Sumber foto internet |
Balibangol news, BUDAYA,- Tak susah kita menemukan Barong yang lagi Ngelawang mengelilingi Desa-desa pada saat Galungan tiba di Bali , kenapa disebut ngelawang?.
Ngelawang berasal dari kata Lawang dalam masyarakat Bali Lawang artinya adalah Pintu dan ngelawang adalah barong menari dari pintu rumah ke pintu rumah lainnya.
Galungan dengan tradisi barong ngelawanng sebenarnya ada dua versi ada yang hanya sebagai hiburan warga desa di hari raya Galungan, ada juga Barong yang memang sangat di sakralkan oleh desa bersangkutan Barong yang sakral biasanya tidak sampai keluar dari desa tempat barong itu di sungsung, tradisi ini juga untuk memohon kepada Tuhan agar warga desa diberi kerahayuan atau keselamatan dari serangan wabah dan unsur-unsur negatif lainnya.
Sejak pagi sekehe (kelompok) Barong Ngelawang sudah berkeliling, menari di depan pintu (lawang) satu rumah warga ke depan pintu rumah warga lainnya. Suasana menjadi semakin meriah ketika warga banjar secara bergiliran ngupah (memberikan bayaran) secara sukarela kepada para penari barong tersebut.
Saat sedang menarikan barong ngelawang, penari yang memakai barong seringkali digoda anak-anak. Anak-anak desa ini sengaja menggoda agar barong ngelawang mau mengejar mereka. Jika sudah dikejar barong ngelawang, itu menjadi keceriaan luar biasa bagi anak-anak saat merayakan hari Galungan.
Satu kelompok ngelawang biasanya melibatkan 10-15 orang baik anak-anak maupun dewasa, yang terdiri dari penari barong ngelawang dan penabuh gambelan.
Ngelawang biasanya dilakukan keliling wilayah banjar atau desa. Di depan pintu setiap rumah warga, penari ngelawang berhenti untuk menarikan barong ngelawang.
Kehadiran tradisi barong ngelawang bagi warga desa di Bali bermakna untuk menghadirkan ketentraman, mengusir roh-roh jahat atau hal-hal negatif dan mengusir wabah penyakit.
Ngelawang berasal dari kata Lawang dalam masyarakat Bali Lawang artinya adalah Pintu dan ngelawang adalah barong menari dari pintu rumah ke pintu rumah lainnya.
Galungan dengan tradisi barong ngelawanng sebenarnya ada dua versi ada yang hanya sebagai hiburan warga desa di hari raya Galungan, ada juga Barong yang memang sangat di sakralkan oleh desa bersangkutan Barong yang sakral biasanya tidak sampai keluar dari desa tempat barong itu di sungsung, tradisi ini juga untuk memohon kepada Tuhan agar warga desa diberi kerahayuan atau keselamatan dari serangan wabah dan unsur-unsur negatif lainnya.
Sejak pagi sekehe (kelompok) Barong Ngelawang sudah berkeliling, menari di depan pintu (lawang) satu rumah warga ke depan pintu rumah warga lainnya. Suasana menjadi semakin meriah ketika warga banjar secara bergiliran ngupah (memberikan bayaran) secara sukarela kepada para penari barong tersebut.
Saat sedang menarikan barong ngelawang, penari yang memakai barong seringkali digoda anak-anak. Anak-anak desa ini sengaja menggoda agar barong ngelawang mau mengejar mereka. Jika sudah dikejar barong ngelawang, itu menjadi keceriaan luar biasa bagi anak-anak saat merayakan hari Galungan.
Satu kelompok ngelawang biasanya melibatkan 10-15 orang baik anak-anak maupun dewasa, yang terdiri dari penari barong ngelawang dan penabuh gambelan.
Ngelawang biasanya dilakukan keliling wilayah banjar atau desa. Di depan pintu setiap rumah warga, penari ngelawang berhenti untuk menarikan barong ngelawang.
Kehadiran tradisi barong ngelawang bagi warga desa di Bali bermakna untuk menghadirkan ketentraman, mengusir roh-roh jahat atau hal-hal negatif dan mengusir wabah penyakit.
Kadang-kadang barong yang Ngelawang mengelilingi desa pada Sasih Kaenem (bulan Desember) walaupun bukan hari raya Galungan, disaat banyak wabah terjadi. Saat itulah banyak desa pakraman barongnya Ngelawang. Barong ngelawang ini di masing-masing desa pakraman atau daerah tertentu tradisinya berbeda-beda. Tetapi, maknanya sama yaitu sebagai simbol untuk menghadirkan kekuatan suci Batara Iswara memotivasi umat menghilangkan segala sumber penyakit yang menyengsarakan masyarakat. Barong yang dinyatakan sebagai perwujudan Banas Pati Raja itu bermakna untuk memotivasi umat melindungi hutan. Hutan memiliki banyak fungsi dalam kehidupan ini.
Salah satu fungsinya sebagai penyerap air untuk dialirkan melalui danau dan sungai-sungai. Air adalah unsur terpenting dari kehidupan seluruh makhluk hidup di kolong langit ini. Barong ngelawang itu juga dimaksudkan untuk memotivasi kesadaran umat melindungi hutan. Tanpa hutan air akan menghilang ke laut dan juga menimbulkan banjir di kota. Akibatnya wabah pun merebak.(sumber)
Salah satu fungsinya sebagai penyerap air untuk dialirkan melalui danau dan sungai-sungai. Air adalah unsur terpenting dari kehidupan seluruh makhluk hidup di kolong langit ini. Barong ngelawang itu juga dimaksudkan untuk memotivasi kesadaran umat melindungi hutan. Tanpa hutan air akan menghilang ke laut dan juga menimbulkan banjir di kota. Akibatnya wabah pun merebak.(sumber)
No comments:
Post a Comment