah mengamuk di Blok B, kobaran api menjalar ke bangunan Blok C Pasar Desa Adat Legian yang berisi kios-kios tempat tempat penjualan canang dan bahan upakara lainnya. Setidaknya, ada 48 unit kios di Blok C yang ludes terbakar.
Ketika petugas pemadam tiba di lokasi TKP, kobaran api di Pasar Desa Adat Legian sudah mulai menjalar ke bangunan utama Blok A. Meski sudah berjibaku, petugas pemadam tidak sanggup mengatasi api yang mengamuk di Blok A. Walhasil, 48 unit kios di Blok A juga ludes terbakar. Satu-satunya bangunan yang selamat dari amuk api adalah Blok D Pasar Desa Adat Legian. Di Blok D inilah keberadaan 18 unit kios yang selamat dari kebakaran.
Kapolsek Kuta, Kompol I Wayan Sumara, mengatakan pihaknya masih melakukan identifikasi dan penyelidikan atas musibah kebakaran dahsyat di Pasar Desa Adat Legian ini. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, kebakaran diduga kuat terjadi akibat gas bocor dari salah satu kios di Blok H.
Saat kebakaran terjadi, kata Kapolsek Wayan Sumara, hampir 90 persen pedagang sudah pulang dan menutup kiosnya. Hal inilah yang menyebabkan api dengan cepat menjalar hingga menghanguskan 202 kios di 7 Blok Bangunan. “Hanya sebagian kecil pedagang yang masih buka kios, juga ada petugas security sata kebakaran terjadi,” katanya.
Petugas security yang diketahui bernama I Wayan Sudiarsana, 45, selanjutnya menghubungi prajuru dxesa dan petugas pemadam kebakaran. Wayan Sudiarsana sendiri baru mulai bertugas, Rabu sore pukul 15.00 Wita. Beberapa menit kemudian, petugas security ini diberitahu sejmumlah pedagang pasar bahwa ada kobaran api cukup besar di Blok H yang lokasinya paling belakang.
“Langkah yang diambil petugas security ini saat itu adalah mematikan aliran listrik, selanjutnya menghubungi prajuru desa dan petugas pemadam. Sedangkan pedagang yang ada mengevakuasi barang-barang yang bisa diselamatkan,” Kapolsek Sumara.
Disebutkan, 10 unit mobil pemadam dari PMK Badung baru tiba di lokasi musibah di Pasar Desa Adat Legian sekitar 20 menit setelah api berkonbat hebat. “Namun, hanya 18 unit kios di Blok D yang berhasil diselamatkan,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Pasar Desa Adat Legian, Gung Gek Ratna, 30, menyatakan saat kejadian, dirinya sedang berada di rumah. Begitu ditelepon oleh salah satu pedagang pasar yang memberitahu musibah itu, Gek Ratna kemudian langsung bergegas ke lokasi. “Tapi, tak banyak yang bisa diselamatkan, karena barang dagangan yang dikual di Pasar Desa Adat Legian rata-rata mudah terbakar,” tutur perempuan berusia 30 tahun ini.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Penaggulangan Bencana daerah (BPBD) Badung, I Nyoman Wijaya, menyatakan pihaknya sudah mengatensi musibah kebakaran di Pasar Desa Adat Legian. “Berdasarkan pendataan sementara, kerugian material akibat musibah ini lebih dari Rp 1 miliar,” kata Wijaya.
Sayangnya, Bendesa Adat Legian, I Gusti Ngurah Sudiarsa, belum bisa dikonfirmasi perihal musibah kebakaran kemarin sore. Dihubungi melalui sambungan telepon, yang bersangkutan tidak ada jawaban. Demikian pula Lurah Legian, I Made Madya Surya Natha, belum bisa dikonfirmasi karena teleponnya dalam kondisi mailbox.
Sumber(nusabali.com)
No comments:
Post a Comment