Skip to main content

Fosil gajah raksasa 1,5 juta tahun lalu ditemukan di Kudus


Menurut penelitian, tinggi gajah seharusnya adalah 9 meter dan panjang gajah dari ujung gading sampai ekor adalah 13 meter
Balibangol news,- Fosil gajah raksasa berhasil ditemukan di Pegunungan Patiayam Kudus. Fosil yang ditemukan tersebut berupa gading dan bagian gajah lainnya. Gading gajah yang ditemukan mempunyai panjang 3,5 meter, tapi panjang tersebut bukan merupakan panjang yang utuh. Diperkirakan panjang gading sebenarnya adalah 4 meter.

Saat berkunjung ke Museum Situs Patiayam, Selasa (21/7), kami mendapat keterangan bahwa fosil gading dan bagian gajah lainnya tersebut ditemukan pada 4 Maret 2008 oleh Karmijan. Ketika itu, Karmijan sedang menggarap ladang Perhutani di Gunung Sluprit Patiayam, Jekulo, Kudus. Fosil gading gajah yang ditemukan mempunyai panjang 3,5 meter dengan diamater pangkal 17 cm dan garis lingkar 55 cm. Fosil tersebut kemudian berhasil di konservasi oleh Museum Ronggawarsito, Jawa Tengah.

Ari Mustaqim (29), salah satu penjaga museum menyebutkan jika diperkirakan panjang gading sebenarnya adalah 4 meter. Jika panjang gading 4 meter, menurut penelitian, tinggi gajah seharusnya adalah 9 meter dan panjang gajah dari ujung gading sampai ekor adalah 13 meter. Wow!

"Menurut ahli arkeologi Museum Geologi Bandung, gading gajah ini merupakan yang terbesar yang pernah mereka temui, sehingga diperkirakan ukuran gajahnya juga terbesar," kata Taqim kepada brilio.net di sela-sela menjaga museum.

Yang istimewa lagi, lanjut Taqim, jika fosil lain biasanya ditemukan terpisah, maka fosil gading dan bagian gajah lainnya yang biasa disebut warga setempat dengan balung buto ini ditemukan dalam satu ekavasi atau satu tempat.

Selain menyimpan temuan fosil gajah, museum ini ternyata juga menyimpan temuan fosil manusia dan alat-alat batu budaya pada masa itu serta fosil 15 hewan lainnya. Di antara fosil hewan yang telah ditemukan di Pegunungan Patiayam adalah moluska, ikan hiu, penyu, buaya, harimau, badak, babi, kuda sungai, gajah, kerbau, banteng, rusa dan beberapa hewan biota laut lainnya. Penemuan hewan darat dan laut di Patiayam menunjukkan perubahan lingkungan di Patiayam dari lautan ke daratan.


sumber

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b