Balibangol news Negara,-Setelah sempat bungkam terkait kasus meninggalnya I Komang Ngurah Trisna Para Merta (14), karena tertusuk keris saat pementasan Colonarang di Pura Jati Luwih, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Senin (12/10) dini hari lalu, pihak keluarga korban akhirnya mau angkat bicara.
Pihak keluarga kepada wartawan membantah bahwa kematian korban akibat tertusuk keris saat pergelaran Calonarang di Pura Jati Luwih tersebut. Namun pihak keluarga mengakui korban sempat tertusuk kris saat memerankan Ranga pada pementasan Calonarang itu.
“Memang cucu saya ikut mesolah (Calonarang) saat itu dan sempat tertusuk keris. Tapi korban meninggal bukan karena tertusuk kris, melainkan karena penyakit lain,” terang Gusti Ngurah Putu Mudiada (52), keluarga korban yang masih terhitung kakek korban.
Menurut Mudiada, korban sebelumnya memiliki riwayat penyakit mag dan asam lambung. Sedangkan luka akibat tusukan itu hanya 1 cm dan hanya tiga jahitan. “Jadi cucu kami meninggal menurut keterangan dokter karena penyakit asam lambung,” ujarnya singkat. Dia juga membenarkan kalau cucunya itu putus sekolah. Korban tidak melanjutkan sekolahnya karena ngiring. Korban menurutnya mengenyam pendidikan hanya sampai kelas dua SMP.
Sementara itu Kapolsek Mendoyo AKP Wayan Arta Ariawan saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya sudah melakukan pendekatan dengan pihak keluarga korban untuk otopsi jenasah korban.”Dari hasil musyawarah dengan keluarga korban, mereka menyetujui otopsi dan sore ini langsung kita kirim jenasah korban ke Forensik RSUP Sanglah,” terangnya.
Untuk proses selanjutnya, pihaknya sudah melakukan pemanggilan saksi-saksi yang terkait dengan kejadian tersebut guna diperiksa untuk didengar keterangannya.”Sekarang masalah ini masih kami tangani. Perkembangannya akan kami sampaikan,” pungkasnya.(sumber)
No comments:
Post a Comment