Skip to main content

Kapolres Gianyar Bantah Adanya Pernikahan Gay


Balibangol news, Gianyar,–Pemberitaan pernikahan sesama jenis di salah satu hotel mewah di Kawasan Ubud, Gianyar Bali, disikapi dengan rapat yang dipimpin Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata, Kapolres Gianyar, AKBP Farman di Mapolres Gianyar (17/9).

Rapat yang berlangsung dari pukul 10 pagi, dihadiri seluruh jajaran Polres Gianyar, Dandim 1616 Gianyar, Kejaksaan Negeri Gianyar, MMDP Gianyar, PHDI Gianyar, FKUB, Ast 2 Setda Kab. Gianyar, Camat Ubud dan pejabat terkait di lingkungan Pemkab. Gianyar.

Kapolres Gianyar, AKBP Farman menyampaikan berdasarkan hasil penyelidikan, membenarkan tempat kejadian yang ramai dimedia sosial, kejadian di salah satu hotel di Kawasan Ubud, Gianyar Bali. Farman menjelaskan, tidak ada kegiatan pernikahan sesama jenis seperti yang rame diberitakan dimedia sosial.

Yang ada adalah perayaan, upacara melukat atau pembersihan diri dan dilanjutkan pesta cocktail oleh sekitar 30 orang, pada tanggal 12 september  2015 dari pukul 16.30 Wita hingga 21.30 Wita. AKBP Farman menegaskan bahwa tidak ada upacara pernikahan, karena dari hasil penyelidikan, berdasarkan beberapa keterangan pihak-pihak yang diamankan, yakni pihak managemen hotel, pembuat sarana upakara, dekorasi dan pemangku, tidak ada indikasi prosesi acara pernikahan. “Sekali lagi saya tegaskan bahwa tidak ada acara pernikahan, yang ada adalah upacara pembersihan diri”, ungkap AKBP Farman.

Kapolres Gianyar menjelakan saat ini keberadaan dua orang yang diduga menikah sesama jenis masih dalam pelacakan ke pihak imigrasi. Yang bersangkutan sudah check-out dari hotel tanggal 12 september 2015. Sebelumnya terduga sudah melaksanakan reservasi pada desember 2014 untuk melakukan rencana pernikahan sesame jenis, namun ditolak oleh pihak managemen hotel.

Dengan alasan di hotel tidak melaksanakan kegiatan pernikahan, apalagi pernikahan sesama jenis. Namun pada Juni 2015 lalu, salah satu yang terduga melakukan komfirmasi lagi tidak akan melaksanakan pernikahan tapi hanya perayaan, akhirnya pihak hotel menawarkan paket Karma Gringsing atau pelukatan.

Paket ini merupakan paket kegiatan panglukatan atau pembersihan diri, dilanjutkan dengan pesta Cooktail dan dinner. “Karena sebatas perayaan, akhirnya pihak hotel mengijinkan, terang Farman. Benar adanya tidak ada upacara pernikahan, diperkuat dengan keterangan Jro mangku serta penggunaan sesajen yang dipergunakan maupun kewenangan mangku juga tidak sampai disana. Sesajen yang digunakan bukan untuk upacara pernikahan namun hanya panglukatan.

Langkah yang dilakukan karena belum adanya ranah pidana, jadi kami kumpulkan pihak tokoh kegaamaan dan masyarakat, serta mengeluarkan maklumat ke seluruh hotel dan restrauran agar melaporkan jika melaksanakan kegiatan keramaian. “Bilamana hotel melaksanakan kegiatan lebih dari 10 orang agar melakukan pemberitahuan ini minimal tiga hari sebelumnya, ” terang AKBP Farman. (sumber)

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b