27 February 2016

Menepis Budaya Meceki Dari Hanya Sebuah Perjudian

RASAKAN SENSASI MECARI, MEJAGA DAN  NGANDANG

Balibangol news, BUDAYA,- Siapa yang tak kenal Cekian/meceki?, dari orang tua, remaja, anak-anak bahkan dibeberapa tempat para ibu-ibu juga lihai memainkannya.

Satu bendel kartu Ceki yg tersimpan di Tropen Museum Belanda. Ceki atau Cekian atau Pei adalah sejenis permainan kartu yg merupakan kegiatan berjudi tradisional suku kuno yg turun temurun. Permainan Ceki ini dulunya sering dimainkan oleh kaum wanita. Pada zaman sekarang, permainan ceki agak menurun popularitasnya di Malaysia dan Singapura, tetapi masih cukup populer di Indonesia, terutama Bali.

Permainan Kartu ceki dikatakan bersumber dari permainan kartu purba yg pernah dibuat di negara Cina kuno dan Permainan kartu Ceki merupakan sumber permainan mahyong yg sekarang menjadi trend bagi kaum Chinese. Permainan dgn kartu ceki yg paling umum dan banyak diminati orang dari kelas bawah sampai atas yaitu permainan ceki/meceki. Permainan ini dilakukan berlima mengelilingi sebuah meja dgn duduk bersila.

Permainan Kartu Ceki di Bali sudah mulai menjadi tradisi sejak dulu, belakangan ini mulai populer kembali karena keunikannya. Tidak hanya orang tua, anak2 muda pun menggemari permainan ini. Sejak dipergunakan sebagai hiburan pada saat Megebagan (Begadang di Rumah Duka saat ada Warga Banjar yg Meninggal) Agar tidak mengantuk, sepertinya permainan kartu ceki ini sudah menjadi tradisi wajib.

Banyak orang berpikir Ceki identik dgn judi. Tapi kesan itu berusaha ditepis dgn menjadikan permainan ini sbg olahraga rekreasi. Salah satunya melalui turnamen yg digelar oleh Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Daerah Bali sejak Desember 2012. FORMI adalah satu dari tiga pilar sistem keolahragaan nasional sesuai UU no 3 Tahun 2005. Mengingat stigma judi yg begitu kuat melekat pada ceki, maka usaha menjadikan Ceki sbg olahraga rekreasi ini telah melalui proses pengkajian serius. Yakni, melalui Focus Group Discussion (FGD), yg diadakan pada bulan September 2012 lalu. FGD melibatkan unsur PHDI, Majelis Utama Desa Pekraman, Akademisi dan Kepolisian. Kesimpulan FGD tsb adalah sepanjang kegiatan ceki tsb tidak mengandung unsur perjudian, maka ceki dapat menjadi kegiatan rekreasi yg legal. Siapa yg pernah merasakan sensasi Mecari, Nyaga atau Ngandang? #Sejarah #Bali #SejarahBali

 sumber-www.sejarahbali.com foto: TropenMuseum .

No comments:

Post a Comment

Mecingklak, Permainan Anak SD Tahun 90an Yang Habis Dimakan Jaman

Foto mecingklak Balibangolnews,- Mecingklak merupakan sebuah permainan menggunakan batu krikil yang dilakukan oleh satu orang atau le...