Skip to main content

Sarjana UGM ini pilih jadi tukang cuci ketimbang jadi pegawai BI



Balibangol, - Agung Nugroho Susanto dikenal sebagai owner tempat cuci ternama yang sudah tersebar di nusantara, Simply Fresh Laundry & Wet Cleaning. Tapi tahukah kamu bahwa dia sebenarnya alumnus Fakltas Hukum UGM Yogyakarta?

Bisnis yang jauh dari bidang keilmuannya ini merupakan percobaan ketiganya, setelah lebih dulu mencoba bisnis distro dan konter handphone bersama rekannya sejak kuliah di semester 4 namun berhenti di tengah jalan sebab belum adanya visi dan misi yang jelas. Bisnis baru ini ia modali dari sisa hasil dua bisnis sebelumnya dan dari lembaga peminjaman keuangan untuk pembelian satu unit mesin cuci dan satu unit mesin pengering serta beberapa perlengkapan laundry. Untuk sewa tempat Agung mendapat bantuan dari orangtuanya di Jalan Flamboyan Yogyakarta.

Berjalan kurang lebih satu tahun sudah berdiri tiga cabang. Namun setelah lulus, orangtuanya menginginkan Agung untuk menjadi karyawan dengan gaji yang menjanjikan, bukan berbisnis yang penghasilannya tak tentu.

Tentangan dari orangtuanya hadir, "Sudah sekolah jauh di Jogja dan Sarjana Hukum UGM dengan IPK 3,30 kenapa hanya jadi 'tukang cuci'?" Ditambah di keluarganya tidak ada basic pengusaha, sehingga wajar orangtua tidak yakin akan keputusan menjadi pengusaha.

Setelah lulus, atas permintaan orangtua, Agung mendaftar di Bank Indonesia. Tak disangka jalannya mulus, meskipun sebenarnya Agung tak berniat berkarir di sana. Delapan ribu pendaftar dia singkirkan, Agung telah melewati tahap tahap seleksi dan hampir dipastikan Agung bakal punya penghasilan Rp 15 juta per bulan sebagai karyawan BI, tinggal satu tahap lagi yang harus dilalui. Tapi kemudian Agung memilih melepas kesempatan itu.

"Saat itu bisnis yang saya jalankan masih belum stabil, naik turun, namun telah ada bayangan prospek yang cerah. Saya meyakini jika saat bekerja sebagai karyawan BI paling ya kerja maksimal juga ga lebih besar dari 15 juta/bulan, dibanding menjadi pengusaha yang hasilnya bisa tak terbatas. Walau memang saat awal merintis akan adanya ketidakpastian di sana. Namun dengan tekad yang kuat saya yakin bisa jauh lebih berhasil dengan menjadi pengusaha," ungkap pria yang tinggal di Yogyakarta sejak SMP ini pada brilio.net, beberapa waktu lalu.

"Akhirnya ya adalah dengan pembuktian meminta waktu setelah lulus kuliah 1 tahun untuk menunjukkan, dan alhamdulillah ternyata dapat berhasil membuktikan, dari yang tadinya hanya 3 outlet setahun kemudian menjadi sekitar 30 outlet," ungkap pria kelahiran Sumatera ini.

Melihat bisnisnya sudah cenderung stabil, ke depan Agung berencana tak melupakan bidang yang pernah didalaminya di kuliah. "Tetap bidang hukum saya tekuni dengan bersama ayah saya yang juga seorang pengacara dengan membentuk law firm, ini juga sebagai bagian untuk memback up bisnis dari sisi hukum positif."

sumber

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b