Skip to main content

Korban Pembunuhan, Dokter Temukan Delapan Tusukan Dalam Jenazah



Balibangol news, DENPASAR – Tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Bali, menemukan delapan luka tusuk pada tubuh I Komang Budiarta (53) korban pembunuhan, di Bali Royal Palace Karaoke dan Spa, di Jalan Diponogoro, Nomor 180 Denpasar.

“Kami menemukan adanya delapan luka tusuk pada tubuh Komang Budiarta yang menjadi korban pembunuhan,” kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, di Denpasar, Kamis.

Ia menerangkan, delapan luka tusukan pada tubuh jenazah itu yakni lima luka dibagian depan tubuh korban dan tiga dibagian punggungnya sehingga korban meninggal dunia.

Alit mengatakan, luka tusuk yang dialami korban yang juga sebagai Direktur Utama Operasional Bali Royal Palace Karaoke dan Spa itu juga ditemukan pada lengan atas kanan, dada kanan dan perut kiri.

Selain itu, pada kedua tangannya ditemukan luka senjata tajam bekas tangkisan. “Dilihat dari luka tangkisan itu dapat diketahui korban sempat melakukan perlawanan,” ujarnya.

Pihaknya memperkirakan korban meninggal delapan jam sebelum dilakukan pemeriksaan tim kedokteran forensik RSUP Sanglah.

Dari banyaknya luka tusuk yang dialami korban, lanjut dia, luka pada dada kanan menjadi penyebab kematian Komang Budiarta.

“Luka tusuk tersebut menumbus organ dalam sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia karena merusak paru-paru korban,” tegasnya.

Alit menambahkan, jenazah korban masih dititipkan di Instansi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah.

Peristiwa penusukan pada korban terjadi pada Rabu (23/9) Pukul 21.42 Wita di Bali Royal Palace Karaoke dan Spa, di Jalan Diponogoro, Nomor 180 Denpasar.

Namun, karena kondisi luka tusukan pada tubuh korban cukup banyak, sehingga korban meninggal ditempat sehingga jenazahnya dilarikan ke Instalasi Kamar Jenazah RSUP Sanglah.(sumber)

Comments

Popular posts from this blog

KENAPA PANDITA MPU TAK BOLEH MUNGGAH DI PURA DASAR BHUWANA GELGEL, INI PENJELASAN DARI IDA PANDITA MPU JAYA PREMA ANANDA

Balibangol news,-Sebelumnya di media sosial ramai diperbincangkan mengenai larangan bagi Ida Pandita yang tidak diijinkan untuk muput di Bale Pemiyosan di Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Pada saat itu Ida Pandita tidak diijinkan oleh salah seorang pemangku di Pura itu. Kali ini penjelasan mengenai Pura Dasar Bhuwana Gelgel datang dari Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda, hal ini terlihat dari postingan di akun facebooknya yang menulis, ” RAME SOAL SULINGGIH DI PURA DASAR BHUWANA (Postingan di bawah ini sudah diunggah di FB yang normal terpecah jadi 3 postingan mengomentari sebuah video yang mempertanyakan kenapa Pandita Mpu tak boleh munggah di Pura Dasar Bhuwana. Saya jadikan satu di halaman ini, semoga ada manfaatnya. Tujuannya, mari kita tak usah ribut2 soal “ngaturang bhakti”. Kalau ada pendapat lain, silakan, maklum ini kasus sudah sangat lama, mungkin informasi ada berbeda). Pura Dasar Bhuwana awalnya sekali dibangun oleh Mpu Dwijaksara pada tahun Saka 1189 atau tahun 1267 Ma

Aling-aling, Adalah Pembatas Angkul-angkul Dan Pekarangan, Berikut Fungsinya

Aling-aling dengan patung Ganesha Balibangol news, BUDAYA, Kita sering mendengar kata Aling - Aling, namun kita tidak pernah memahami apa sebetulnya makna yang terkandung dalam pembuatannya dan bila mana kita harus membuatnya?. Aling-aling  adalah pembatas antara angkul - angkul dengan pekarangan rumah maupun tempat suci yang berfungsi sebagai penetralisir dari gangguan negatif baik secara sekala maupun niskala. Dahulu di Bali, sebuah aling - aling oleh masyarakat umum, masyarakat biasanya menggunakan kelangsah (daun kelapa kering) atau kelabang mantri sebagai sarana proteksi dari kekuatan negatif dimana sulaman atau ulat-ulatan dari daun kelapa tersebut diletakkan pada aling-aling, namun ada yang menempatkan sebagai penghias aling-aling digunakan sebuah patung yang sebagaimana disebutkan dari kutipan Bale Bengong, patung untuk mempercantik arsitektur Bali. Sebagai pembatas antara angkul - angkul dan pekarangan rumah, biasanya ada yang menggunakan patung Ganesha sebagai si

KETUPAT BALI DAN FUNGSINYA

Membuat Ketupat khas Bali Secara umum ketupat berasal dari janur dan di anyam sampai berbentuk kotak pada kali ini mari kita mengulas sedikit keunikan ketupat di Bali. Mendengar kata Ketupat pasti kalian akan mengingat pasangannya yaitu sate, satenya tu dimana? Hehehe Berbeda dengan daerah lainnya , Bali mempunyai banyak nama Ketupat seperti di antaranya :  TIPAT BEKEL - Bentuknya sama sepeti ketupat pada umumnya yaitu seperti ketupat yang sering di jumpai saat lebaran, di Bali ketupat ini biasanya di pakai pada waktu upacara pernikahan upacara odalan namun tidak mengandung arti begitu penting yah namanya aja ketupat bekel dalam bahasa nasional adalah bekal seperti ( sebungkus nasi), cara membuatnya cukup gampang dengan mengambil smbil sbuah janur kemudian diraut bagian sisinya biar tipis kemudian hilangkan lidinya biarkan masih di bagian pangkal, janur siap untuk di sulap menjadi ketupat TIPAT TALUH - Bentuknya kecil dan mungkin paling kecil di antara ketupat lainnya b