19 February 2016

Berkat Jokowi, 100 Ribu Pengembang Aplikasi Mobile akan dilatih Google sampai 2020

Dikutif dari Hatree.net #Internasional - "Presiden Joko Widodo menemui Google dan membahas tentang pelatihan 100 ribu pengembang aplikasi mobile di Indonesia sampai dengan tahun 2020 mendatang".


Balibangol news, INTERNASIONAL,-Jokowi melakukan pertemuan dengan sejumlah pelaku perusahaan teknologi besar, salah satunya adalah CEO Google, Sundar Pichai, pada hari Rabu (17/2/2016) di kantor pusat Google yang berlokasi di Mountain View, California.

Dalam pertemuan tersebut, Google mengumumkan rencananya rencana untuk membantu melatih 100.000 pengembang aplikasi mobile di Indonesia hingga tahun 2020.

Ilustrasi - Foto Presiden Jokowi dan CEO Google Sundar Pichai di Amerika Serikat
Ilustrasi - Foto Presiden Jokowi dan CEO Google Sundar Pichai di Amerika Serikat
Bekerja sama dengan mitra di seluruh Indonesia, Google akan mengadakan kursus pengembangan keterampilan melalui perguruan tinggi, secara online dan melalui kelompok belajar di seluruh nusantara.

Upaya tersebut akan dibantu dengan program yang sudah dilakukan Google saat ini untuk mendukung pengembang aplikasi dalam penggunaan Google Play yang berpotensi untuk menjangkau lebih dari 1 miliar orang di seluruh penjuru dunia.

Selama empat tahun ke depan, Google akan menjalin hubungan kerja sama yang erat dengan mitra di seluruh Indonesia melalui tiga upaya, yaitu:

Pertama, Google akan bermitra dengan perguruan tinggi untuk menjangkau mahasiswa ilmu komputer di tahun terakhir mereka dan menerapkan kurikulum selama satu semester mengenai cara mengembangkan aplikasi Android yang berkualitas tinggi.

Kedua, Google tengah menerjemahkan semua kursus Udacity terpenting ke Bahasa Indonesia untuk menjangkau siapa pun yang ingin mewujudkan ide membuat aplikasi. Kursus ini diajar oleh instruktur ahli dari tim Developer Relations Google dan dapat diakses gratis dari perangkat apapun melalui internet.

Konten yang diterjemahkan ini diharapkan akan mempermudah calon pengembang di Indonesia untuk memulai berkarya.

Ketiga, Google akan memperpanjang sesi komunitas studi dikenal dengan nama Indonesia Android Academy. Komunitas ini akan didirikan di lima kota, yaitu Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.

Selain ketiga langkah tersebut, Google juga mengatakan bahwa mereka juga akan menggelar berbagai acara khusus untuk mendorong pertumbuhan pengembang aplikasi di Indonesia, seperti Google HackFair dan Launchpad yang diadakan setiap tahunnya. 1

Foto-foto:
Presiden Jokowi dan Ibu negara sedang berbincang dengan Sundar di dalam Kantor Google.
Presiden Jokowi dan Ibu negara sedang berbincang dengan Sundar di dalam Kantor Google.

Sesi tanya jawab yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan Sundar Pichai
Sesi tanya jawab yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan Sundar Pichai

Presiden Jokowi dan rombongan sedang memperhatikan presentasi oleh orang Google.
Presiden Jokowi dan rombongan sedang memperhatikan presentasi oleh orang Google.

Presiden Jokowi dan lainnya mendengarkan penjelasan pegawai google.
Presiden Jokowi dan lainnya mendengarkan penjelasan pegawai google.
Google on Facebook
Kami merasa terhormat atas kunjungan Bapak Presiden Joko Widodo pagi ini ke kantor pusat Google di Mountain View, Amerika Serikat. Presiden Widodo dan CEO Google kami Sundar Pichai mendiskusikan tentang upaya-upaya untuk membawa Internet ke dalam jangkauan yang lebih luas dan beberapa sarana lainnya yang kami harap akan membuat Internet lebih bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Kami juga mengumumkan sebuah rencana untuk melatih 100.000 pengembang aplikasi di Indonesia hingga tahun 2020 melalui kursus di beberapa universitas, online dan juga kelompok belajar di seluruh negeri. 2

