Skip to main content

Abu Vulkanik Gunung Raung Jatuh di Buleleng




Singaraja, - Semburan Abu Vulkanik, akibat erupsi Gunung Raung di Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akhirnya menyebar sampai ke wilayah Bali Utara yakni Buleleng. Wilayah paling parah yang terkena semburan Abu Vulkanik, berada di wilayah Kecamatan Grokgak, Buleleng.

Namun, semburan ini kini sudah memasuki areal Kota Singaraja. Banyak lantai-lantai rumah penduduk maupun Instansi terkait, serta beberapa kendaraan, sejak pagi hari sudah dipenuhi Abu Vulkanik. Meskipun, dengan kapasitas Abu yang tipis, masyarakat di Buleleng tetap waspada dengan adanya semburan Abu Vulkanik Gunung Raung.

Seperti yang terjadi di Mapolres Buleleng, lantai depan ruangan PID Humas Polres Buleleng, penuh dengan abu Vulkanik yang menyerupai pasir halus sejak pagi hari. Kondisi ini, membuat sejumlah Petugas, membersihkan adanya abu Vulkanik tersebut.

Paur Humas Polres Buleleng, AIPTU. Gede Swastika Yasa mengatakan, awalnya dirinya tidak mengetahui bahwa, kotoran itu adalah Abu Vulkanik Gunung Raung. Pihaknya mengaku, mengetahu pada siang hari, setelah mendengar kabar kondisi wilayah Grokgak yang sudah dipenuhi Abu Vulkanik Gunung Raung.

“Awalnya saya tidak tahu ini abu, saya kira ini hanya kotoran tanah biasa. Baru saya cek, ini seperti abu, karena kelihatan dari warnanya, dan saya dengar Grokgak juga disana kena abunya. Bukan lantai saja, itu mobil-mobil juga terkena abu,” ungkapnya, Rabu (8/7).

Sementara itu, disejumlah Perumahan warga juga terlihat kondisi yang sama,  beberapa warga mengaku, harus membersihkan rumah beberapa kali, lantaran takut mengganggu kesehatan dengan debu halus berwarna hitam tersebut.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng, I Ketut Yasa membenarkan, bahwa semburan abu Vulkanik Gunung Raung, sudah memasuki wilayah Buleleng, karena terbawa oleh arah mata angin yang menuju arah Tenggara dan Timur. “Abunya sudah masuk wilayah Buleleng, dan Tim kami sudah mengeceknya, memang benar itu abu vulkanik akibat erupsi Gunung Raung, karena terbawa angin yang mengarah ke wilayah kita. Kapasitas jumlah abunya masih tipis,” jelasnya.

Direktur Utama RSUD Buleleng, dr. Gede Wiartana menerangkan, dampak abu vulkanik memang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika r menghirup udara yang bercampur debu halus tersebut, besar kemungkinan akan menganggu kesehatan organ pernafasan manusia. Ia pun menyarankan, agar masyarakat menggunakan masker, guna menghindari hirupan udara tersebut.


sumber

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b