Skip to main content

Hendra Dinatha : 'Negara harus Hadir dalam Penyelesaian Tragedi Tolikara'



Balibangol news- Tragedi di Tolikara, Papua, sudah jelas mengusik ketenangan berbangsa dan bernegara, karena  Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah majemuk, plural dan kebaragaman. Tentunya toleransi antara anak bangsa apapun latar belakang dan kepercayaannya harus dijunjung-tinggi oleh semua anak bangsa tanpa terkecuali. Kerukunan kita antar ummat, antar anak bangsa siapapun dan apapun latar belakangnya adalah wajib dipelihara oleh semua anak bangsa Indonesia, tanpa terkecuali.

Atas Tragedi Tolikara Juli 2015 yang menciderai rasa Bhinneka Tunggal Ika bangsa Indonesia, Hendra Dinatha, Wakil Sekjen Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI)  menyayangkan bahwa penyerangan dan pembakaran tersebut merupakan tindakan yang brutal dan intoleransi atau tidak toleran antar anak bangsa sehingga mencederai hubungan  antar manusia yang nota bene sesama anak bangsa Indonesia, Nusantara tercinta yang damai dalam lingkup Pancasila.

"Saya prihatin, saya tidak tega hanya diam tidak berkata apa-apa, maka itu melalui media yang independen dan sejuk ini, marilah kita bangun kebersamaan dalam keberagaman, saya minta  pada aparat penegak hukum dan keadilan untuk menindak tegas para pelaku penyerangan dan pembakaran serta usut tuntas aktor intelektual di belakangnya, ini penting pada prinsipnya," tegas Hendra Dinatha (20/7) di Jakarta.

Selaku warga negara yang merdeka, Hendra juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memproses secara hukum para pelaku penyerangan dan pembakaran sesuai undang-undang yang berlaku.

"Saya masih percaya bahwa Negara ini harus hadir menjamin secara penuh keselamatan warga negaranya  dalam beribadah sesuai dengan pasal 29 ayat 2  UUD 1945. Saya yakin, kita semua bersaudara, kita semua ingin damai dan ingin hidup rukun aman dan tenteram, saya yakin kita semua Pancasilais sejati, marilah kita cintai sesama manusia Indonesia, jangan ada kerusuhan yang berbasis SARA, malulah kita pada Dunia, malu," pungkas Hendra Dinatha, (20/7) di Jakarta.





Sumber _ http://www.pewarta-indonesia.com/berita/nasional/16783-hendra-dinatha--negara-harus-hadir-dalam-penyelesaian-tragedi-tolikara.html

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b