Membantu melatih generasi baru pengembang aplikasi mobile Indonesia

Empat tahun lalu, pasangan suami istri Andi dan Idawati Taru mulai mengembangkan buku cerita digital dan aplikasi pendidikan dari rumah mereka di Salatiga, sekitar 500 km di sebelah timur Jakarta. Mereka ingin mencari cara untuk membuat pendidikan lebih menyenangkan bagi keluarga muda. Kini perusahaan mereka, Educa Studio, mempekerjakan 13 karyawan dan sudah memproduksi 200+ aplikasi yang telah dipasang di lebih dari 15 juta ponsel dan menyajikan pendidikan dengan cara menarik bagi anak-anak di seluruh dunia.

Sayangnya, kisah Andi dan Idawati terbilang jarang di negara yang kreatif, berwirausaha dan luas seperti Indonesia. Sebagian alasannya adalah karena komunitas pengembang di Indonesia—meskipun tumbuh pesat—masih salah satu yang terkecil di Asia Tenggara.

Itulah mengapa, berbarengan dengan kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo ke kantor pusat kami di California hari ini, dengan bangga kami mengumumkan rencana untuk membantu melatih 100,000 pengembang mobile hingga tahun 2020.

Kami akan mencapai tujuan ini selama empat tahun ke depan dengan kerja sama erat dengan mitra di seluruh Indonesia dalam tiga upaya utama untuk mencapai jumlah 100,000 pengembang.

Pertama, kami akan bermitra dengan perguruan tinggi untuk menjangkau mahasiswa ilmu komputer di tahun terakhir dan menerapkan kurikulum selama satu semester mengenai cara mengembangkan aplikasi Android berkualitas tinggi.

Kedua, kami tengah menerjemahkan semua kursus Udacity terpenting ke Bahasa Indonesia untuk menjangkau siapa pun yang ingin mewujudkan ide membuat aplikasi. Kursus ini diajar oleh instruktur ahli dari tim Developer Relations Google dan dapat diakses gratis dari mana saja di perangkat apa saja. Kami harap konten yang diterjemahkan ini akan mempermudah calon pengembang di Indonesia untuk mulai berkarya.

Ketiga, kami akan memperpanjang sesi komunitas studi kami yang telah sukses yang sekarang dikenal dengan nama Indonesia Android Academy. Ini adalah grup studi yang lebih intensif dan dipimpin fasilitator yang juga menyediakan bimbingan bagi pengembang pada semua tingkatan. Grup ini akan diadakan di lima kota—Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta—untuk menjangkau masyarakat seluas mungkin.

Memberi pelatihan kepada pengembang untuk membantu mereka menciptakan aplikasi kelas dunia hanya sebagian dari upaya kami. Kami juga membantu mempromosikan aplikasi mereka untuk memperluas jangkauannya dan memberi dorongan lebih agar mereka dapat meluncurkan usaha sendiri. Google HackFair yang kami adakan setiap tahun mengumpulkan para pengembang untuk memamerkan aplikasi rancangan mereka, dengan sorotan khusus pada inovasi-inovasi unik karya anak negeri, sementara program seperti Launchpad memberi mereka keterampilan mulai dari pemasaran, merancang UI/UX hingga cara menjual ide bisnis. Melalui Google Developer Groups (GDG), kami juga memberi ruang bagi komunitas pengembang di enam kota di Indonesia.

Dan dengan Google Play, kami menyediakan platform global untuk mengubah aplikasi menjadi usaha sukses yang dapat menjangkau lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia. Baru-baru ini kami menurunkan harga minimum aplikasi, game, dan produk dalam aplikasi berbayar di Google Play dari Rp 12,000 ke Rp 3,000 agar pengembang dapat menjangkau lebih banyak orang.

Melalui program-program ini, kami ingin memberi sumbangsih dalam perubahan Indonesia menjadi negara digital, negara di mana ada ribuan lagi wirausaha teknologi seperti Andi Taru dan Idawati. 3

No comments:

Post a Comment

Mecingklak, Permainan Anak SD Tahun 90an Yang Habis Dimakan Jaman

Foto mecingklak Balibangolnews,- Mecingklak merupakan sebuah permainan menggunakan batu krikil yang dilakukan oleh satu orang atau le...