foto ilustrasi menaikan PH Tanah |
Bila salah satu atau beberapa unsur hara tidak berada dalam jumlah yang cukup atau salah satu unsur berlebihan sedangkan lainnya sangat kurang, maka tanaman akan menunjukkan gejala-gejala kekurangan unsur hara.
Gejala-gejala kekurangan unsur hara cepat atau lambat akan terlihat pada bagian-bagian tanaman seperti pada daun, cabang, batang, bunga, buah atau bahkan pada seluruh bagian tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali menunjukkan tanda-tanda kekurangan dan ada pula yang lambat.Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian-bagian tanaman yang melakukan kegiatan fisiologi terbesar yaitu pada bagian diatas tanah terutama pada daun-daunnya, misalnya terjadi perubahan warna, kematian jaringan, timbulnya bentuk-bentuk yang tidak normal, dan sebagainya.
Pengamatan gejala-gejala kekurangan hara dalam prakteknya tidak mudah dikenali sebab seringkali kabur dengan adanya gejala-gejala gangguan hama atau penyakit. Pengamatan dengan membuat foto berwarna atau slide akan sangat membantu dalam mengenal gejala-gejala kekurangan unsur hara tanaman.
Bila tidak ada factor-factor lain yang mempengaruhi, gejala-gejala atau tanda-tanda kekurangan unsur hara pada tanaman dapat diuraikan secara singkat seperti dibawah ini.
Kekurangan Nitrogen (N)
- Daun menjadi hijau kekuningan sampai menguning seluruhnya,
- Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil,
- Daun tua warnanya kekuningan, dan pada tanaman padi-padian warnanya kekuningan ini dimulai dari ujung terus menjalar kebawah melalui tulang tengah daun.
Kekurangan Fosfor (P)
- Keadaan perakaran tanaman sangat kurang dan tidak berkembang,
- Dalam keadaan kekurangan P yang parah, daun, cabang, dan batang berwarna ungu,
- Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot.
- Pada jagung batangnya menjadi lemah, sedangkan pada padi-padian lainnya,beranaknya kurang.
Kekurangan Kalium (K)
- Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil,
- Daun sebelah bawah seperti terbakar pada tepid an ujungnya, kemudian berjatuhan sebelum waktunya,
- Tanaman mudah patah dan rebah,
- Daun mula-mula mengkerut dan mengkilap, selanjutnya pada bagian ujung dan tepi daun mulai terlihat warna kekuning-kuningan yang menjalar diantara tulang daun. Kemudian tampak bercak-bercak merah coklat dan akhirnya daun mati,
- Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur, sedangkan pada padi-padian akan mempunyai batang yang lemas dan pendek.
Kekurangan Kalsium (Ca)
- Daun-daun muda dan ujung-ujung dari titik tumbuh keriput dan akhirnya mongering. Daun-daun yang lebih tua nampak berkeriput,
- Kecuali perubahan warna, tenunan-tenunan daun di beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang tumbuh kembali akan mati,
- Pada umumnya tanaman menjadi lemah.
Kekurangan Magnesium (Mg)
- Warna hijau tua dari daun-daun tua (dari bagian bawah terus ke atas) menghilang. Warna daun tua berubah menjadi kuning dan bercak-bercak merah coklat, sedangka tulang dan sirip daun biasanya tetap hijau,
- Batang menjadi kurus dan terdapat garis-garis berwarna hijau kekuningan, kuning muda atau putih pada seluruh permukaan daun,
- Pembakaran oleh sinar matahari mudah terjadi karena daun tidak mempunyai lapisan lilin,
- Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang.
Kekurangan Belerang (S)
- Daun berwarna hijau keuning-kuningan, pertumbuhannya tehambat dan kerdil,
- Batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil,
- Jumlah anakan terbatas
- Pada tanaman tebu, menyebabkan rendemen gula rendah.
Kekurangan Besi (Fe)
- Timbul warna kekuningan pada daun, terutama pada daun-daun muda. Tulang daun yang berwarna hijau berubah menjadi kuning kemudian putih,
- Pertumbuhan tanaman terhenti, daun gugur, dan akhirnya mati mulai dari pucuk (die back).
Kekurangan Chlor (Cl)
- Pertumbuhan tidak normal (pada tanaman gandum dan kapas),
- Pada tanaman sayuran dan pada buah tomat timbul warna tembaga,
- Pada percobaan kultur jaringan, keurangan Cl menekan pertumbuhan akar.
Kekurangan Mangan (Mn)
- Warna daun muda berubah dan dibeberapa tempat jaringan daun mati,
- Pertumbuhan kerdil terutama pada sayuran (tomat dan kentang), tembakau, jeruk, dan kedelai. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah,
- Pembentukan biji kurang baik.
Kekurangan Tembaga (Cu)
Kekurangan Cu biasanya dijumpai pada tanah-tanah organosol.
- Pada tanaman jagung, daun-daun yang termuda berwarna kuning dan pertumbuhannya tertekan. Bila kekurangannya makin parah, daun yang muda menjadi pucat sedangkan daun yang tua mati,
- Pada banyak tanaman sayuran kekurangan Cu memperlihatkan tanda layu, timbul bercak-bercak hijau kebiruan, menjadi khlorotik, mengeriting dan bunga-bunga tidak terbentuk,
- Pada jeruk, kekurangan Cu menyebabkan daun berwarna hijau gelap, berukuran lebih besar dan timbul mati pucuk (die back). Ranting berwarna coklat dan mati. Buah kecil berwarna kecoklatan.
Kekurangan Seng (Zn)
- Ditemukan pada berbagai tanaman antara lain jagung, sorghum, jeruk, polong-polongan, kapas dan berbagai sayuran,
- Gejala pertama terlihat pada daun yang muda. Dimulai dengan adanya khlorosis diantara tulang-tulangdaun diikutidengan berkurangnyalaju pertumbuhan tunas,
- Pada tanaman padi : adanya pemutihan (white bud) dibagian tengah daun ; pada kekurangan yang parah, daun tidak mau terbuka,
- Pada kacang-kacangan : jaringan diantara urat-urat daun menguning dan hanya urat-urat daun yang tetap hijau,
- Tanaman kerdil dan polong sedikit.
Kekurangan Borium (B)
Menimbulkan berbagai penyakit fisiologi pada berbagai jenis tanaman.
- Umbi-umbian : Pertumbuhan kerdil, jaringan-jaringan dalam dari akar pecah dan memberikan warna hitam yang dinamakan hati coklat atau hitam (Brown atau Black heart), seperti terlihat pada bit gula,
- Sayuran daun, seperti bayam, selada : pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna kehitam-hitaman. Anak daun berbecak-becak coklat.
- Jagung : biji tidak dapat tumbuh (terbentuk) pada tongkolnya.
Kekurangan Molibdenium (Mo)
- Timbul gejala khlorosis diantara tulang daun. Pada tanaman polong-polongan, daun-daun biasanya menjadi kuning pucat dan pertumbuhannya tertekan. Kekurangan Mo menggangu fiksasi N, assimilasi nitrogen dan reduksi nitrat, yang berarti mengganggu sintesa asam amino, dan protein.
Nah tuh kan baru tahu kalau bertani itu susah kita jadi petani sekalian sebagai peneliti dan Dokter buat tumbuh-tumbuhan. (sumber)
No comments:
Post a Comment