16 October 2015

TRAGEDI CALONARANG, PANITIA SEBUT KELOMPOK KESENIAN PENGKUNG


Balibangol news, Negara,-Pasca-tewasnya I Komang Ngurah Trisna Para Merta (14), Panitia Karya menuding kejadian tersebut lantaran kelompok Calonarang tersebut bengkung (bandel). Pasalnya, awalnya 10 hari sebelum pelaksanaan piodalan di Pura Sari Jati Luwih, pihak panitia karya sudah melarang kelompok Calonarang tersebut untuk tampil saat piodalan. Namun kelompok Calonarang stersebut kekeh tampil dengan dalih ingin ngayah.

“Kami sudah wanti-wanti melarang kelompok itu untuk tampil di sini (Pura Sari Jati Luwih) dengan alasan tidak ada dana dan karena di Pura ini angker. Tapi mereka tetap ngotot ingin tampil, katanya buiar dapat ngayah,” terang Ketut Sumantra, Ketua Panitia Piodalan Pura Sari Jati Luwih, Jumat (16/10) sore.

Bahkan dua hari sebelum puncak karya, pihak kelompok seni Calonarang tersebut melalui perwakilannya Mangku Astawa dan dua orang temannya kembali menemui panitia karya untuk memastikan penampilan kelompok Calonarang tersebut.

“Saat kedatangan kedua kalinya itu, kami juga kembali melarangnya. Tapi tetap mereka ngotot ingin tampil. Bahkan mereka bilang panitia tidak perlu menyiapkan dana, cukup menyediakan tempat saja katanya. Karena mereka bengkung, terpaksa kami berikan mereka tampil dan mereka juga akan bertanggungjawab jika terjadi sesuatu,” ujar Sumantra.

Menurut Sumantra, sebelum-sebelumnya setiap piodalan di pura tersebut belum pernah ada pementasan Calonarang. Paling yang dipentaskan hanya tari-tarian. Apalagi ada sampai mengundang kelompok Calonarang dari luar desa, belum pernah dilakukan.

“Kami memang tidak berani untuk mementaskan Calonarang karena di Pura ini tergolong sangat pingit (angker), tapi karena kelompok itu berkeras ingin tampil, terpaksa kami berikan dengan catatan mereka yang sbertangungjawab jika teerjadi sesuatu,” tuturnnya.

Dengan kejadian tersebut, krama (warga) setempat harus melaksanakan pecaruan di Pura dan di sekitar Pura untuk menghilangkan cuntaka. Rencananya pecaruan akan dilaksanakan segera setelah paruman (rapat) krama adat setempat.“Lagi dua hari ini kami akan menggelar rapat membahas masalah pecaruan itu. Tapi pelaksanaannya belum bisa kami tentukan karena masih meminta petunjuk  dari Sulinggih. Yang jelas akan dilaksanakan segera,” pungkasnnya.(sumber)

No comments:

Post a Comment

Mecingklak, Permainan Anak SD Tahun 90an Yang Habis Dimakan Jaman

Foto mecingklak Balibangolnews,- Mecingklak merupakan sebuah permainan menggunakan batu krikil yang dilakukan oleh satu orang atau le...