Balibangol news, Negara, -Korban meninggal karena tertusuk keris saat pementasan Calonarang di Pura Jati Luih, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Senin (12/10) dini hari lalu ternyata anak putus sekolah.
Sejak duduk di kelas dua SMP, I Komang Ngurah Trisna Para Merta (14), asal Lingkungan Delod Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Jembrana, Bali sudah sering kerangsukan (Kesurupan) Randa.
Karena itulah bapaknya langsung membuatkan tapakan. “Setiap piodalan di Pura Puseh dan Pura Dalem Tegalcangkring, tanpa diminta dia (korban) langsung tampil,” tutur Ibu Komang, tetangga korban, Kamis (15/10) pagi.
Bahkan karena mendapat dukungan dari bapaknya yang seorang pemangku, korban terus fokus di kegiatan Calonarang. Sampai-sampai korban putus sekolah dan itu dibiarkan oleh orang tuannya. “Korban itu adalah teman sekolah anak saya. Kalau korban melanjutkan sekolah, sekarang ini sudah kelas tiga SMP, sama dengan anak saya,” ujar Bu Komang dan warga lainnya.
Korban menurut warga jika dilihat dari umurnya sebenarnya belum pantas ikut sebagai pemain Calonarang. Apalagi sampai memerankan Randa. Tapi karena tubuhnya yang tambun dan agak tinggi kelihatannya cocok mengenakan pakaian Randa. “Korban orangnya lucu dan senang bergaul. Sebenarnya banyak yang menyayangkan dia ikut terlibat calonarang karena umurnya belum pantas,” katanya.
Sebenarnya menurut warga, tidak ada yang tahu kejadian yang menimpa korban saat pementasan calonarang tersebut karena pihak keluarga menutupinya.Tapi warga baru tahu kejadian tersebut setelah korban meninggal dunia di rumah sakit.
No comments:
Post a Comment