Photo by Kompasiana.com |
- Kalimantan Timur : Kerajaan Kutai
- Jawa Barat : Kerajaan Taruma Negara
- Jawa Tengah : Kerajaan Mataram/ Medang Kemulan
- Jawa Timur : Kerajaan Kanjuruhan, Air Langga, Kediri, Singosari dan Majapahit
- Bali : Kerajaan Bali
Kerajaan Hindu di Kalimantan Timur
Kerajaan Kutai (Abad Ke-4). Rajanya Kundugga, Aswawarman dan Mulawarman. Merupakan kerajaan Hindu pertama di Indonesia. Peninggalannya 7 buah Yupa yang ditemukan di tepi sungai Mahakam. Ada dua Yupa yang penting. 1) Menyebutkan nama Kunduga berputra Aswarman, Aswawarman berputra Mulawarman yang merupakan raja yang bijaksana. 2) Menyebutkan Raja Mulawarman yang bijaksana menghadiahkan 8000 ekor sapi kepada Brahmana di lapangan Waprakeswara (lapangan Suci untuk memuja Dewa Siwa). Merupakan tonggak berkembangnya Agama Hindu dan mulai mengenal tulisan di Indonesia.
Kerajaan Hindu di Jawa Barat
Kerajaan Taruma Negara (abad ke-5). Rajanya Punawarman. Peninggalannya adalah Saila Prasasti (Tujuh prasasti yang terbuat dari batu) yaitu Ciaruteun, Tugu, Kebun Kopi, Pasir Awi, Muara Cianteun, Lebak, dan Jambu. Dari ketujuh prasasti tersebut ada dua prasasti yang penting yaitu: 1) Prasasti Ciaruteun isinya menyebutkan Raja Punawarman adalah raja yang gagah berani bagaikan Dewa Wisnu (pelindung dan mewujudkan kemakmuran). 2) Prasasti Tugu isinya Raja Punawarman pada masa pemerintahanya yang ke 22 menggali Sungai Gomati selama 21 hari disamping sungai Chansra Bhagha (Bekasi). Diakhiri dengan menghadiahkan 1000 ekor Lembu kepada Brahmana. Dikenalnya Huruf Palawa dan bahasa Sansekerta.
Kerajaan Hindu di Jawa Tengah
Kerajaan Mataram (Medang Kemulan). Rajanya Sanjaya. Peninggalannya: 1) Prasasti Tuk Mas (650 M) di Lereng Gunung Merbabu memuat pujian kepada sungai Gangga dan berisi gambar atribut Dewa Tri Murti yaitu Trisula, Kendi, Kapak, Cakra, dan Bunga Tratai. 2) Prasasti Canggal (654 Caka) ”Sruti Indra Rasa” atau 732 Masehi memuat syair pujian kepada Dewa Tri Murti. Kedua Prasasti ini di keluarkan oleh Raja Sanjaya. 3) Bangunan Candi Lorojongrang (prambanan).
Kerajaan Hindu di Jawa Timur
1) Kanjuruhan
Rajanya Dewa Simha dan Dharma Wangsa Teguh. Peninggalanya Prasasti Dinoyo (760 M) di Malang, menyebutkan bahwa pada tahun 760 M di Jawa Timur ada kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan dengan rajanya Dewa Simha, menganut Agama Hindu memuja Dewa Siwa. Juga menyebutkan pembuatan arca Maha Rsi Agastya. Penulisan kembali Karya sastra: Mahabharata karya Bhabawan Byasa, dan Ramayana karya Maha Rsi Walmiki.
2) Kerajaan Airlangga
Rajanya Prabu Airlangga. Peninggalannya Patung Dewa Wisnu mengendarai Garuda. Arti patung tersebut adalah Prabhu Airlangga di ibaratkan Dewa Wisnu karena memberikan kemakmuran rakyatnya.
3) Kerajaan Kediri
Rajanya Jaya Baya. Peninggalannya Kekawin Bharatayudha karya Empu Sedah dan Panuluh.
4) Kerajaan Singosari
Raja dan Pendirinya Ken Arok. Peninggalannya Candi Kidal, Jago, dan Candi Singosari.
5) Kerajaan Majapahit
Rajanya yang paling terkenal adalah Hayam Wuruk. Patihnya Gajah Mada yang gagah berani terkenal dengan Sumpah Palapa. Peninggalannya Sutasoma Karya Empu Tantular, Arjuna Wiwaha, Kitab Hukum Hindu karya Empu Prapanca dan Candi Penataran di Blitar. Agama Hindu mengalami masa keemasan di nusantara.
Kerajaan Hindu di Bali
Berkembang abad ke 8. Kerajaan pertama berpusat di Singhamandawa. Raja-raja yang memerintah antara lain: Sri Kesari Warmadewa, Sang Ratu Ugrasena, Jaya Singha Warmadewa, Jaya Sadhu Warmadewa, Sri Wijaya Mahadewi (Raja Perempuan), Dharma Udayana Warmadewa Permiswarinya Sri Gunapria Dharmapatni, Marakata, Anak Wungsu dan Bedahulu. Anak Wungsu merupakan raja yang paling rajin mencatat peristiwa penting dalam bentuk prasasti, yang paling menarik adalah ‘SAPATAKA’ yaitu kata-kata sumpah yang menyebutkan nama-nama Dewa Agama Hindu. Bedahulu (Sri Asta Sura Ratna Bumi Baten) merupakan raja Bali Paling terakhir (1259 Saka), paling ditakuti rakyatnya. Patihnya Kebo Iwa. Berhasil di taklukkan oleh Gajah Mada Pada tahun 1265 saka. Sejak itu Bali di Kuasai oleh Majapahit. Raja yang pertama dikirim dari kerajaan Majapahit adalah Sri Kresna Kepakisan. Kemudian digantikan oleh Dalem Waturenggong: pada masa pemerintahan beliau Agama Hindu mengalami Puncak keemasan karena Dhang Hyang Niratha menata kehidupan keagamaan sebagai pendamping (purohita) Waturenggong. Peninggalannya: 1) Prasasti Blanjong (835 Saka) di temukan di Sanur, menggunakan bahasa Bali kuno dan Sansekerta. 2) Cap-cap Kecil berisi mantra Budha “Ye Te Mantra” dalam bentuk Stupa dari Tanah Liat. 3) Bangunan Pura seperti Pura Blanjong, Besakih, dan lain-lain.(sumber)
No comments:
Post a Comment